Chapter 5

214 11 0
                                    

Happy Reading!!

Suasana kelas 12 IPA 4 kini sangat berisik, di karenakan jamkos. Seperti biasa Rafi jarang mengumpul dengan temannya karena sibuk mengurusi osis bersama Anya sang pacar.

"Lo bawa kemana tadi bidadari gue?," tanya Joe serius kepada Rayhan.

"Taman," jawabnya.

"Ngapain lo bawa dia ke taman. Pasti ada apa-apanya kan lo, ngaku," ketus Joe yang membuat Rayhan menaikkan alisnya.

"Jawab gak usah sok angkat-angkat alis dah," sinis Joe.

"Nembak Naira," jawab Rayhan santai sedangkan keempat temannya kaget mendengar hal itu.

"Wih bau-bau wangi nih. Makan-makan lah di tempat biasa," ucap Zidan dengan tatapan penuh harapan.

"APA, LO NEMBAK MY BIDADARI!," teriakan Joe mengisi kelas dan membuat mereka langsung memperhatikan mereka.

"Maksud lo apa Han, gue mau ngedeketin Naira. Parah lo, semua cewe lo embat buat gue mana," rengek Joe yang langsung mendapat tawaan dari Afiq.

"Nih ya dengerin gue, lo gak inget waktu itu Naira bilang? dia kan bilang kalo dia gak suka sama lo," kata Afiq mengejek.

"Siapa cepat dia dapat," kata Rayhan yang membuat Joe semakin merengek.

"Nah setuju. Lo sih kebanyakan plin plan makanya susah dapet cewe," ucap Zidan dan mendapat acungan jempol dari Afiq.

"Mungkin ini nasib gue, gak dapet bidadari malah dapetnya temen-temen setan kayak kalian," gerutu Joe dan langsung membuka aplikasi game miliknya.

"Ututu ngambek nih, jangan ngambek dong nanti aku beliin es krim ya," bujuk Zidan yang membuat Rayhan dan Afiq bergidik jijik.

"Iya ayang es krim coklat ya dua," balas Joe dan langsung memeluk Zidan. Zidan yang ingin dipeluk langsung mendorong tubuh Joe.

"Lo gila ya, pantes gak ada cewe yang mau sama lo," kata Zidan yang berpindah posisi di belakang Rayhan dan Afiq.

"Mulut lo lama-lama gue cabein dah, bercanda juga. Huu baperan," ejek Joe kepada Zidan dan langsung ditertawakan oleh Rayhan dan Afiq.

"Eh, eh. Ini Leo ngechat gue, katanya geng Vegas ngajak ke tempat biasa tauran," ucap Afiq sembari memberi handphonenya.

Rayhan yang mengepal kedua tangannya dan matanya yang sudah ingin menerkam orang langsung mengiyakan permintaan itu.

Kalau sudah begini, tandasnya Rayhan tidak bisa diajak bercanda bisa-bisa mereka terkena batunya.

Kring kring kring

Bel pulang sekolah berbunyi, Rayhan sudah menunggu di depan kelas 11 IPA 2 yaitu kelas Naira.

"Ekhem, iya deh yang baru jadian," ledek Tania dan langsung di pukul oleh Naira. Dirinya kini benar-benar malu.

Rayhan yang melihat pacarnya ini menahan malu hanya bisa tersenyum tipis, dan langsung menarik tangan Naira untuk mengajaknya pulang.

Di pertengahan keluar menuju gedung tiba-tiba tangan Rayhan dan Naira langsung dipisahkan oleh seseorang.

"Rayhan, kamu apa-apaan sih kok megang tangan anak cupu ini," gerutu Dinda dan langsung memegang tangan Rayhan erat.

"Lepas," kata Rayhan dengan tatapan datarnya.

"Gak mau. Eh lo cupu, jangan berani-beraninya ya pegang tangan cowo gue," kata Dinda yang hanya dibalas senyuman oleh Naira.

"Kalo gue sih malu ya, soalnya harga diri sih," celetuk Zidan yang membuat Dinda emosi.

"Maksud lo apa? Gue sama Rayhan emang pacaran," kata Dinda tak mau kalah.

Naira Ayshaqilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang