Menikah muda 14

1.1K 102 27
                                    

Seteleh Gulf menyelesaikan tugas mengajar dengan segera ia pulang cepat ke rumah orangtua nya dimana sang istri di sandera disana.

Kini Gulf sudah sampai di rumah ke dua orang tuanya dan di sambut hangat oleh sang papa Ya hanya papa nya saja karena ibunya sedang menikmati kebersamaan nya dengan sang mantu.

Bahkan Gulf tidak mendengarkan ocehan sang ibu dirinya menyelonong masuk ke kamar dimana ada si manis dan ibu nya.

"Sayang. . ." Teriak Gulf sedikit berlari menghampiri Mew yg berbaring di kasur namun langkah nya terhenti oleh sang ibu.

"Kamu bandel banget ya kalo di bilangin, Mommy kan udah larang kamu ikut pulang kesini" Omel Mommy Trai.

"Aku kesini ingin ketemu istriku Mom bukan mau ketemu Mommy" Ujarnya dan dengan santai mendekati Mew lalu memeluknya erat dari belakang.

Mew tak bergeming yg ada malah cengengesan melihat pertengkaran antara anak dan ibu.

"Sayang, aku kangen" Rengek Gulf manja pada si manis.

Mengalungkan tangan nya ke leher suami.
"Aku juga sama kangen Mas" Jawab Mew tak kalah manja.

"Astaga kalian, disini masih ada Mommy loh" Omel mama Trai dan berkacak pinggang.

"Sayang, kamu kok mudah banget maafin anak bandel super bucin satu ini"

"Yang salah itu bu Jane, Mommy, bukan suamiku" Jawab Mew yg terus menatap penuh cinta suaminya membuat Gulf tersenyum bahagia.

Mommy hanya menggeleng kepala heran karena sikap baik menantunya namun bersyukur juga karena mudah memaafkan orang.

"Yasudah Mommy turun, kalian lanjutkan ngebucin nya, nanti turun buat makan malam ya" Ujar Mommy dan di angguki kedua anaknya dan berlalu dari kamar dua bucin.

Pintu kamar pun sudah di tutup dengan cepat Mew melepas pelukan di leher Gulf dan mendorongnya kasar bahu Gulf membuat suaminya terkejut.

"Sayang kenapa?"

"Aku masih marah yah, jadi jangan deket-deket sama aku" Ujarnya lalu mengubah posisinya jadi memunggungi Gulf.

"Sayang" Gulf mencoba memeluk Mew lagi namun Mew malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Maafin Mas ya sayang, tadi tuh Mas lagi nunggu kamu di ruangan Mas, tapi tiba-tiba aja Jane datang ngasih kotak makan, udah Mas usir kok tapi pas dia berbalik kaki nya tersandung dan jatuh seperti yang Babe lihat dan Mommy tadi, Mas ini sayang banget sama kamu mana mungkin Mas berpaling dari istri Mas yang cantik ini" Ujar nya namun tak ada tanggapan dari Mew membuatnya menghela napas.

"Yaudah, Mas turun kebawah ya nanti makan malam nya Mas bawain ke kamar, adek istirahat aja nanti Mas bangunin" Ujar Gulf mencium kepala si manis di balik selimut dan berlalu pergi.

Mew mmbuka selimutnya menatap kepergian suami. "Aku capek Mas harus cemburu terus sama kamu" Gumam nya.





Gulf pun turun ke bawah lalu menghampiri sang Papa yg sedang bersantai di ruang tamu.

"Gulf, sini duduk sama Papa, mana istri kamu" ujar Papa.

Duduk berhadapan dengan sang Papa dirinya hari ini sangat lelah padahal tidak melakukan apa-apa.

"Gulf, Papa udah denger semuanya dari Mommy" Papa Trai memulai pembicaraan karena anaknya hanya diam saja.

"Kenapa kamu diam saja jika sudah tau wanita itu selalu mencari-cari kesempatan"

"Gulf seorang guru Papa" Jawab Gulf tenang.

"Istrimu cemburu itu bukan hal penting?" Tanya Papa Trai yg mulai kesal.

"Aku diam bukan berarti gak bertindak Pah, aku hanya tak menunjukan nya saja" Jawab Gulf mulai tersulut emosi karena sang Papa seperti merendahkan nya.

"Alasan"

"Maksud Papa"

"Istrimu di buat kesal sama wanita itu bukan sekali, tapi sering!! apa kau tak memikirkan keadaan nya, dia sedang mengandung buah hati kalian" Ujar Papa Trai dengan sedikit meninggikan ucapan nya.

"Bagaimana kalo ada apa-apa dengan kandungan nya, dia sangat muda bahkan usia nya dengan mu berbeda jauh apa kau tak sadar"

Papa Trai tersulut emosi membuat Gulf terkejut bahkan sang istrinya yg baru datang ingin bergabung dengan suami dan anak nya di buat gelagapan.

"Papa" Tegur Mommy dan duduk di samping Gulf memberikan semangat untuk anaknya, walaupun tadi siang sempat marah namun itu semua demi kebaikan anak-anak nya.

"Anakmu sudah dewasa tapi pikiran nya seperti bocah sedangkan istrinya hanya diam dan memaafkan nya begitu saja, jika posisinya terbalik apa kau sanggup menjalani nya, tiap hari menantuku mendengar ocehan semua murid yang berkata manis memujamu tapi Mew masih terima tapi menantuku mendengar ocehan teman sekolahnya yang bilang kamu sangat cocok dengan wanita itu apa dia bisa tahan jika pembicaraan itu ia dengar setiap harinya, jika Mew tidak mengandung mungkin Papa tidak akan ikut campur karena mungkin kau yang lebih dewasa bisa menyelesaikan nya, namun sekarang Menantuku sedang mengandung cucu-cucuku bagaimana jika terjadi sesuatu padanya" Ujar Papa Trai panjang lebar.

Papa Trai sangat marah membuat Gulf terdiam mencerna setiap kata-kata nya dan membuat Mommy nya terisak karena mengingat sesuatu di masalalu nya.

"Jika kau tak sanggup mengurus istrimu biar kami pulangkan dia ke rumah orangtua nya atau kami urus sendiri tanpa kehadiranmu" Papa mulai tenang dan mendapatkan gelengan cepat dari anaknya.

"Mew menikah denganmu di saat usia 17 tahun bahkan masih sekolah, dia merelakan masa remaja nya hanya demi menikah denganmu bahkan atau mungkin menantuku tak akan bisa menggapai cita-cita nya, kau beruntung menikah di usia sudah 25 tahun dan pasti sudah menikmati masa remajamu bahkan  cita-citamu sebagai guru sudah kau gapai, sedangkan Miu? Apa yang ia dapat di usia muda nya dan sekarang sudah menikah apa ia hidup bahagia!!"

Lagi, ucapan Papa Trai membuat sang istri tambah menangis dan Gulf mulai terisak.

"Bahkan orangtua nya sangat mempercayaimu dan menyerahkan anaknya begitu mudah karena menganggapmu anak baik yang bisa menuntun anak nya yang ia anggap nakal, coba kamu bayangkan Gulf, Mew yang orang tua nya bilang nakal tapi dia bisa menyesuaikan diri di lingkungan kita bahkan bersikap dewasa karena suaminya seorang guru" Diam sejenak menghela napas lalu melanjutkan lagi, "Papa harap kamu segera bertindak sebelum menyesali semuanya Gulf, seperti Papa dan Mommy mu dulu saat mengandungmu" Berdiri menghampiri sang anak lalu menepuk bahu Gulf.

"Papa percayakan semuanya sama kamu, jika tak sanggup biar Papa yang maju" Ucap Papa dan berlalu pergi.

"Mommy, apa maksud papa?"

Mommy mengusak surai putra satu-satunya "Mommy hampir kehilangan kamu karena rasa cemburu Mommy terhadap papamu" Lirihnya dan semakin menangis.

Gulf pun membawa sang Mommy kedalam dekapan nya memberi ketenangan.

"Papamu tidak mengetahui ketika teman wanita Papamu selalu bertindak semena-mena sama Mommy, kamu taukan hubungan Mommy dan Papa sama seperti kalian, Mommy yang berprinsip seperti Mew yang tidak mau orang lain tau hubungan kita karena masih sekolah hanya saja bedanya kita sudah berkuliah" Diam sejenak menghela napasnya, "teman Papamu hampir saja membunuhmu saat Mommy mengandung, untung saja Papa tiba tepat waktu dan kejadian itu Mommy terutama Papamu sangat terpukul dan trauma, dari itu hubungan kami di ketahui banyak orang, maka disaat mendengar menantu nya ada wanita pengganggu dan itu teman mu maka Papa mu bilang ia berjanji akan menghancurkan hidup wanita itu" Ujar sang Mommy panjang lebar membuat Gulf merasa bersalah.

"Bahkan Papamu berjanji akan memutuskan hubungan kalian menyuruhmu menceraikan istrimu jika menantu nya tidak memaafkan mu Nak, beruntunglah istrimu pemaaf-"

Ucapan Momy belum selesai namun sang anak dengan cepat berlari ke kamar menemui istrinya membuat sang Mommy menggeleng heran akan tingkahnya.

"Semoga kalian bahagia selalu anak-anakku" Gumam nya.




Tbc.


Menikah Muda || GulfMew (END) BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang