Disinilah Erick saat ini di taman tengah duduk sendirian setelah ia tadi harus menelan pil pahit yang ia terima dari masa lalu.
"Erick."Ucap Seseorang dari arah belakan Erick dia adalah Nessa yang tengah berdiri di belakang Erick.
"Ya kenapa."
"Ma'af."Ucap Erick.
Erick menatap Dalam Nessa yang kini Sudah berlinang air mata, Jujur Ia masih berharap bisakah dia egois, Bisakah kali ini Erick mementingkan Diri sendiri.
Namun Setelah ia melihat sosok Altair perasaanya berkata Tidak erick, Masih ada yang lebih penting dari dirimu.
"Nes, Gue gak papa gue ilkhlas kalo itu emang semi Al gue ngerti dan gue..."Erick menjeda kalimatnya untuk Menghela nafas menahan sesak yang ada di dadanya.
Erick tersenyum ke arah nessa "Gue gak papa."ucap Erick.
Disisi lain Terlihat Brandon Berdiri disamping pepohonan menggendong Altair "Ayah, Kenapa mama nangis."Tanya Altair polos.
"Altair mau nyamperin mama dan Om Erick."ucap Brandon lembut.
Altair Mengerjapkan matanya menatap polos brandon membuat siapapun gemas melihatnya "Apa ayah tidak marah kalo Al ketemu dengan ay-Ee maksud al Om erick."Ucap Altair menatap nanar Brandon jujur Al takut dengan Ayah kandungnya itu.
Brandon tersenyum ke arah Al membuat perasaan al lega."Kenapa tidak boleh, Om erick yang menjaga al di saat al Masih di perut mama, Om Erick yang mengajak Al jalan jalan jangankan ketemu, Al mau memanggil Om Erick dengan sebutan Ayah aja Ayah tak apa."ucap Brandon.
Brandon merasakan hal yang sama, Tatapan erick ke Nessa penuh akan cinta, Sikapnya Ke Altair penuh akan Rasa sayang tapi...Brandon Juga Manusia siapa yang Rela melihat anak kandungnya lebih bahagia dengan Orang lain.
"Ayah janji Nak akan buat kalian bahagia, Ayah janji akan Selalu ada buat kalian, maafkan ayah tidak ada saat kalian butuh ayah, maafkan ayah kalian harus menanggung rasa sakit itu."Ucap brandon mengusap kepala Altair.
"Ayah gak salah, Al sanyang Ayah Brandon dan al juga sayang sama Ayah Erick Al juga sudah menganggap Ayah erick sebagai Ayah Al, Ayah jangan Merasa bersalah untuk Al, Al gak suka jika ada orang nangis karena Al apalagi kalo itu orang yang Al sayang, contohnya Ayah."Ucap Altair membuat Brando sesak nafasnya, Hatinya seakan Teriris ia juga bangga anakanya punya pemikiran Yang dewasa.
"Sana boy samperin Mereka."Ucap brandon.
Kemudian Altair berlari selayaknya anak kecil begitu menggemaskan, Brandon menatap Al yang tengah berlari dengan mata yang berair.
'Akan ayah buat hidup kalian bahagia, Cukup aku saja yang merasakan sakitnya di abaikan sama ayah kandung sendiri cukup ibu saja yang punya nasib buruk dalam pernikahan jangan sampai anaku merasakan apa yang aku rasakan." Batin Brandon.
"Mama."Panggil Altair pada Nessa membuat Nessa dan Erick menoleh kearah Altair.
Dengan segera Erick dan Nessa Menghapus Air mata mereka, Erick tersnyum lebar "Hai."ucap erick.
Tanpa aba-aba tubuh Erick di terjang oleh Altair."Walaupun Om bukan ayah Al, Al tetap menganggap Om adalah Ayah al semoga Om tidak melupakan Al, Terima kasih sudah jaga al saat di perut mama."Ucap Al.
Melihat itu Seakan Nessa ingin membiarkan kebohongan Erick yang mengaku sebagai ayah kandung Al, Namun semua ia Tepis menyimpan kebohongan sama saja dengan menyimpan Bom waktu.
"Al, Dengerin Om, Om tidak akan Pernah Melupakan Al kenapa ?? Karena al sudah om anggap seperti anak sendiri jadi Om gak bakal lupain Al."ucap Erick.
Erick berdiri ia kemudian menatap Nessa "Gue pamit ya, Gue lagi pengen sendiri."ucap Erick pada nessa yang diangguki oleh Nessa.
Greb
Tubuh Erick di peluk oleh Nessa, Erick membalas pelukan itu, Beberapa menit merek berpelukan Erick mengurangi pelukan mereka.
"Gue pergi."
Erick kemudian berjalan kearah Brandon "Sekali saja Gue lihat air mata dari mata Nessa, Saat itu juga akan gue ambil kembali Nesaa."Ucap Erick kemudian ia pergi.
Brandon Menghampiri Nessa yang Sudah Terisak.
"Sudah,"Ucap brandon.
"Kenapa dunia ini serasa tidak adil bagiku,"Brandon mendekap tubuh Nessa yang Mulai melemas.
"Maaf."Lirih Brandon.
"Tak apa, Semua sudah terjadi lagian Gue emang Gak pentes sama Erick."ucap Nessa.
"Jangan ngomong gitu."ucap brandon lembut.
"Ayaah, Mama."Panggil Al pasa brandon dan Nessa.
"Eh.. Ada tuyul."Ucap brandon mencoba menenangkan Suasana.
"Ihh Al bukan tuyul."Ucap Al kesal sambil Mengembungkan pipinya.
Mereka tertawa melihat wajah menggemaskan Al yang sedang kesal, Tanpa mereka sadari Erick melihat itu "Memang benar ya ternyata, Baguslah kalo keputusanku Benar."Ucap Erick kemudian melangkah Pergi.
Disisi lain Ardevano menatap Kasihan Erick."Maaf rick, Bukan Maskud om Jahat sama kamu tapi memang ini Tujuan om."ucao Ardevano kemudian pergi.
****
Kini Erick sudah kerumahnya, Ia kemudi merebahkan dirinya di sofa disana juga ada Rani dan Galuh.
"Loh, Habis nangis kenapa ??."Ucap Galuh.
"Salah gak sih pah keputusan Erick untuk melepas Nessa agar Altair bisa merasakan keluarga lengkap dengan ayah kandungnya."ucap Erick.
"Kamu sudah benar Erick keputusanmu sudah sangat benar, Sini."Ucap galuh kemudian erick Memeluk ayahnya dan menangis.
Rani ke kamar karena tak kuasa melihat anaknys, 2 kali Gagal dalam percintaan membuat Rani merasa dunia tak adil pada anaknya.
"Sabar ya, Ayah tahu Kebahagiaan pasti datang cepat atau lambat."Ucap galuh memgusap Punggung Erick.
Tanpa mereka sadari Kenan dan Aya mendengar dari dalam Kenan Merasa kalo ini tidak adil bagi Erick tapi, Jika Erick memaksa Ini malah seakan Jahat bagi Brandon Dan Altair.
"Dunia ini kejam ya sayang."Ucap Kenan Yang di balas anggukan Oleh Aya.
Bersambung....
Fact, Sosok Erick adalah Cerminan Diri gue, Gue yang selalu ngalah sama Orang lain karena gue gak mau lihat orang lain kecewa Mending gue yang kecewa.
Satu lagi persamaan Gue sama Erick, 2 Kali gagal dalam Percintaan bedanya Kalo erick gagal karena Hati, Gue gagal karena Fisik.
Dan itulah Yang membuat Gue Selalu Pesimis jika Suka sama seseorang dan menganggap semua itu hanya Angin lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Male Lead (, Completed)
Teen FictionBagaimana Jika Lo seorang Siswa SMk yang lagi PKL tiba tiba tersengat listrik dan mati , Namun Bukanya ke alam baka Lo bertaranmigrasi ke Novel yang Pernah lo baca bukan sebagai figuran atau antagonis namun sebagai prota gonis pria. Dia Adalah Erick...