∆-19.Weird Feeling

1.9K 256 42
                                    

Kangen ga?

Jangan lupa vote!!

••••

Waktu istirahat telah tiba beb
erapa siswa berasa di kantin untuk menghilangkan rasa laparnya, Langkah panjang cowok berkaca mata itu masuk kedalam area kantin. Lee Heeseung, dengan tangan mengepal kuat ia pergi ke sebuah meja di pojok ruangan.

Srett!

Heeseung tanpa basa-basi langsung mencengkeram kuat lengan Chelsea. "ikut gue!"Ucapnya dingin.

"Apa-apaan sih lo? Lepasin sakit!"

"Heeseung mau dibawa kemana Chelsea?!"Seru Oca yang baru datang membawa nampan pesanan.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Oca Heeseung langsung membawa pergi Chelsea dari kantin.

Chelsea meringis kesakitan cengkeraman tangan Heeseung benar-benar sangat kuat, kini Heeseung membawa gadis itu ke area yang cukup sepi. Heeseung menghempaskan tubuh Chelsea kemudian menatapnya tajam.

"Gila ya lo!"Gadis itu memegangi pergelangan tangannya yang memerah.

"Gue gila?, Lo kali yang gila."Kini ia meletakkan tangannya di saku celana kemudian berjalan mendekati Chelsea.

"Maksud lo apasih gajelas banget datang-datang narik orang sembarangan, sakit tau tangan gue!"

"Lo yang buat Jihan masuk rumah sakit kan?"

Chelsea yang awalnya acuh pada Heeseung kini menatap laki-laki di hadapannya itu dengan kaget, bagaimana dia bisa mengetahui semua ini?

"Ngomong apasih lo, gue juga ga kenal sama Jihan Jihan itu jadi jangan asal nuduh."Elak Chelsea.

"Gausah bohong deh lo jujur aja,  sekarang lo mau jujur atau gue yang cari tau semuanya dan laporin lo ke kepala sekolah!"Gertak Heeseung dengan tetap menatap tajam Chelsea.

"Coba aja, asal lo tau bokap gue punya kekuasaan di sekolah ini jadi kepala sekolah bisa apa?"Jawab gadis itu remeh sembari memainkan satu alisnya.

"Cih! Berlindung di balik kekuasaan orang tua, bocah lo."

"Lagian lo siapa sih hah!, Ikut campur urusan gue sama tuh cewe murahan?!!"

"TUTUP MULUT LO!!"Lengan Heeseung terangkat untuk menampar Chelsea namun ia tahan.

"Gue kakaknya, jaga bahasa lo Chel!"Terdengar suara napas laki-laki itu menderu. Rahangnya mengeras rasa-rasanya ia ingin memukul perempuan di hadapannya itu.

Walaupun faktanya Jihan bukanlah adik kandung Heeseung namun ia sangat menyayangi gadis itu.

"Apa lo mau pukul gue?, Pukul Hee pukul nih silahkan gue gak takut."Ujar gadis itu memajukan pipinya kearah Heeseung seperti menantang.

Heeseung melangkahkan kakinya mendekati Chelsea hingga punggung gadis itu menyentuh tembok. "Seorang kakak gak akan tinggal diam kalau ada seseorang nyakitin adeknya sendiri, dan lo—"Heeseung menjeda ucapannya lalu mengarahkan pandangannya menatap Chelsea dari ujung kepala hingga kaki.

"Lo bilang adek gue murahan kan? Liat diri lo sendiri Chelsea lo lebih murah dengan ngejar-ngejar cowok yang udah tau dia sama sekali gak tertarik sama lo, bukanya itu yang di sebut murahan?"Di akhir kalimatnya Heeseung menaikkan alisnya kemudian tersenyum meledek.

"Sialan, berani banget lo ngomong kaya gitu ke gue?!"

"Ingat pesan gue kalau lo berani sentuh Jihan gue bakal lupain kalau lo itu cewek."Setelah mengatakan itu Heeseung langsung pergi meninggalkan Chelsea dengan aura kemarahan masih menyelimuti diri laki-laki itu.

Erroris; JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang