(10) Deep Talk

207 42 2
                                    

Happy Reading!!!!
🌟

.

.

.


Setelah semuanya telah selesai makan, Irene akan membahas masalah yang mau dibahas ke empat remaja ini.


"Kemarin tante diskusi sama keluarga Junkyu dan Yoshi untuk membahas perjodohan, kami ingin kalian menikah secepatnya"



"APAAA!! " Karina dan Heejin serentak berteriak, serentak juga menggebrak meja makan.


"Kenapa? Gak terima? Lebih baik secepatnya, ya kan? Cepat atau lambat, tetap kalian juga akan nikah"


Bukan hanya Karina sama Heejin aja sih yang kaget, tapi juga Yoshi dan Junkyu. Mau teriak, namun harus jaga imeg didepan camer.


"Jadi kami mau minta pendapat kalian, bagusnya pernikahannya diadakan bulan depan atau minggu depan? "




"APAAA??!!! "

Keempatnya teriak bersamaan, sungguh drama sekali.


"Iya, kalian mau pilih yang mana? "


"Gak bisa 3 bulan kemudian aja, mom? " Tawar Karina, karena menurutnya 1 bulan saja belum siap apalagi minggu depan.



"Gak bisa, kalo 3 bulan kelamaan. Kalo mommy udah wafat sebelum kalian nikah, mommy akan gentayangin kalian berdua lhoo"


"Eh jangan mom jangan!! "

Irene beralih ke dua calon menantunya yang hanya diam.
"Jadi bagaimana? "


"Kalo saya sih tante, terserah. Apapun keputusan kalian, maka itu adalah yang terbaik untuk kita" Ucap Yoshi, dan dilirik sinis oleh Karina.


"Cih pencitraan" Cibir gadis itu.



"Kalo nak Junkyu gimana? "


"Saya sih... Gak mau 1 bulan atau minggu depan nikahnya"


"Terus? "

"Maunya di tengah - tengah antara itu. Kalo menurut saya minggu depan itu terlalu cepat, tidak punya banyak waktu untuk mengurus semua persiapan untuk nikah, dan tentunya kita berempat belum siap lahir dan batin"

"Kalo 1 bulan kemudian juga lumayan lama, saya takutnya mamski is death sebelum saya nikah"



"Sok bijak" Cibir Heejin.


"Sepertinya saya sependapat sama kamu, nak Junkyu. Kita tidak tau 1 bulan kemudian apakah saya masih sehat atau tidak, jadi kita pilih diantara itu saja"

"Saya harap kalian gunain waktu yang ada dengan sebaik mungkin, habiskan waktu melajang kalian, dan akrab kan diri kalian masing-masing biar tidak canggung, dan tentunya harus siap lahir batin. Mommy gak mau dengar alasan lagi, pokoknya fiks antara minggu kedua atau minggu ketiga kalian nikah"


"Junkyu Yoshi, kalian bisa tidak temani anak saya dirumah sampai malam? Saya harus pergi ada urusan diluar, mungkin pulangnya sampai malam. Tolong jaga anak saya ya selagi saya pergi, anggap aja ini simulasi berumahtangga oke"


Mereka okein aja.


"Akrab kan diri kalian, biar gak canggung saat malam pertama"
Mommy nya sempat - sempat nya menggoda mereka.

Ngomong - ngomong soal malam pertama, kenapa pipi mereka berempat memerah ya? Malu kali.













Setelah si emak - emak itu pergi keluar rumah, keadaan rumah kini nampak canggung.





ZIELSVERWANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang