11. You Have Me

498 49 14
                                    

Haloo semua!
Apa kabarnyaa nih? Sehat sehat kan?

Okeyy sesuaii janjiku kalau part kali ini POV nya itu dari Aeros

Tapi maaf banget aku belum bisa kasih tau castnya karena jujur cari cast yang sesuai sama apa yang kumau dan ga ngecewain kalian itu susah bangett😖

Oiyaa di part kali ini juga aku tinggalin clue clue yang harus kalian tebak!

Enjoy yaaa
Jangan lupa tinggalin jejaknya🤍

______________

Playlist:
I Love You So - The Walters

______________

Manusia memang sering kali berbicara jauh dari fakta. Entah itu dilebih-lebihkan atau bahkan dikurang-kurangi.

Hidup dalam dunia fana ini perlu banyak persiapan. Karena sebagian besar hal terjadi di luar kehendak kita.

Dan Aeros sudah sangat kebal akan itu.

Tentu saja ia tahu rumor yang beredar mengenainya. Ada yang bilang ia suka main perempuan. Ada yang bilang ia pecandu narkoba. Ada yang bilang ia suka keluar masuk apartemen dengan banyak orang. Bahkan ada yang bilang juga ia pembunuh.

Entah dari mana rumor-rumor berasal. Yang jelas, Aeros tidak ambil pusing dan membiarkan mereka mau berbicara apa.

Cowok yang sedang menghirup rokok itu bersender di gazebo dengan tangan kanan terangkat menutup matanya. Aeros menghabiskan waktu istirahatnya di halaman belakang sekolah. Ia menghindari kebisingan.

Mengingat belum membuka ponsel dari tadi, ia merogoh kantung celananya.

Princess
Eros
Thank youu!!

Aeros
Anytime, Aby

Ah, Kaira. Satu-satunya gadis yang membuat Aeros bisa tersenyum hanya karena sebuah pesan. Seperti sekarang.

Kalau berbicara tentang Kaira, tidak akan ada habisnya. Aeros sudah jatuh padanya jauh dari yang gadis itu tahu.

Lamunannya hilang saat pundak lebarnya di tepuk. "Woi! Nih, pesenan lo," ucap Davi seraya menyerahkan plastik hitam berisi beberapa obat pereda nyeri.

Davi, tepatnya Davion Ivander adalah sahabat Aeros sejak ia berada di luar Negeri. Mereka bertemu saat memasuki masa SMP. Bersekolah di tempat yang sama.

"Thanks, bro!"

"Santai."

Davi menempatkan tubuhnya di depan Aeros. Mengambil bungkus rokok Aeros dan ikut menyalakan juga.

Mata Davi memandang orang di hadapannya. "Pas gue latihan Band seminggu lalu, si Beni nanyain cewek lo terus."

"What?" tanya Aeros santai.

"Katanya 'Kenapa belum punya cowok?' atau gak 'Lo gak tertarik pacaran?' " Davi menirukan pertanyaan Beni yang lalu.

Bibir Aeros menyeringai. Menarik.

"Tapi cewek lo kayak biasa. Jawab seadanya aja. Malah kayaknya gak tertarik," lanjut Davi.

"That's my girl."

AEROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang