SNS
JenoJeno: halo, Jaemin. ini nomornya Jeno. disimpan, ya :)
Jeno: aku dapat nomormu dari Haechan.
Jeno: kalau kamu sudah lupa, aku mahasiswa Universitas Selatan yang waktu itu duduk di sebelah kamu pas seminar.halo, aku masih ingat siapa kamu :)
maafkan temanku kalau waktu itu kurang sopan dan berpakaian tidak layak, ya.Jeno: oh, kebetulan hari itu aku juga tidak bisa hadir.
Jeno: maafkan aku karena malah kakakku yang hadir menggantikanku.haaaah?
sungguh?
temanku tidak ada cerita apapun sih.Jeno: hahahaha
Jeno: iya, pokoknya seperti itu lah yang terjadi. kakakku juga berbohong padaku.
Jeno: sepertinya karena dia naksir dengan temanmu, jadi dia menyembunyikannya.Jeno
apa kakakmu tampan?Jeno: ??????
Jeno: cukup tampan lah, ya? walau tidak lebih dariku :)apa kita bisa bertemu sekarang?
Jeno: tentu saja.
_"Wah, akhirnya ada yang tertarik pada Lee Donghyuck menyebalkan itu. Entah apa yang dia perbuat pada kencan buta waktu itu sehingga orang kaya dan tampan bisa tertarik padanya, tapi aku harus bisa membuat mereka pacaran!" Jaemin dengan semangat mengganti piyama-nya dengan pakaian yang lebih layak untuk dipakai ke luar dan bertemu Jeno.
***
Mark sudah berdiri cukup lama di depan pintu masuk café kantornya, tempat Donghyuck bekerja. Walaupun dia sudah membuat naskah permintaan maaf dan latihan semalaman, ternyata rasa gugup itu belum bisa hilang. Ia pun memberanikan diri untuk masuk dan menghampiri meja kasir.
"Selamat pagi, mau pesan apa?" tanya Donghyuck santai, sepertinya hanya pemuda beralis camar itu saja yang terlalu overthinking.
"A-aku pesan Americano," jawab Mark sambil menunduk.
"Bukannya kemaren kamu bilang tidak suka kopi?" ujar Donghyuck dengan sebelah alisnya naik. Mark mengangkat kepalanya, ia kini melihat wajah Donghyuck dengan mata membulat dan pipi merona. Dalam hati, Mark terharu karena Donghyuck mengingat hal yang dia ucapkan pada saat mereka bertemu di café ini pertama kali. Donghyuck menyuarakan 'Hm?' kepada Mark yang terlalu lama menjawabnya.
"Oh, bukan untukku tapi untuk tim. Jadi aku pesan 9 Americano," jawab Mark segera. Donghyuck pun mengangguk dan menekan-nekan tombol pada mesin kasir untuk memasukkan pesanan Mark. Setelah transaksi mereka selesai, Mark kembali menundukkan kepalanya. "Maafkan aku."
Donghyuck menoleh ke arah Mark sambil membuat pesanannya dengan telaten.
"Aku hanya asal bicara pada adikku saat itu, aku benar-benar tidak bermaksud menilai penampilanmu seperti itu." Mark memandang ujung sepatunya, kedua tangannya pun mengepal erat dan ia bisa merasakan wajahnya memanas. "Kamu sungguh jauh dari kata 'biasa saja', kamu terlihat luar biasa!"
Hening.
Bahkan suara mesin kopi yang menggiling biji kopi saja tidak ada. Mark mengangkat kepalanya lagi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Di sana bibir Donghyuck tampak bergetar, ia pun tak kuasa lagi menahan tawanya dan mulai tertawa terbahak-bahak sampai air matanya mengalir.
Pemuda dengan jas biru dongker itu terlihat bingung, tapi yang jelas ia diam-diam sedang mengagumi wajah tertawa Donghyuck.
"Astaga, padahal semalam aku hanya bercanda. Tidak usah dipikirkan," balas Donghyuck sembari mengusap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND DATE | MarkHyuck
FanficBerawal dari Jaemin yang merancang kencan buta untuk Donghyuck dan Jeno. Namun, Malatang Renjun membuat Jeno kena diare di hari-H. Mark yang anti-romantic pun harus menggantikan adiknya kencan buta dan malah jatuh cinta pada kaki Donghyuck. @FullSun...