2. Am I Wrong?

728 60 11
                                    

Playlist :
Two Ghosts  - Harry Styles

______________

Sekolah sudah sepi. Tersisa anak-anak ekskul basket saja yang masih berlatih di lapangan. Maklum, akan ada pertandingan sedikit lagi.

Kaira sedang membaca buku dengan tenang di perpustakaan. Telinganya tersumpal earphone bervolume kecil. Kakinya tak berhenti bergerak. Kebiasaan Kaira dari dulu.

Ghina sudah pulang, sempat menawari Kaira untuk pulang bersama tetapi ditolak. Kaira sengaja tidak langsung pulang ke rumah. Semenjak sang Papa pergi meninggalkannya, rumah tidak terasa seperti rumah. Jadi, Kaira memilih menghindarkan ketidaknyamanan itu.

Bibirnya tersenyum tipis. "Lucu, ih." Halamannya pun dibalik.

Mata Kaira sibuk menatap rangkaian kalimat yang ada pada novel. Ia sangat suka membaca. Tumpukan novel pada meja belajar rumahnya sebagai bukti.

Oh iya, ada hal unik yang sangat digemari Kaira. Gadis itu penggemar mitologi Yunani. Ia bahkan sampai memiliki buku-buku tebal tentang Dewa Dewi Yunani. Ya meskipun harus mengeluarkan uang yang tak sedikit saat membelinya.

Kaira mengecek jam di ponselnya. Ternyata sudah pukul lima sore. Artinya ia sudah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam di perpustakaan. Kaira mengemas barangnya dan langsung melangkah ke luar menuju gerbang sekolah.

Saat melewati koridor samping lapangan basket, Kaira sedikit menoleh. Anak-anak ekskul basket sudah pulang. Beruntung ia tidak terkunci di perpustakaan.

Kaira sedikit menundukkan kepala untuk menyapa Pak Satpam yang masih berjaga di pos dekat gerbang. Meskipun ia terkenal jutek, tetapi sopan santun tetap nomor satu.

Pak Satpam memandangnya heran. "Loh, kok baru pulang?" tanya Pak Satpam.

Kaira tersenyum kecil. "Iya, Pak. Tadi ketiduran di perpus. Mari, Pak!" pamit Kaira sembari melanjutkan langkahnya.

Sengaja Kaira bilang seperti itu. Tak mungkin ia jujur tidak pulang untuk menghindari rumah, kan?

"Oalah. Hati-hati!" seru Pak Satpam. Kaira hanya membalas dengan acungan jempol.

Gadis itu mendudukan diri di kursi halte depan sekolah. Jemarinya sibuk bergerak untuk memesan ojek online karena ia tidak membawa kendaraan pribadi hari ini.

Tiba-tiba rintik hujan turun kembali. Tak heran karena memang sudah memasuki musim hujan.

Langsung saja Kaira melarikan diri ke minimarket samping halte. Ia mengeluarkan sweater dari dalam tas dan memakainya. Kaira berdiri dekat pintu masuk sembari memeluk tasnya yang digendong bagian depan.

Tangannya mengadah, rintik hujan membasahi telapak. Kaira sudah memikirkan bahwa ia bisa terjebak di sini sampai malam. Karena biasanya hujan seperti ini akan awet.

Selain suka membaca, hal yang ia sukai adalah hujan. Kaira merasa tenang saat mendengar suara hujan. Kaira merasa ditemani.

Harum maskulin merebak. Dari ujung mata Kaira, seseorang berdiri di sampingnya. Tangan kirinya memegang rokok dan tangan kanannya memegang pematik.

Baru ingin dinyalakan, Kaira menyeletuk tanpa menengok. "Gue gak suka asap rokok."

Seseorang di sebelahnya menyeringai singkat, tetap melanjuti kegiatan tertunda tadi. Dengan sengaja, ia meniupkan asap rokok tepat depan muka Kaira. "Hai, Aby," tuturnya pelan dengan suara berat.

Kaira terbatuk kecil. Gadis itu sontak menoleh. Rautnya jelas terlihat marah. Kaira menatap tajam orang tersebut. "Gue udah bilang gak suka asap rokok! Lo kok malah sengaja?!"

AEROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang