9. Welcome

523 42 3
                                    

Haloooo!!!

Aku mau kasih warning untuk part ini karena mengandung tindakan kekerasan⚠️

Kalau kalian ada triger sendiri untuk kekerasan baik itu fisik atau verbal mohon bijak ya!

Enjoy hehe!

______________

Playlist:
Broken - Jonah Kagen

______________

Sudah beberapa hari setelah kejadian Aeros babak belur. Namun, Kaira masih diambang kebingungan karena Aeros sama sekali tidak menceritakan penyebab luka-luka itu.

Dan sekarang, Kaira sedang berdiri di depan pintu gerbang SMAN 71. Hari ini adalah hari olimpiade yang sudah Kaira siapkan.

Kaira sedang menunggu Ghina yang katanya akan sampai sedikit lagi. Tubuhnya menopang pada gerbang dengan mata yang fokus pada ponsel.

"Halo, Kaira sayang!" Sontak Kaira mengalihkan pandangannya. Ghina berdiri di hadapannya dengan keadaan yang bisa dibilang berantakan.

Kaira mendesis. "Kenapa lo?"

"Ini tadi sempet nyusruk got. Tapi gak apa-apa karena my bestie ini mau lomba jadi gue harus semangat yuhu!" sorak Ghina heboh.

Jemarinya menyeret Kaira masuk. Ini Kaira yang olimpiade kok malah Ghina yang menggebu.

Tiba di depan ruangan yang sudah ramai, tangan Kaira mendingin. Tidak peduli berapa kali ia mengikuti perlombaan tetap gugup pasti ada.

"Ghin, gue takut," bisik Kaira lirih.

Ghina yang mendengar itu pun langsung memandang Kaira dan merangkulnya. "Lo pasti bisa, Ra. Lo hebat dengan jadi diri lo sendiri."

Kaira tersenyum tulus dengan mengelus bahu Ghina lembut. "Thank you."

"Udah sana masuk! Gue tunggu di sini!" usir Ghina mendorong Kaira ke dalam ruangan.

Kaira akhirnya berjalan masuk. Pandangannya menajam seiring langkah.

Entah kenapa perasaan Kaira kali ini berbeda.



Soal-soal olimpiade sudah berhasil Kaira kerjakan. Saat ini ia dan Ghina sedang berada di kantin SMAN 71.

Pengumuman skor tertinggi olimpiade 15 menit lagi dan Kaira sama sekali tak bisa tenang. Jari-jari kecilnya tidak berhenti menggores.

Ghina mendengus kesal. "Udah, woy! Mending makan dulu itu siomay lo! Kalo lo gak mau gue yang makan, nih."

"Makan aja," ucap Kaira seraya memajukan piring yang berisi siomay miliknya ke arah Ghina.

"Bercanda, anjir! Lo belum makan, kan."

"Gak nafsu."

"Hello, Kaira. Everything is gonna be fine," tenang Ghina menepuk Kaira pelan.

Speaker yang tersedia di beberapa sudut itu menyaringkan bunyi pelan. Sepertinya akan ada pengumuman.

"Selamat siang,
Diharapkan untuk para peserta olimpiade berkumpul di aula utama karena hasil telah keluar"

AEROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang