Keesokan harinya, Jaemin masih memohon kepada Donghyuck untuk menghadiri kencan buta yang ia janjikan secara sepihak.
"Ayolah, aku yakin dia orang kaya sungguhan. Kamu kan suka orang kaya," rengek Jaemin pada temannya yang tidak bergeming dari ranjangnya. Donghyuck masih membungkus dirinya dengan selimut menghadap tembok, sedangkan Jaemin di sisi lain menarik-narik tubuhnya tanpa henti.
"Ini bukan soal dia kaya atau miskin, tapi aku tidak mau pacaran!" sahut Donghyuck masih enggan menghadap teman sekamarnya itu. "Lagipula kenapa kau ini hobi sekali menjodohkan orang sih?"
Sedikit perkenalan tentang Na Jaemin, mahasiswa jurusan Ilmu Bisnis dan Manajemen ini juga seorang 'makcomblang' profesional di kampusnya. Ia memang hobi menjodohkan teman-temannya dengan orang lain, padahal dirinya sendiri tidak punya pacar. Kalau ditanya kenapa, Jaemin juga tidak tahu. Dia hanya suka melakukannya, seru pikirnya.
"Kalau kau mau ikut, aku ... Oh! Speaker baruku akan kuberikan padamu."
Donghyuck langsung membuka selimutnya dan duduk, ia mengeluarkan ponselnya lalu membuka kamera. "Coba katakan lagi, biar aku rekam sebagai bukti."
"Ih, serius. Aku, Na Jaemin yang tampan akan memberikan speaker baruku untuk Lee Donghyuck yang menyebalkan jika Lee Donghyuck bersedia ikut kencan buta dengan Lee Jeno," kata Jaemin dengan satu tangannya di dada kiri, dan tangan lainnya diangkat, seperti orang yang membuat sumpah sungguhan.
"Yes, oke. Jadi ketemuannya dimana?"
.
.
.
"Hey, Donghyuck! Jangan bercanda! Masa kamu mau kencan buta pakai celana pendek?" kata Jaemin kesal. Temannya itu hanya memakai kaos hitam dan celana pendek, seperti orang yang baru bangun tidur.
"Yang penting aku datang saja, kan? Bukan harus membuat kesan baik dan pacaran?" jawab Donghyuck malas sambil memakai sepatunya. Jaemin masih mengomel di sana, tapi ia mengabaikan temannya itu dan segera menghilang dari balik pintu.
Donghyuck sengaja tampil demikian agar tampak kalau dia tidak berniat menghadiri pertemuan kencan buta-nya nanti dengan berpakaian asal-asalan. Dia sudah berencana untuk datang, menyapa, menolak, lalu pulang dan bermain game lagi di rumah. Hatinya sudah tidak sabar mencoba speaker baru Jaemin yang akan segera menjadi miliknya. Licik memang, tapi itulah Lee Donghyuck. Ia pun menaiki bus dan berangkat ke tempat yang diinstruksikan Jaemin sebelumnya.
***
TOK! TOK! TOK!
"Hey, Jeno. Bukankah kau mau pergi kencan buta? Kenapa masih di kamar mandi sudah jam segini?" ujar kakaknya Jeno sambil menggedor-gedor kamar mandi. Pasalnya, adiknya ini tak kunjung keluar dari kamar mandi dari satu jam yang lalu. Ia pikir Jeno mungkin saja pingsan di dalam, tapi adiknya itu masih bersuara ... atau lebih tepatnya mengerang?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND DATE | MarkHyuck
FanfictionBerawal dari Jaemin yang merancang kencan buta untuk Donghyuck dan Jeno. Namun, Malatang Renjun membuat Jeno kena diare di hari-H. Mark yang anti-romantic pun harus menggantikan adiknya kencan buta dan malah jatuh cinta pada kaki Donghyuck. @FullSun...