it's me

4 1 0
                                    


                            ✿ Selamat Membaca ✿





Kala itu, Aku lupa entah sudah berapa kali aku terbangun dari atas kasur, mengucek mata. Retina ku mencoba memfokuskan penglihatan. Menangkap cahaya yang masuk. Kala itu waktu masih menunjukan pukul 5:30,
mungkin sebagian orang masih terlelap. Asik dengan mimpinya. Tapi lihatlah, saat itu aku sudah terbangun. Bersiap-siap berangkat sekolah.

"Nes bangun!!" Ucap seseorang lagi

Aku hanya berdehem, aku sudah lelah dengan aktivitas ku yang monoton.
Saat itu, aku adalah murid yang duduk di akhir Sekolah Menengah Pertama. Sekolah ku cukup jauh, sehingga memaksa ku terbangun lebih awal, dan berangkat saat teman-teman ku baru bangun.
Sekolah ku berada di kota seberang, kota kecil yang cukup asri. Sekolah ku itu merupakan sekolah favorit yang di minati banyak orang, cukup susah untuk masuk ke sana.

Baiklah, saat nya aku bersiap-siap. Mandi.
Aku melihat Ibu ku sedang sibuk mengurus 2 adik ku. Satunya perempuan, sepupuku.
Entah mengapa, aku benar-benar sudah lelah kala itu. Seolah ingin berhenti sekolah. Setelah itu aku makan, lalu berjalan kaki menuju terminal pemberhentian angkutan ku menuju sekolah. Bukan terminal sebenarnya, karena hanya satu angkutan itu yang bertengger di sana. Aku naik dengan wajah lesu tanpa semangat menggantung.


***


Kira-kira setengah jam lamanya.
Aku sampai di sekolah, aku menghirup udara yang dingin menyentuh kulit. Kota ini tetap sama, saat pertama kali aku menginjakkan kaki ku. Aku mulai bersemangat.
Beberapa teman ku sudah sampai di kelas.
Mereka memakai masker pada hidung dan mulut.

Sial! Umpatku

Aku lupa membawa masker dan beberapa peralatan yang para guru perintahkan.

Bagaimana bisa lupa sih ?! Tanya ku dalam hati

Teman-teman ku sedang menggunakan pakaian olahraga, untung saja aku ingat memakai baju olahraga, selain itu aku benar-benar lupa.

Semangat ku hilang kembali. Aku duduk di kursi ku, urutan ke tiga dari depan, paling sudut, dekat tembok.
Satu-persatu teman ku mulai berdatangan, memenuhi kelas dengan suara gelak tawa.
Aku tidak memiliki semangat.

"Nes" Panggil Mika sembari menghampiriku.

Aku menengadah ke arahnya, dia duduk di hadapan ku.

"Tau gak tentang Covid-19?"

Aku hanya menggeleng menanggapi

"Ituloh, virus yang datang dari Cina, kan sekarang lagi geger"

Aku mulai mengingat, berita kemarin malam yang tayang di televisi rumah ku.

"Ooh, aku baru tau kalo nama nya Covid-19, keren juga ya"

"Heh! Keren darimana nya?"

Aku dan dia pun terkikik. Lalu dia meninggalkan ku, mau ke kantin katanya.

Saat itu kelas benar-benar penuh, waktu pun sudah menunjukkan pukul mulai pembelajaran. Tetapi sekolah ku sepakat tidak mengadakan pembelajaran hari ini.
Kami di tugaskan untuk membersihkan lingkungan sekitar kelas masing-masing. Aku mendapat tugas untuk membersihkan jendela. Untung saja teman ku membawa kertas koran bekas berlebih, hingga aku bisa meminta beberapa padanya.

Wali kelas mendampingi kami menyemangati dan memberi instruksi. Guru itu memperhatikan ku, lalu berkata "Nesie, kenapa gak pakai masker?" Tanya nya. Aku tidak langsung menjawab, lalu bertanya lagi "Kenapa banyak yang tidak memakai masker?"

Beberapa menjawab lupa, dan yang lain diam saja, termasuk aku. Melupakan masker, guru itu mulai memerintahkan kami untuk bekerja.

Aku konsentrasi mengerjakan pekerjaan ku. Tak biasanya seperti ini, diam dan diam. Biasanya aku cukup ceria, karena sekolah memang memiliki hawa yang menggembirakan, seolah sekolah adalah rumah tapi juga memberikan tekanan, kau tahu apa tekanan itu? Tugas. Benar bukan.

Jouska - Talking To My SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang