Ellea pov
Suara gaduh orang yang hilir mudik, dan teriakan teriakan menyakitkan menjadi ciri khas tempat ini.
Sejak tadi aku hanya mengekori langkah setan mesum dihadapanku ini, hingga aku tiba di sebuah ruangan vip yang terletak di lantai paling atas rumah sakit ini.
Richard terlihat menghampiri seorang dokter, mereka terlihat berbicang sangat serius. Sampai akhirnya Richard memanggilku untuk masuk ke ruangan itu.
Aku kaget melihat seorang anak laki laki kecil yang ditubuhnya terpasang banyak selang. Aku melihatnya pun sungguh iba. Tidak terbayang oleh ku anak sekecil itu harus merasakan sakit yang sepertinya cukup berat.
Aku lihat Richard menghampiri anak itu dan menggenggam tangannya lembut. Jemari kecil itu bergerak gerak seiring dengan matanya yang terbuka kian lebar.
" Daddy.." anak kecil itu memanggil Richard. Tunggu kenapa dia memanggil Richard ayah?
" yes son, daddy here" Richard mengecup anak itu dengan sayang, sungguh interaksi yang membuatku cukup terenyuh.
Kemudian anak itu melirik kesekelilingnya lalu berhenti saat menatapku. Dan yang membuatku sungguh terkejut dengan suara bergetarnya menahan tangis dia memanggilku
" Mommy ".. tunggu apa aku tidak salah dengar? Aku melirik ke sekitar ku, siapa tahu yang dipanggilnya mommy itu bukan aku, aku mengernyit tidak menemukan siapa pun selain aku dan Richard disini.
" ya kau Ellea, kemarilah." Richard memanggilku mendekat ke samping anak itu.
Aku pun mendekat ke arahnya. Aku benar benar terpana melihat anak itu dari dekat dia sungguh tampan, tapi spertinya aku tidak asing dengan wajah ini, tapi aku lupa pernah melihatnya diimana.
" Mommy I want to hug you.." ucapnya lambat, masih terdengar sedikit cadel.
Aku merasa tersihir dengan permintaan anak ini, aku memeluknya dan entah mengapa aku merasakan mataku basah. Sungguh kenapa aku merasa seperti menemukan sesuatu yang hilang. Ah entahlah aku merasa langsung jatuh hati pada anak yang memanggil ku mommy ini, mungkin karena aku memang sangat suka anak-anak.
" are you okay son?" kali ini richard kembali berujar.
" ylo baik dad, hanya saja ylo sedikit sakit kepala"
Oh jadi nama anak kecil ylo, aku rasa usianya belum genap enam tahun. Dia tak henti hentinya meringis, membuatku juga ingin menangis.
" syukurlah, daddy sangat mencemaskanmu" terlihat raut sedih di wajah yang biasanya menampakan seringai jahil.
Kulihat anak kecil iu hanya tersenyum dan kembali menatap ke arahku.
" mommy kenapa mommy pelgi lama sekali, daddy bilang mommy sedang pelgi ke sulga." ylo kembali mendusel dusel kepalanya ke arahku, dan memegang tanganku erat.
Aku bingung harus bersikap seperti apa pasalnya aku sendiri tidak mengerti situasi seperti apa ini. Yang bisa kutangkap mungkin ibu ylo ini sudah tiada, tapi kenapa dia memanggil Richard Daddy dan kenapa pula dia memanggil ku mommy. Bibir mungil itu kembali berbicara
" mommy jangan pelgi lagi, daddy bilang kalau ylo kuat dan bisa sembuh, mommy akan kembali dali sulga"
Sungguh tatapan mata terluka anak itu membuat lidahku kelu, aku pun tahu bagaimana rasanya ditinggalkan seorang ibu ketika masih kecil, bedanya aku masih beruntung ada ayah yang selalu menjadi hero ku.
" ylo, sekarang tidur lagi ya.Daddy janji tidak akan meninggalkanmu. Daddy harus bicara dengan mommy dulu ya" dengan lembut richard kembali mengusap lembut kepala bocah ini, tak lama mata yang bulat itu kembali terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty babysitter
Random- BUKAN BACAAN ANAK-ANAK - rasa empati yang berlebih kepada supir pribadinya, membuat seorang direktur perusahaan Ahmad corps terjebak dengan manusia menyebalkan yang sayangnya ia memiliki wajah tampan, belum lagi ia harus berurusan dengan balita...