Pagi hari yang cerah terdapat keenam perempuan yang sedang menunggu bus di halte dengan mulut yang selalu beroceh tidak jelas
"Ini lama banget dah" ucap Darra
"Tau, gak butuh duit lagi apa ya" ucap Sisil
"Udah deh mending naek becak aja udah, dari pada nunggu lama disini pegel tau gak" kesal Rubi
"Lu pada ngomong mulu, mending lu pesen grab, pada punya handphone buat apa gak di gunain" ucap Ani
"Nah itu masalahnya, saya gak ada paketan tante" ujar Rama
"Yeuh kutil" ucap Diamond
Rama hanya menampilkan wajah cengengesan, membuat kelima temannya menjadi tambahan badmood, tepat pada saat mereka ingin melangkah mencari ojek tiba-tiba saja mereka menghentikan langkahnya ketika melihat motor sport milik Doni dan teman-temannya.
"OH MY GOD!" Teriak Diamond
"Apa si Moon" ucap Rubi
Diamond hanya mampu menunjukkan bahwa di sebrangnya terdapat Doni juga temannya
Rubi yang penasaran langsung melihat ke arah sebrang, dan detik berikutnya Rubi langsung menyenderkan kepalanya di bahu Sisil.
"Anjir meleyot gua, ka Doni ganteng banget" ucap Rubi dengan gregetan
"Apa lagi ka Haikal, manis banget yaallah" Diamond sembari memegang tangan Rama
"Ck! Gantengan ka Mahen gua" ucap Rama
Sisil, Ani dan Darra hanya memutar kedua bola matanya dengan jengah, udah kalo udah ketemu sama kakak kelasnya pasti bakal jadi orang yang meleyot bukan main
"Anjrit anjrit, dia nyamperin woi" ucap Sisil sembari menepuk pundak Rubi
"Mampus gua, Dar tolong gua takut pingsan disini." Ucap Diamond
"Alay lu, palingan lu pingsan di tinggalin" ucap Darra
"Sialan lu" Diamond menatap Darra dengan sinis
"Diem woi, jangan bikin malu depan orang ganteng" ucap Ani
"Kok kalian masih disini?" Tanya Juan
Nah Juan ini manusia yang paling soft tapi sering bikin orang meleyot, yang katanya si mirip sama Jungwoo NCT 127
"Eum, a-nu nunggu delman haha iy-a" gugup Sisil
Darra menyenggol lengan Sisil, mana ada nunggu delman di halte bus, gelo emang si Sisil.
Juan dan yang lain hanya bisa menyembunyikan tawanya ketika mendengar ucapan Sisil
"Bego, mana ada nunggu delman di halte, malu-maluin lu ah" ucap Darra sedikit berbisik
"Hehe ya sorry namanya juga grogi" bisik Sisil
"Kita lagi nunggu bus, tapi belum lewat juga" ucap Rubi dengan mata terus menatap Doni
"Mau bareng sama kita?" Tawar Haikal
"Boleh-boleh" ucap Diamond seraya menganggukkan kepala
Ani, Sisil dan Rubi menatap Diamond dengan perasaan malu, ini anak main mau-mau aja ada perasaan takut ngerepotin ke, samanya kaya Sisil
"Ehem, gak usah deh takut ngerepotin lagian kan beda arah juga" ucap Ani
"Is tante rezeki gak boleh di tolak, jarang-jarang kan di anterin pulang sama cogan" bisik Rama
"Ya tapi gak ada ayang gua" ucap Ani
"Yaelah, udah terima aja lagian ka Rendi pulang jam tiga emang mau nunggu dia disini sampe lumutan" ucap Rama
Ani menggelengkan kepala, "Gak mau lah"
"Nah yaudah gas aja" Rama tersenyum sembari menaik turunkan alis
"Jadi gimana?" Tanya Haikal
"Gak ngerepotin kan?" Tanya Ani
"Nggak, santai aja" ucap ka Yudha
Keenam perempuan tersebut langsung berjalan ke arah dimana motor Doni dan teman-temannya terparkir.
Rubi bersama dengan Doni, bisa kalian lihat jika Rubi sedang memasang wajah pamer karna bisa di antar pulang oleh Doni
Begitupun dengan Diamond, ia sedang meledek Rama yang memasang wajah kesal karna tidak bisa di bonceng oleh Haikal
Ani di bonceng oleh Tio kakak kelas yang paling tenar di sekolah mereka karna ketampanannya.
Sedangkan Sisil ia di bonceng oleh Dimas si manusia yang irit bicara.
Nah kalau Darra dia di bonceng oleh Juan si cowok soft yang banyak di incar oleh semua siswi di sekolahnya
Kalo Rama ia di bonceng oleh Mahen si manusia yang receh dan humornya yang rendah, sering ketawa jika teman-temannya ngelawak
Mereka berboncengan dengan perasaan bahagia, yang paling bahagia Rubi sama Diamond ya jelas, karna mereka di bonceng sama mas crush mereka.
"Lo kenapa?" Tanya Mahen
"Hah?" Ucap Rama
Kalian tau kan jika orang kalo di ajak ngobrol pas di jalan itu kaya gimana?
"Lo kenapa!" Teriak Mahen
"Oh, gapapa" ucap Rama
Mahen hanya menganggukkan kepalanya.
Dilain motor terdapat Rubi yang sedang mencium aroma jaket Doni, ia merasa Rubi lah perempuan yang satu-satunya bisa di bonceng oleh ka Doni
"Pegangan" ucap Doni
"Kenapa?" Tanya Rubi
Tanpa berucap lagi, Doni menarik tangan Rubi untuk memeluk pinggangnya, sontak Rubi langsung diam dan mencerna.
"Temen lo kenapa?" Tanya Haikal
"Yang mana?" Ucap Diamond
"Noh yang lagi sama Mahen" ucap Haikal
"Oh gapapa, lagi sari awan dia makanya begitu" ucap Diamond dengan wajah senyum
Haikal hanya menganggukkan kepala, mereka melaju membelah jalanan yang ramai, untung saja mereka memakai motor jadi bisa nyalip kendaraan di depannya.
Mereka bakal terus-terusan tidak bisa tidur kalo begini caranya, bahkan di sepanjang jalan pun Rubi selalu senyum-senyum sendiri, sama seperti Diamond yang senyum-senyum menatap Haikal dari kaca spion.
Sisil, Ani dan Darra hanya menampilkan wajah heran melihat Rubi dan Diamond, bisa-bisanya mereka melihat kebucinan temennya secara langsung, udah gitu gak di ajak ngobrol lagi, nasib jadi nyamuk di anggurin begini.
To be continued....
Gak tau lah, mudah-mudahan aja suka dan menghibur kalian
Follow, vote sama komen
Bayyy sampai jumpa di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
let us be a story | END
Teen Fiction{ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA} Sebuah persahabatan yang sangat menarik, sering berbagi cerita, kesedihan dan kebahagiaan. keenam perempuan yang awalnya hanya bertemu di media sosial kini menjadi pertemuan yang amat menyenangkan Rubi manus...