10. This Is Me

472 52 1
                                    

Hai hai semua!

Gimana kabarnyaa?

Part kali ini sedikitt sihh karenaa part selanjutnya aku berencana untuk ngubah POV dan juga kasih cast (insyaAllah)

Jangan lupa vote dan komennyaa!
Enjoy hehe!

______________

Playlist:
Sorry - Halsey

______________

Seharusnya Kaira sudah tahu akibat dari perbuatan Mamanya kemarin. Memang betul membekas kebiruan. Tetapi ternyata rasanya lebih ngilu dari yang ia bayangkan.

Kaira berangkat dengan menggunakan masker dan hoodie miliknya berwarna abu. Masker untuk menutupi pipinya dan hoodie untuk menutupi tangannya.

Karena masih terlalu dini, ia mampir ke kelas hanya menaruh tasnya. Lalu Kaira keluar menuju perpustakaan. Untungnya perpustakaan sudah tidak dikunci.

Kalau kalian pikir Kaira bertujuan membaca buku. Kalian benar. Dan membaca buku itu berlangsung 15 menit awal saja.

Kemudian gadis itu tertidur menelungkupkan kepala di meja atas perpustakaan.

Letak perpustakaan cukup jauh di belakang sekolahnya. Tepat di samping toilet belakang yang dekat halaman.

Melihat tirai perpustakaan yang terbuka, Aeros yang tadinya ingin menuju halaman belakang berubah pikiran.

Aeros masuk dan melihat Kaira yang tertidur. Tentu saja ia tahu itu Kaira. Menyukainya selama 6 tahun membuat Aeros hapal betul postur tubuh Kaira.

Menarik kursi di samping Kaira dan menatap muka yang tertutup masker itu. Aeros mulai merasa aneh.

Perbuatan Aeros jelas tidak sopan. Lelaki itu membuka masker Kaira pelan. Rahangnya seketika mengeras. Netranya menyiratkan amarah yang dalam.

Sialan. Aeros kecolongan.

Tangannya mengulur. Mengusap pelan pipi Kaira yang tampak kebiruan. Tak berhenti disitu, Aeros juga meninggalkan kecupan-kecupan ringan.

"I'm sorry, Aby," lirihnya.

Tanpa berlama, Aeros melangkah keluar setelah menarik kembali masker Kaira. Ada urusan yang harus ia selesaikan.



Mata Kaira mengerjap. Cahaya perlahan masuk pada indranya. Berpikir sebentar sebelum dirinya tersadar bahwa ia sedang berada di perpustakaan.

"Mampus gue," gumamnya.

Jam di ponselnya menunjukkan pukul 06.50. Kaira dapat bernapas lega.

Saat sibuk merapihkan buku, pandangannya menangkap sebuah salep memar serta beberapa snack ringan di atas meja.

Ada notesnya juga ternyata.

Dipake salepnya. I'm really sorry, Aby. I can't protect you right now. But I promise tomorrow it won't happen again.

Kaira tersenyum miring. Aeros. Ia rasa cukup menggetarkan hatinya kali ini.

Kaira
Eros
Thank youu!!

AEROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang