2. Dimsum Pengantar Perasaan
"Udah siap?"
Cyra segera mengacungkan jempolnya akibat mulutnya yang masih sibuk mengunyah dimsum. Kini, Caesar sudah berhasil menguasai ruang tamu rumah Cyra menjadi panggung seadanya untuk menuntaskan permainan biolanya yang tertunda akibat kerusakan mikrofon pagi tadi.
"Ibu juga mau nonton ya, Sar." Harum, Ibu Cyra datang dengan sebuah nampan berisi tiga gelas air jeruk buatannya.
Caesar membantu Harum meletakkan nampan tersebut dengan senyum merekah. "Tonton aja, Tan. Aku malah makin senang kalo Tante ikut nonton."
"Kok ibu ikut nonton? Ini penampilan exclusive buat aku tau, Bu!"
Harum yang tau bahwa Cyra tak akan mau kalah berdebat dengannya, buru-buru menyumpal mulut Cyra dengan dimsum. Ulah Harum sontak mengundang tawa Caesar sekaligus membuat Cyra menggerutu kesal. "Ayo, Sar mulai."
Caesar langsung berdiri tegak untuk bersiap, merilekskan bahu, lengan, dan tangannya, kemudian mensejajarkan posisi tangan kirinya pada neck biola. Caesar sempat membungkukkan badannya sebelum memulai permainan biolanya.
Tangan kanan yang sudah sempurna menggenggam busur penggesek segera menarik busur, menghasilkan lantunan nada yang kian indah. Tekanan yang diberikan Caesar pada busur penggesek sangat pas, tidak ada juga senar yang salah tergesek oleh busurnya.
Cyra tak sadar ikut bernyanyi, memberikan efek suara nan halus untuk permainan biola Caesar yang tak pernah mengecewakan. Seulas senyum terbit dari wajah Cyra yang terpukau, disusul Harum yang dengan bangga bertepuk tangan saat penampilan biola Caesar selesai.
"Keren abis kamu, Sar!" Harum memuji Caesar dengan tangan masih bertepuk tangan, layaknya ibu yang bangga pada putranya.
"Makasih, Tan. Aku harap tante ga pernah nyesel udah ijinin aku main di rumah," ujar Caesar dengan senyum. Caesar memang tak berhenti tersenyum semenjak tiba di rumah Cyra.
"Ih, kamu sama tante seperti baru kenal aja. Kamu tuh yang jangan lupa buat sering main ke rumah, ya," kata Harum sebelum memberikan pelukan hangat.
Cyra berdehem. "Aku yang anak Ibu, loh. Just reminder."
Harum dan Caesar kompak tertawa mendapati respon Cyra. "Haus akan kasih sayang banget dia emang, Sar. Maklumi aja. Tante tinggal dulu, ya."
"Gue ga maksud menggeser tahta lo sebagai anak tunggal, Ra, tapi boleh juga sih kalo lo minat punya saudara." Caesar bergurau setelah kepergian Harum.
"Sayangnya, gue ga minat!"
"Ya, seperti ini aja udah kerasa kok persaudaraan diantara kita." Kerasa friendzonenya maksud lo, Sar?
Cyra melirik Caesar sekilas. "Banyak anak yang dm Instagram gue setelah penampilan tanpa mikrofon tadi, Sar. Lo tau ga isi pesannya apa?"
"Wah, Cyra famous era. Buruan buka endorsement sih kata gue," usul Caesar tanpa mengacuhkan pertanyaan yang diajukan Cyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Harmony
Fiksi RemajaCyra bertekad akan menghilangkan perasaannya demi hubungan persahabatan mereka. Awal tekadnya begitu kuat, tapi kian meluruh kala Caesar dengan gamblang berkata bahwa mereka bisa lebih dari sahabat. Cyra yang masih terjebak friendzone, sekuat mungk...