• COMPLICATED •

799 79 36
                                    

Note: Segala yang terjadi dalam fiksi penggemar ini murni karangan penulis semata. Tidak bersangkut paut dengan kehidupan nyata para pemeran.

Di mohon bijak dalam memilih buku dan membaca. Perhatikan Tags dan Warning yang tertera di muka buku maupun dalam tulisan.

Jangan lupa berikan pendapatmu.

----------------------------------------------------------

Rape. Implicit Violence.

V menyusuri luasnya mansion hanya dengan bathrobe yang menutupi tubuh polosnya. Padahal cuaca masih terasa dingin. Seraya mengayunkan kaki jenjang, ia menggosok lengannya sendiri. Sesekali ia satukan di depan bibir untuk ia tiup.

Tak disangka, V berpapasan dengan Hoseok setelah melewati dapur. Satu hal yang ia tangkap dari omega hacker ini adalah mengapa ia tak pernah merasa baik setelah operasi mendadaknya usai? Ada rasa kesal menyeruak saat ia harus menatap paras lembut tersebut. V sendiri tak tahu pasti penyebabnya. Dan lagi, memupuk kekesalan tanpa berlandaskan alasan yang masuk akal bukanlah cerminan dirinya.

Segalanya menjadi abu. Membuat tujunya semakin tak menentu. Cadut marut dan penyesalan berbaur menjadi satu. Kini ia hanya bisa mengumpati takdirnya dalam bisu.

"V, are you okay? You looks pale"

Si omega Korea tak menjawab. Ia lebih memilih menjahit bibir tipisnya yang membiru dan mulai bergetar.

V berlalu dalam geming. Menyisakan Hoseok dengan kepala meneleng miring.

"Seok!"

Teriakan Namjoon terdengar dari belakang. Hoseok segera mengambil langkah seribu namun lengannya berhasil di gapai oleh sang alpha.

"Why, seok?! Why?!!"

Namjoon baru saja memergokinya tengah bercumbu dengan Yoongi. Semuanya terjadi sangat cepat. Dalam sepersekian sekon, jantungnya nyaris melompat. Sekujurnya menggigil. Ia khawatir akan ada hal buruk terjadi di antara Namjoon dan Yoongi.

Tak kunjung menjawab, alpha bertubuh jangkung itu membenturkan tubuh Hoseok pada dinding. Ia mengunci pergerakannya dengan menghimpit tubuh ramping si omega. Dua lengan kecilnya bahkan terangkat untuk ia remat sebatas kepala.

Hoseok mencoba meronta. Sayang, alpha di hadapannya telah di kuasi feromon gelap. Ia total terintimidasi. Sekeras apapun ia melawan, Hoseok tetap kalah.

"Kenapa kau hanya diam? Bicaralah!"

Tatap tajam Namjoon membuat Hoseok risih. Tak ada ada lagi jarak di antara mereka selain udara panas yang berhembus dari hidung sang alpha. Membakar permukaan wajah si omega yang saat ini memilih menatap arah lain, sambil meringis.

Ujung hidung bangir Namjoon mulai menyisir pipi, dan berdiam di cuping. Ia mengendus. Mencoba menikmati feromon manis dari Hoseok, meski sesekali dahinya berkerut dalam saat menjumpai sisa feromon alpha lain yang melekat.

Pergerakannya berlanjut menjelajah pada kurva leher. Namjoon mengendus dengan kelopak mata tertutup. Ia hirup rakus feromon Hoseok seraya menikmati lehernya dengan lidah.

"J-joon, kau membuatku tak nyaman"

Hoseok meronta. Ia coba mendorong kedepan agar raga besar Namjoon menyingkir. Setelah lepas, ia akan mengayunkan kaki— menjauh dari sang mantan kekasih. Tetapi, raga besar alpha jangkung tak bergeser meski satu inchi.

"Kau telah menantangku, Seok"

Entah mengapa suara Namjoon terdengar jauh menyeramkan dari yang kenali selama ini.

• K R A C H T •  JINV • ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang