1.2

9.6K 169 0
                                    

"jadi apa yang membuatmu pagi pagi seperti datang ke kantorku ? Apakah merindukan ku nona Ellea? "

Setan mesum di hadapanku ini masih saja menampilkan wajah menyebalkan yang sial nya membuatnya terlihat semakin tampan.. Ah shit apa yang aku pikirkan.

" Sudahlah tuan Richard Sanders yang terhormat, sekarang juga saya minta cabut gugatan Anda terhadap supir saya, sebagai gantinya saya akan memberikan berapapun yang Anda minta"
Akhirnya aku bisa berbicara normal kembali, setelah sempat menyebutnya dedemit tadi, ya seharusnya aku tidak lepas kontrol di depan makhluk jelmaan siluman ini.

" Ya ya aku tahu kau banyak uang nona Ellea, tapi sayangnya bukan itu yang aku butuhkan sekarang, dan masalah laporan ku maaf aku tidak bisa mencabutnya. " Dengan gaya yang sangat angkuh.

" Jadi sebenarnya apa yang Anda inginkan? Anda tidak memikirkan keluarganya? Dia bekerja untuk menghidupi istri dan anaknya dan bagaimana jika dia dipenjara? "

Aku benar benar geram, seandainya menganiaya orang bukan tindakan kriminal, maka akan ku hantam juga pria di hadapanku ini sekarang.

" Ya tapi itu bukan urusanku, dia harus bertanggung jawab. Kau kan bos nya dan sebenarnya bisa saja aku cabut laporannya, dan kau tau apa yang aku inginkan "

"Saya benar benar tidak menyangka anda tidak memiliki hati nurani seperti ini "

" Ya jika keputusanmu masih tetap sama apa yang bisa kulakukan, nona El yang baik hati."

Aku benar benar naik pitam sekarang, aku berdiri dan ku tunjuk tunjuk saja wajah sialannya itu.

" Dasar kau setan mesum, jelmaan dedemit aku sudah ingin bertanggung jawab dan kau malah mempersulit semuanya. Aku rasa saat pembagian otak kau tidak datang sehingga kau tidak bisa berpikir jernih"

Aku rasa telingaku sudah memerah sekarang aku benar benar tak habis pikir dengan orang di hadapanku ini. Tapi sialnya dia yang ku ajak bicara hanya memandangiku tanpa berkedip, dan dengan kurang ajarnya dia berkata..

" Iya mereka bergoyang dengan indah, padat dan besar "

What the hell ..

Author pov

Hampir saja tangan mulus Ellea hinggap di pipi Richard, sebelum suara deringan telpon menginterupsi.

Pak Makmur is calling...

" hallo pak, kenapa ?" suara diseberang sana terdengar putus asa bahwasannya ia di panggil ke kantor polisi hari ini.

" ya sudah pak, sekarang bapak berangkat saja ke kantor polisi, selebihnya saya yang urus bapak tidak perlu khawatir, saya pastikan bapak tidak akan dipenjara"

Ellea memasukan handphone kedalam cluth nya dan menatap nyalang pada laki laki dihadapnnya itu. Akhirnya dengan berat hati ia berujar

" Baik sekarag bicarakan apa yang anda inginkan ?"

" akhirnya nona keras kepala ini bisa luluh juga, baiklah nona tapi sebelumnya berhentilah menggunakan saya dan anda. Mengingat kita bukan sedang membicarakan kerja sama perusahaan."

" yasudah cepat katakan aku tidak punya banyak waktu untuk bicara omong kosong bersamamu"

Ellea terlihat sangat tidak sabar, seolah ingin cepat pergi dari hadapan Richard.

" Begini aku memintamu menjadi babysitter untuk keponakanku..." belum sempat Richard menyelesaikan ucpannya, Ellea sesegera mungkin memotong ucapan lelaki itu.

" apa kau gila ? aku punya pekerjaan lain, lagi pula aku belum berpengalaman mengurus bayi, kenapa tidak orang lain saja, kau bisa mencarinya di agen agen penyaluran"

Ellea masih bersikukuh menolak penawaran itu, lagipula Ellea bukanlah wanita pengguran yang kurang kerjaan, dia seorang direktur dan dia menjadi tumpuan bagi karyawannya untuk menyambung hidup.

" karena hanya kau yang bisa membantuku nona?" kini manik pria itu menatap Ellea tajam, seolah menembus kedalam netra hazelnya.

Ellea kebingungan, kenapa harus dia? Dia kembali mengingat ngingat rasanya hari dimana sopirnya menabrak sebuah mobil ferarri merah adalah pertama kalinya dia bertemu pria ini, lantas apa yang membuat pria ini begitu yakin hanya Ellea yang bisa membantunya.

" aku ? bagaimana bisa "

Terlihat pria itu menghela napas sebelum kembali berujar " kerena yang dia mau hanya kamu"

" Dia siapa maksudmu ? "

Sebelum Richard kembali menjawab dering telpon kembali menginterupsi bedanya kali ini berasal dari saku celana miliknya.

" sebentar aku harus mengangkat telepon dulu " richard sedikit menjauh mendekati sudut jendela, tak lama berselang. Richard segera berbalik dan menggusur lengan Ellea.

" hei apa-apa an ini? " seakan tak terima ellea terus memberontak berusaha melepaskan cekalan Richard.

" ikut aku ke rumah sakit sebentar" richard berujar tegas.

Raut muka pria itu terlihat sangat panik dan khawatir, entah Ellea tidak begitu mengerti dengan kondisi yang ia hadapi saat ini. Tapi sepertinya ini cukup serius bagi Richard.

Keduanya telah meninggalkan ruangan Richard, sebelum itu suara lengkingan tajam menginterupsi langkah Richard .

" Pak, pak Richard mau kemana?" ucap wanita berbaju kurang bahan dan berlipstik tebal itu.

" zoya, batalkan semua jadwal meeting hari ini, ada urusan yang benar benar tidak bisa saya tinggalkan"

" tapi kenapa harus dengan wanita ini" lagi lagi wanita wanita yang bernama zoya itu mentap tidak suka pada Ellea, dan yang ditatap pun hanya bisa mendengus.

" bukan urusanmu, susun ulang saja jadwal saya dan kirimkan secepatnya"

Akhirnya richard dan Ellea benar benar berlalu memasuki lift menuju basement.

" Maaf kau akan membawaku ke rumah sakit mana? Kita akan menemui siapa?'

" sudahlah sekarang masuk saja ke mobilku nanti akan ku jelaskan" richard bersiap membuka pintu mobilnya, sementara ellea masih mematung di dekat pintu mobil.

" aku membawa mobil sendiri, aku bisa mengikutimu sampai ke rumah sakit"

Richard yang melihat begitu enggannya Ellea semobil dengan nya merasa frustasi.

" ayolah nona Ellea sekali ini saja aku mohon"

Melihat wajah Richard yang menyedihkan, membuatnya iba. Tidak tega juga karena pada dasarnya Ellea memiliki empati yang tinggi, sulit baginya melihat orang lain menderita.

" Ba..baiklah aku ikut dengan mu"

***
Part 2 nyaa update ya mohon kritik dan sarannya

My Naughty babysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang