4.5

2.6K 104 45
                                    


Ellea hendak kembali ke caffe untuk berteduh dan mungkin meminjam telpon caffe itu untuk menghubungi orang rumah. Namun sayangnya ketika berbalik caffe itu sudah tutup.

Double sial.

Akhirnya hujan turun dengan derasnya. Ellea berlari ke halte terdekat di sebrang jalan untuk berteduh. Petir mulai bersahutan. Tubuh Ellea menggigil kedinginan ditambah suara petir membuat nya semakin ketakutan. Ia memeluk lututnya sendiri berharap ada yang mau menolongnya nya.

Sekitar cukup lama saat kesadarannya nyaris hilang ia melihat cahaya mobil mendekati nya. Sebuah suara menyapa Ellea.

" Ellea " Suara itu terdengar kaget, dan di detik itu Ellea kehilangan kesadarannya. 

***

Richard memajukan mobilnya ditengah hujan deras. Petir terus bersahutan seperti alunan melodi yang mengerikan.

Ketika melewati jalanan yang lengang, dari kejauhan ia melihat seorang duduk memeluk lututnya di bawah halte. Lampu mobilnya menyorot semakin jelas. Terlihat ia seorang wanita. Ia hampir saja jatuh dari kursi halte. Sepintas Richard ragu harus kah ia memeriksa kondisi orang itu atau tidak perlu. Lagi pula ini hujan, ia malas untuk keluar dan bagaiamana kalau perempuan itu orang jahat, atau perempuan itu sedang sekarat kalau perempuan itu meninggal dia yang harus repot menjadi saksi.

Richard sempat menekan tuas mobilnya untuk pergi saja, namun sekelebat bayangan nya terlintas pada Ellea. Hujan dan petir seperti ini membuat wanita itu ketakutan luar biasa. Richard menyugar rambutnya kasar. Setelah seminggu lalu melihat Ellea secara langsung hari-harinya selalu dibayangi wanita itu. Richard menarik nafas pelan, baiklah ia tidak bisa memungkiri hati nuraninya ia akan melihat orang yang nyaris tergeletak di halte itu.

Richard berlari keluar mobil nya menembus hujan yang deras. Sesampainya di halte lihat melihat seksama wanita itu, seperti tidak asing. Namun lengan wanita itu menutupi wajahnya.

"Permisi Nona, apakah kau baik-baik saja"

Hening tidak ada jawaban.

Richard sedikit mengeraskan volume suaranya, khawatir wanita itu tidak mendengar karena derasnya hujan.

" nona apakah kau baik-baik saja? "

Wanita itu menoleh, menurunkan lengan yang menutupi wajahnya.

Betapa terkejutnya Richard melihat siapa wanita itu.

" ELLEA "

Saat Richard hendak memegang pundaknya wanita itu jatuh pingsan.

" Astaga El kau kenapa??".

Tanpa berpikir panjang, Richard segera menggendong Ellea dan memasukkan nya ke dalam mobil. Dilihatnya wajah Ellea yang begitu pucat. Richard sangat panik.

Ia mencoba memeriksa keadaan Ellea, badannya sangat dingin. Pria itu menepuk-nepuk Pipi Ellea berharap wanita itu siuman.

" El bangunlah jangan menakutiku seperti ini"

Richard memeluk Ellea berharap panas tubuhnya dapat memberikan kehangatan pada Ellea. Richard mengambil jas nya yang tersampir di jok belakang dan memakaikan nya pada Ellea. Ia juga menyalakan penghangat di mobilnya. Richard kembali memeluk erat Ellea, dilihatnya wajah damai wanita itu, mata indahnya tertutup rapat.

Wanita ini. Wanita yang sudah memporak-porandakan pikirannya selama setahun ini kini berada dalam dekapannya. Richard tidak berharap pertemuan pertama mereka setelah sekian lama akan seperti ini.

Richard menyusuri wajah Ellea dengan jemari kokohnya. Menyingkirkan surai basah yang menutupi wajah itu. Richard tersenyum wanita ini benar benar cantik. Richard mengecup dahi Ellea lama, melampiaskan rasa rindunya pada wanita itu. Tangannya menggenggam tangan Ellea erat. Richard berbisik lirih pada telinga Ellea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Naughty babysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang