∆-4. Jaket

2.5K 347 23
                                    

sudah vote🤔

-Happy reading-

1 Minggu kemudian

Ini hari ketujuh Jihan menghindar dari Jungwon bahkan ia tidak pernah berbicara pada Jungwon chat saja ia tidak pernah membalasnya. Jihan dan teman-temannya kini tengah berada di kantin (-boy), "Bentar ya gue pesenin dulu."Jihan beranjak dari tempatnya kemudian pergi untuk memesan beberapa makanan.

"Ibu saya pesen tiga mie ayam sama jus jeruk nya tiga juga."Ujar Jihan.

"Baik neng, ditunggu ya nanti saya antarkan."Jihan mengangguk, ia berbalik dan hendak kembali ke tempat duduknya.

Namun baru saja beberapa langkah ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang hingga membuat kuah bakso tumpah ke seragam Jihan, "Aaw panas!!"Pekik Jihan.

Prang!!

Mangkok bakso itu jatuh hingga pecah menjadi dua, suara itu itu membuat seluruh atensi orang yang ada kantin menatap kearah Jihan. "Jihan!!"Kedua teman Jihan langsung berlari menghampiri sahabatnya itu.

"Astaga sorry gue ga sengaja sumpah tadi gua ga liat lo tadi!"Cowok itu langsung mengambil sapu tangan dari dalam sakunya kemudian memberikannya pada Jihan.

"Ini lap pake ini, aduh gue beneran ga sengaja."Ucapnya dengan raut wajah bersalah.

"G-gapapa kak, ini cuman basah aja kok."Jihan mengelap bajunya yang basah dengan sapu tangan.

"Woy jalan tuh hati hati mentang mentang kakak kelas lo ya!!"Dela hampir saja menghajar cowok tadi namun langsung ditahan oleh Lucy.

"Udah udah Del sabar."

"Gua bener-bener ga sengaja tadi."

"Iya kak gapapa, udah Del orang dia ga sengaja juga."

"Han itu seragam lo bersihin dulu sana."Titah Lucy.

"Yaudah gue pergi dulu ya."

Jihan langsung pergi dari kantin dengan tangannya yang masih mengelap noda pada seragamnya. Di kamar mandi ia langsung menyalakan kran air kemudian membersihkan noda itu.

Itu noda minyak jd susah untuk hilang, "aduh ga ilang lagi."

"Yaudah deh mau gimana lagi, gua gabawa seragam cadangan lagi."

Setelah itu Jihan keluar dari kamar mandi, kini noda itu malah semakin membesar. "Ih kesel banget."Gerutunya.

"Dek!"Jihan menghentikan langkahnya kemudian berbalik, bukankah itu kakak kelas tadi.

"Kakak?, Ada apa ya?"

"Nih gue pinjemin lo jaket gue biar nodanya ga keliatan."Cowok itu mengulurkan jaket denim itu pada Jihan.

"Gausah kak gapapa kok."

"Udah terima aja, anggap sebagai tanda permintaan maaf gue hehe."Dengan ragu Jihan mengambil jaket itu lalu memakainya.

"Tapi.."

"Tapi?"

"Jangan lupa balikin nanti ya."Ucapnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tapi gue ga tau nama lo siapa."

"Jake Sim 12 IPS 1."


∆∆∆

Jihan kini tengah berada di kelas bersama teman temannya (-Haruto, Sunoo, Jungwon), mereka hanya mengobrol saja seperti biasanya. Saat
tengah mengobrol dengan Lucy tiba-tiba muncul suara notifikasi di ponsel Jihan.

Jungwon (2)

Jungwon

Bisa bicara sebentar ga Han?
Please..
11.06

Ga
Gue sibuk
11.07

Han please kali ini aja, gue gamau kita kaya gini terus
Kali ini aja ya?
11.07

Oke
dimana?
11.07

Makasih ya
Temui gue di rooftop
11.08
Read..

Jihan menarik napasnya dalam, kemudian ia bangkit dari tempat duduknya. Kemudian merapihkan seragamnya.

"Gue pergi ke kamar mandi sebentar ya."Pamit Jihan dan diangguki oleh Lucy dan juga Dela.

Jihan keluar dari kelas berjalan melewati koridor menuju tangga rooftop. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kelas Jihan.

Ia menaiki satu persatu anak tangga yang cukup banyak itu, tangannya membuka pintu rooftop dan terlihat seorang laki-laki tengah duduk santai di sofa yang sengaja diletakkan di sana.

Langkah pendeknya perlahan berjalan mendekat, "kenapa?"Suara itu sukses membuat tubuh Jungwon menegang.

Jungwon berbalik kearah Jihan. "Hai Jihan."Sapanya canggung.

"Udah lama ya ngobrol sama lo Han."Jihan masih tidak berkutik dari tempatnya.

"Langsung aja Won jangan basa basi."Ucap Jihan dengan nada dingin.

"Jihan, gue tau yang kita perbuat waktu itu salah dan gue juga tau lo ngehindar dari gue seminggu ini, tapi gue gamau ini berlangsung lebih lama Han gue gamau lo jauhin gue kaya gini."Jihan masih enggan menatap wajah Jungwon.

"Gue yakin semuanya bakal baik baik aja kok."

"Baik baik aja?"Jihan kini menatap kearah Jungwon.

"Lo gatau posisi gue Won, gue anak tunggal cewek lo bisa bayangin se hacur apa nyokap gue kalo tau anaknya udah rusak?!!"Jihan sedikit meninggikan suaranya.

Matanya mulai memerah ia menahan tangisannya dengan susah payah, "Nyokap gue itu single mom Won, bokap gue udah ga ada dan gue tau harapan nyokap ke gue itu besar banget. Dan suatu hari nanti nyokap gue tau kalo anaknya udah rusak dan gimana perasaannya jawab?!!, Lo cowok Won dan l ga akan paham."Kini air matanya tidak dapat di bendung lagi, ia sangat sedih.

"Han—Semuanya akan baik baik aja percaya sama gue ya?"Jungwon berjalan mendekat kearah Jihan dan memegang pundak gadis itu.

"Tapi Won gue takut yang ada di pikiran gue terjadi."Ucap Jihan di sela sela isakanya.

"Itu gak mungkin terjadi."

"Liat gue Han, semuanya akan baik baik aja dan gue akan selalu ada di sisi lo dalam setiap keadaan apapun."Tangan besar itu mengusap air mata Jihan

Jihan menatap wajah Jungwon dalam "Walaupun gue hamil nanti?"

Jungwon menggeleng kecil, "itu ngga mungkin terjadi."

"Makasih."

Tanpa mereka sadari sendari tadi ada yang mendengar percakapan antara mereka berdua namun tidak terlalu terdengar jelas.

"Perbuatan?, rusak? maksudnya?

-TBC-

Uuu akhirnya aku up cepat jg, pdhl udh ngantuk bngt.

Jngn lupa vote ya ( ◜‿◝ )♡

See u❤️

Lanjut/Tidak?

Erroris; JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang