Setelah bersiap-siap memakai seragam sekolah, mereka semua segera siap berangkat menggunakan ojek online bukan berarti ojeknya hanya satu atau dua tapi enam, gak mungkin dong satu, tapi kata Sisil mending satu aja bisa di atur
Flashback on
"Udah buruan lama bener, mau sekolah apa mau ngelenong neng" ucap Ani yang memperhatikan Diamond
"Gak gitu tante, kita tuh kan mau ketemu sama ayang ya otomatis harus cantik dong" ucap Diamond sembari mengoleskan bedak
Rama dan Darra hanya mengangkat satu alisnya, bisa mereka tebak pasti pas sampe sekolah Haikal langsung melirik ke arah lain. Liat aja masa sekolah pake bedak udah ke mau biduan yang joget di panggung.
"Mending lu ngaca deh sebelum lu ketemu sama ka Haikal" ucap Darra
"Hm, bener tuh" ucap Rama
"Udahlah gak usah, udah Moon lu cantik kok serius deh" ucap Sisil yang sudah muak dengan segala hal, terutama sama Diamond
"Dah selesai deh, yuk cabut" ucap Diamond berjalan terlebih dahulu
Flashback off
Terlihat keenam ojek yang mereka pesan sudah berada di depan gerbang kost mereka, merasa sudah siap keenam ojek tersebut langsung meninggalkan area kost mereka.
Butuh waktu 15 menit menuju sekolah mereka, di sepanjang jalan mereka masing-masing menghayal akan bertemu dengan my crush mereka masing-masing
Ojek yang mereka tumpangi sudah sampai, setelah itu mereka kasih ongkosnya ke ojek tersebut.
"Bentar gua udah cantik belom?" Tanya Rubi sembari membenarkan rambutnya
Rama hanya memberikan tanda jempol, memang Rubi itu sudah cantik bahkan bisa kalian liat di antara kita berenam yang paling imut dan cantik itu Rubi
"Udah cepetan keburu tanding basket nya selesai" ucap Rama menarik tangan sahabat-sahabatnya
Saat memasuki area lapangan pertama kali yang mereka dengar adalah teriakkan para siswa dan siswi.
"AAAAAAAAA KA HAIKAL GUA GANTENG BANGET OH MY GOD!" Teriak Diamond histeris melihat Haikal yang sedang merebut bola dari lawannya
Rubi sendiri sudah menutup mulutnya duluan karna melihat crush nya main basket, udah gitu keringet dimana-mana udah pasti tuh anak ngebayangin kalo abis ini dia ngelap keringet Doni pake tisu atau gak selampe
Rama yang melihat Rubi senyum-senyum sendiri menyenggol lengan nya.
"Hayo, mikirin apaan lo" ucap Rama
"Gua ngebayangin gimana jadinya kalo tangan gua yang mulus nan putih ini ngelap keringet ka Doni, oh gak. Gak bisa yang ada gua pingsan duluan" ucap Rubi dengan hebo
Biarpun hebo tetep aja gak ada yang tau, ya karna yang lain sibuk sama pemain basket di bawah sana.
"Darlung, lo harus liat" ucap Sisil
"Liat apaan, ini gua lagi liat noh ka Haikal maen basket" ucap Darra tanpa tau yang di maksud oleh Sisil
"Ck! Bukan" ucap Sisil
Tangannya memegang kepala Darra, dalam hitungan ketiga Sisil mengarahkan kepala Darra ke arah dimana Jalil dan temannya juga menonton ka Haikal
"Nih ya, satu, dua, tiga" Sisil langsung mengarahkan kepala Darra dimana Jalil sedang meneriaki nama Haikal
Darra langsung melebarkan matanya, di sana terdapat crush nya sedang memegang balon dan meneriaki nama temannya yang sedang bermain basket lebih tepatnya tanding basket
"Sialan lo hampir aja pala gua copot, tapi gapapa tencu karna lu gua bisa liat ka Jalil" ucap Darra yang tadinya ingin marah-marah kepada Sisil karna mengarahkan kepala terlalu kencang
Sisil hanya bisa menampilkan wajah senyum paksa, berikutnya sama ia juga menatap Lele, bentar maksudnya Leo tapi mereka lebih asik di panggil Lele. Bukan berarti pecel lele ya
Mereka hanya bisa menonton tanding basket ka Haikal sejam, selebihnya ya karna telat bangun.
•
•
•Pada saat Rubi dan Diamond ingin menghampiri Doni juga Haikal, tiba-tiba saja seorang perempuan sudah lebih dulu menyerobot masuk ke tengah-tengah dimana terdapat Doni juga Haikal
"Loh, apa-apaan tuh" ucap Diamond
"Gak bisa di biarin nih" Rubi sudah menggulung lengan bajunya siap-siap untuk menghajar perempuan tersebut
"MINGGIR-MINGGIR!" Teriak Rubi juga Diamond barengan
Semua siswi langsung minggir ketika mendengar teriakkan Rubi juga Diamond, Doni dan Haikal hanya bisa memasang wajah senyum melihat tingkah Rubi dan Diamond
"Siapa sih lo" ucap perempuan berpakaian seperti anak jaman sekarang
"Gue, gu-e ceweknya ka Doni kenapa!" Ucap Rubi dengan tidak santai
Sedangkan Diamond sedang sibuk mengelap keringat di dahi Haikal, hal itu membuat semua siswi menjadi heran, kok bisa seorang Haikal mau di perlakukan sama perempuan yang terlalu pendek.
"Heh! Singkirin tangan lo dari cowok gue" ucap perempuan yang berada di sana
Keempat teman Rubi dan Diamond hanya memandangnya mereka dari kejauhan, biarin aja ah mereka nyelesein sendiri udah gede jangan manja
"Lah lo siapa woi, ka Haikal nya aja santai gue sentuh kenapa lo yang sewot" ucap Diamond tak kalah sewot
"Kenalin dulu dong siapa gue, gue Aina perempuan yang paling cantik di sekolah ini" ucapnya dengan pede
Diamond membuka tutup botol air mineral, dan segera menyiram ke muka Perempuan yang bernama Aina, membuat semua orang yang ada di sana tercengang
"Bangun dari tidur lo, modelan cabe kaya lo mana ada cantik" ucap Diamond setelah menyiram air mineral ke wajah Aina
Doni dan Haikal hanya bisa terkekeh sembari menutup mulutnya.
"Udah ka gak penting liatin dia" Diamond menarik tangan Haikal keluar dari kerumunan siswi siswi
Ani, Darra, Sisil dan Rama tertawa terbahak-bahak ketika melihat perempuan yang di maksud oleh Diamond itu cabe basah kuyup.
"Dah yok, mending susul tuh Rubi sama Diamond" ajak Rama berjalan terlebih dahulu
Rubi dan Diamond berpisah arah, Diamond dan Haikal menuju taman belakang sekolah.
"Belajar dari mana?" Tanya Haikal
"Apanya" ucap Diamond yang masih merasa kesal
"Yang tadi" ucap Haikal terus menatap wajah Diamond yang bete
Diamond merasa malu karna di tatap oleh Haikal, detik berikutnya ia menampar wajah Haikal dengan pelan.
"Gak usah liatin begitu" ucap Diamond
"Abisnya lucu banget, besok-besok marah kaya gini lagi ya" ucap Haikal sembari mencubit pipi Diamond
Di lain tempat, tepatnya di kantin belakang sekolah terdapat Rubi juga Doni yang sedang duduk berduaan.
Tiba-tiba saja ada tiga perempuan yang menghampiri mereka, dan meminta nomor telepon Doni.
"Ka boleh minta no telfon nya ga-"
"Gak! Pergi sono ganjen banget jadi cewe" ucap Rubi kesal
Detik berikutnya ketiga perempuan itu langsung pergi meninggalkan Rubi juga Doni berduaan.
Tiba-tiba Doni menangkup wajah Rubi dengan kedua tangannya, tersenyum menatap Rubi
"Lucu banget kalo lagi ngomel-ngomel" ucap Doni dengan senyumnya hingga membuat matanya menyipit
Rubi langsung menghempaskan tangan Doni dari wajahnya karna masih marah
"Nyenyenye" ledek Rubi
Merasa sangat gemas dengan Rubi, Doni langsung memeluk Rubi dengan gemas bisa-bisanya ia membuat wanitanya menjadi bete.
To be continued....
Gak tau ya anjrit, vote komen pokoknya
Bay
KAMU SEDANG MEMBACA
let us be a story | END
Novela Juvenil{ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA} Sebuah persahabatan yang sangat menarik, sering berbagi cerita, kesedihan dan kebahagiaan. keenam perempuan yang awalnya hanya bertemu di media sosial kini menjadi pertemuan yang amat menyenangkan Rubi manus...