Chapter 6

214 9 2
                                    

Happy Reading

Di hari Minggu pagi ini, seperti biasa Naira selalu maraton dengan sepedanya menikmati indahnya pagi. Mengelilingi taman yang bersih dan asri.

Naira tadinya mengajak Naufal untuk naik sepeda bersama tetapi Naufal menolak, dia bilang ia akan menunggu di toko kue bunda.

-Di rumah Adnan

Rayhan, Tania, dan Sofia sedang maraton di taman dekat komplek rumahnya. Rayhan yang berada di sebelah kiri, Sofia di tengah, dan Tania di sebelah kanan.

"Abang, Sofia cape," rengek Sofia memegang lututnya. Rayhan yang terkekeh kecil langsung menghampirinya adiknya.

"Sini abang gendong," kata Rayhan. Sofia yang langsung menaruh badannya di punggung Rayhan.

"Ayo kita tinggalin kak Tania," canda Rayhan segera lari meninggalkan Tania.

"Ehh, dasar kak Rayhan tunggu," kata Tania berlari mengejar mereka berdua.

Sedangkan Naira sedang menuntun sepedanya menuju kursi di dekat danau taman tersebut. Naira yang sedang fokus memperhatikan jalanan tiba-tiba ada badan yang menyenggol dirinya yang membuat Naira langsung mengerem sepedanya dan memberhentikan langkahnya.

"Hey, yaela tungguin napa dah," ujar Tania langsung reflek menengok ke sampingnya dan ternyata itu adalah Naira.

"Eh kamu Nai. Sendiri aja?," tanya Tania yang diangguki oleh Naira.

"Kamu lagi maraton sama siapa?," tanya Naira balik kepada Tania.

"Itu sama pacar kamu dan Sofia adiknya. Kamu tadi ditabrak sama tu orang ya, maaf ya," kata Tania langsung mengusap lengan Naira.

"Aku gapapa ko Tan, cuma kaget aja aku kira siapa tadi hehe," kata Naira tersenyum.

Rayhan yang lari telah jauh menyadari bahwa Tania tidak ada di belakangnya pun khawatir. Dan ia langsung membalikkan tubuhnya dan berlari ke belakang.

Rayhan yang melihat Tania mengobrol dengan seseorang langsung segera menghampirinya. Ternyata yang sedang mengobrol dengannya adalah kekasihnya yaitu Naira.

"Sadar juga kakak aku gak di belakang," ketus Tania yang membuat Sofia tertawa.

"Eh, kakak yang waktu itu bantuin aku cari baju kan? wahh kita ketemu lagi," ucap Sofia yang langsung meminta Rayhan menurunkannya dari gendongannya.

"Hai, iya aku yang waktu itu. Gimana kabarnya, udah pakai bajunya?," tanya Naira memegang pundak Sofia.

"Belum kak, hari Sabtu depan acaranya. Kakak dateng ya sama abang," kata Sofia menyuruh Naira. Dan langsung diangguki oleh Naira.

"Baju yang kamu tunjukkin tadi malem itu Fia?," tanya Tania dan langsung diangguki Sofia.

"Hahaha, pantes bagus banget. Untung kamu minta cariin kak Naira, kalo minta cariin abang kamu pasti gak bener," ejek Tania yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Rayhan. Tania yang melihat itu hanya bisa tertawa.

"Fia, kita pergi ke depan yuk cari apa gitu. Biar abang kamu sama pacarnya ngobrol, gak enak kam kalau ganggu mereka," ledek Tania langsung menarik Sofia pergi.

Naira yang merasa canggung pun hanya bisa tersenyum tipis ke arah Rayhan. Rayhan langsung mengajak Naira duduk di kursi dekat danau.

"Rumah kakak dekat taman ini?," tanya Naira sambil memakan roti yang dibelikan Rayhan.

"Iya, masa lo gak tau," sinis Rayhan.

"Ma-maaf kak," kata Naira yang langsung menundukkan kepalanya. Rayhan yang gemas dengan tingkah laku kekasihnya ini langsung mengangkat kepala Naira.

Naira Ayshaqilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang