5☑️👍

28.4K 3.2K 94
                                    

Keesokan harinya...

Viola sekarang sedang mengeringkan rambut nya dengan hair dryer,tapi tiba-tiba pintu kamar nya di ketuk dari luar kamarnya.

Tok...tok...tok...

"Masuk saja." Viola.

Cklek...

Terlihat seorang gadis cantik yang memakai pakaian maid menghampiri Viola yang sedang sibuk mengeringkan rambut nya.

"Selamat pagi nona muda,saya Verania . Saya akan menjadi pelayan pribadi anda sekarang, karena tuan besar yang memilih saya untuk menjadi pelayan pribadi anda." Ucap Verania.

"Hm,kalau begitu kau boleh keluar." Ucap Viola sambil menyisir rambutnya yang sudah kering itu.

"Saya tidak akan keluar sebelum anda menyuruh saya untuk bekerja." Ucap Verania.

Tak

"Gue gak butuh pelayan pribadi." Ucap Viola sambil meletakkan sisirnya dengan keras di meja riasnya itu.

"Tapi,nona muda." Ucap Verania.

"Pergi atau nyawa mu akan melayang di tangan ku." Ucap Viola.

Verania meninggalkan tempat itu karena dia takut dengan aura yang di keluarkan oleh Viola sedangkan Viola memutar bola mata malasnya.

"Buat apa ada pelayan pribadi,yang ada malah aku jadi orang di kekang saja." Monolog Viola sambil mengoleskan bibir nya dengan lipblam.

"Perfect." Lanjutnya.

Setelah itu Viola menenteng tas ransel di bahunya itu,tidak lupa juga Viola melonggarkan dasinya sedikit biar terkesan seperti anak bad girl.

Saat menuruni tangga,Viola melihat ayahnya dan ke 3 saudaranya sudah berada di ruang makan. Seperti nya mereka sedang menunggu Viola.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu,tapi sebaiknya kalau aku belum turun sarapan atau makan malam. Kalian boleh makan terlebih dahulu jangan menunggu ku karena aku bisa saja tidak ikut sarapan atau makan malam bersama kalian." Ucap Viola sambil menarik kursi makan di sebelah Allerick.

"Jangan berbicara saat berada di ruang makan." Ucap papa Daniel.

"Baik,papa." Ucap Viola.

Mereka pun makan dengan hikmat bahkan tidak lupa Viola mengambil paha ayam goreng di piring Allerick. Sedangkan Allerick menatap tajam kearah Viola tapi sayangnya Viola tidak menghiraukan tatapan tajam Allerick.

Tak lama kemudian Viola pun selesai sarapannya dan tidak Viola minum susu coklat yang sudah di siapkan oleh maid karena dia yang menyuruh maid menyiapkan susu coklat tersebut.

"Kamu akan di antar sopir pribadi mu." Ucap papa Daniel.

"Hm,minta uang jajan." Ucap Viola sambil menyodorkan tangan untuk minta uang jajan.

Papa Daniel pun mengeluarkan uang 300 ribu kepada Viola.

"Kok banyak banget sih?100 ribu saja cukup kok." Ucap Viola sambil mengembalikan uang 200 ribu itu kepada papa Daniel.

"Tumben mau jajan sedikit." Ucap Devan.

"Apakah saya peduli?Oh tentu tidak." Ucap Viola.

"Aku berangkat." Lanjutnya.

Viola meninggalkan tempat itu sedangkan keluarganya terkejut melihat perubahan Viola seperti sekarang.

"Kalian berdua awasi Viola jangan sampai ketahuan." Ucap papa Daniel.

"Baik,papa." Ucap Devan dan Gevano.

Viola Sekarang sedang berada dalam perjalanan menuju ke Academy,Viola sibuk menatap kearah luar jendela mobil tersebut.

'kalau aku masih menjadi jadi Viviana,pasti aku sudah mengendarai motor sport ke sekolah. lah sekarang aku sudah menjadi Viola malah di antar sopir pribadi ke sekolah.' batin Viola.

Tiba-tiba...

Ckitt...

Bruk...

Mobil yang di tumpangi Viola mengerem mendadak bahkan kepala Viola terbentur ke dinding mobil.

"Maaf nona muda saya mengerem mendadak soalnya ada kecelakaan di depan sana." Ucap sopir pribadi Viola.

Viola langsung keluar dari mobil itu dan ingin melihat kejadian.

"PAK...PAK TOLONG BAWA SUAMI SAYA KE DALAM MOBIL SAYA." Teriak Viola.

Orang-orang pun membawa pria tampan itu masuk ke dalam mobil seorang gadis yang mengakui sebagai istri pria tersebut.

"Terimakasih sudah membantu suami saya." Ucap Viola.

"Sama-sama,Nyonya." Ucap mereka.

'gak apa sesekali bohongin orang-orang.' batin Viola.

"Paman, tolong ke rumah sakit terdekat." Ucap Viola.

"Tapi bagaimana dengan anda,nona muda?" Tanya sopir pribadi Viola.

"Paman tidak perlu khawatir,yang penting kita ke rumah sakit." Ucap Viola.

"Baiklah kalau begitu." Ucap sopir pribadi Viola.

💠💠💠💠💠

Sekarang Viola sudah tiba di rumah sakit,bahkan tidak lupa Viola teriak heboh di sana.

"DOKTER... SUSTER... TOLONGIN SUAMI SAYA YANG MAU MENINGGAL." Teriak Viola.

Para dokter dan suster membantu Viola tapi mereka tiba-tiba terkejut melihat suami yang di akui Viola.

"Jangan bengong dong,ooo iya kalau suami saya sudah sadar. Bilang sama dia kalau istrinya itu pergi ke Academy karena dia ngidam ingin jajan di sana." Ucap Viola.

"Baik, Nyonya." Ucap mereka.

Setelah itu Viola kembali ke dalam mobil nya dan meninggalkan tempat itu.

"Tolong cepatkan mobilnya ya paman, takutnya saya terlambat." Ucap Viola.

"Baik,nona muda." Ucap sopir pribadi Viola.

Tak lama kemudian Viola pun tiba di parkiran Academy dan untung saja Academy belum masuk.

"Syukurlah,terima kasih paman sudah mengantar saya dan jangan lupa jemput saya ya." Ucap Viola.

"Baik,nona muda." Ucap sopir pribadi Viola.

Setelah itu Viola menghampiri sahabatnya itu siapa lagi kalau bukan si Helena sang antagonis utama.

"Hai sahabat ku yang paling tidak ku sayangi eh maksudnya ku sayangi." Ucap Viola.

"ASTAGA VIOLA." Teriak Helena yang terkejut melihat Viola.

"Aish... jangan teriak-teriak kayak seperti itu, kamu terkejut ya lihat aku sudah keluar dari rumah sakit?Ooo iya kenapa kau tidak menjenguk ku?" Ucap Viola.

"Sorry ya soalnya gue sibuk latihan untuk calon ratu." Ucap Helena dengan raut bersalah nya itu.

"Aku paham kok,ya udah ayo kita ke kelas." Ucap Viola.

"Ayo." Ucap Helena.

Semua orang terkejut melihat perubahan Viola yang tampak begitu berbeda dari sebelumnya bahkan Viola tampak seperti seorang bad girl karena dasinya itu di longgar sedikit.

Bersambung...

MENJADI SAHABAT ANTAGONIS||HAPPY ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang