Balik lagi, btw yang udah follow ig gue bisa langsung liat versi AU nya ya, blm sepenuhnya si gue post di sana wk
Terus dukung gue yaw, makasih bgt buat kalian 🥰
Langsung ke cerita aja kui
l e t u s
b e
a s t o r yJalil dan yang lain sudah berada di dalam pesawat sejam yang lalu, di dalam sana mereka sebagian ada yang beristirahat sampai mereka bisa sampai di bandara Soekarno-Hatta.
Duduk mereka sudah tidak teratur seperti yang awal, terlihat Doni dan Rubi yang tengah duduk bersama sembari menikmati makanan yang mereka dapat di dalam pesawat
"Kalo kamu pegel kursinya mundurin aja" Doni menatap Rubi yang ada di sebelahnya
Rubi menatap Doni dan menggeleng kepala, "Gak kok, aku lebih suka kaya gini"
"Yaudah kalo kamu pegel bilang sama aku" Doni menggenggam tangan Rubi
"Iya" Rubi tersenyum
"Mau tau satu hal yang paling aku suka gak?" Lanjut Rubi, tangannya juga menggenggam tangan Doni
Doni sedikit menyampingkan duduknya agar bisa menatap wanitanya di samping
"Apa?" Tanya Doni
"Hal yang paling aku suka adalah saat aku mulai jatuh cinta sama kamu" Rubi menatap Doni dengan lekat
Doni tersenyum lebar melihat wanitanya ketika melontarkan ucapannya, Doni rasanya ingin sekali berterima kasih sama tuhan yang sudah kirimin Rubi untuknya.
"Sering bergaul sama Haikal jadi pinter gombal hm" Doni mencolek hidung Rubi
"Ih nggak ya" Rubi senyum-senyum sendiri
"Hm.. massa" Doni memajukan wajahnya
"Is... Apa sih" ujar Rubi yang malu di tatap dekat oleh Doni
"OKE CUT" Lukas
Doni dan Rubi langsung menatap ke belakang ketika mendengar suara seseorang.
"Mayan buat di jadiin hadiah pernikahan" ucap Yabes yang berada di tengah antara Lukas dan Kenzie
"Jadi dari tadi kalian denger dong gue ngomong apa aja?" Rubi
"Denger gak ya, denger gak Kas" senggol Kenzi pada Lukas
"Oh ya tentu bestih, kita mendengar semuanya" Lukas dengan wajah watados nya
"Gombalan lo boleh juga tuh Rub" Yabes
Rubi seketika malu dan mengumpat di lengan Doni membuat mereka tertawa terbahak-bahak, saking senangnya menjaili Rubi tiba-tiba suara ketawa mereka mengundang perhatian membuat Juan, Jamal, Dimas, Haikal, Rendi, Leo dan Jalil menatap mereka
"Jangan berisik woi, cewe gue lagi tidur" Juan
"Kecilin dikit bang volumenya" Jalil
"Tau lo, dikata pesawat punya bapak moyang lo" Leo
KAMU SEDANG MEMBACA
let us be a story | END
Teen Fiction{ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA} Sebuah persahabatan yang sangat menarik, sering berbagi cerita, kesedihan dan kebahagiaan. keenam perempuan yang awalnya hanya bertemu di media sosial kini menjadi pertemuan yang amat menyenangkan Rubi manus...