13☑️👍

23.6K 2.5K 98
                                    

Setelah pergi dari taman belakang mansion, sekarang Viola berada di sebuah ruangan yang begitu besar dan luas. Gadis itu menatap ke arah pigura foto yang berukuran besar di dinding.

"Kenapa mama lebih memilih ku dari pada menggugurkan ku? Papa dan kakak menyalahkanku karena telah membuat mama meninggal dunia. Hati ku sakit,ma. Sakit sekali." Monolog Viola.

Tanpa Viola sadari bahwa dari tadi papa Daniel memperhatikan nya dari jauh, dia menatap sendu melihat anak perempuan satu-satunya.

'maafkan aku Brianna.' batin papa Daniel.

Nama mama nya Viola adalah Brianna Alexandra Jhonson tapi sudah di ganti dengan marga Zanxavier. Mama Brianna adalah seorang putri dari kerajaan selatan,mama Brianna menikah dengan papa Daniel itu karena mereka berdua saling jatuh cinta saat mereka masih berada di Academy.

Kembali ke posisi Viola...

Gadis itu menangis tersedu-sedu, meskipun Viola aka Viviana bukanlah jiwa asli Viola. Dia teringat dengan mamanya yang berada di sana,dia juga sangat merindukan dengan pidato mamanya di setiap saat.

"Mama...hiks ...aku rindu...adek rindu dengan mama." Monolog Viola sambil menangis tersedu-sedu.

Lalu tiba-tiba...

Grep...

Papa Daniel memeluk Viola yang sedang menangis itu, sedangkan Viola masih setia menangis.

"Jangan menangis." Ucap papa Daniel.

"Kenapa papa peduli kepada ku sekarang ?"ucap Viola.

"Papa minta maaf, Viola"ucap papa Daniel.

Viola pun tak sadarkan diri di pelukan papa Daniel, karena hari ini Viola tidak makan nasi selain sarapan tadi pagi. Papa Daniel pun terkejut melihat viola tak sadarkan diri.

"Viola bangun"ucap papa Daniel khawatir.

Papa Daniel pun langsung menggendong Viola dengan ala bridal style,dia membawa Viola ke kamar milik Viola.

Saat keluar dari ruangan itu,Devan terkejut melihat papa Daniel membawa Viola dengan ala bridal style.

"Papa,Viola kenapa?" Tanya Devan.

"Telepon Jevin  untuk segera datang ke sini,dia harus segera memeriksa kondisi Viola." Ucap papa Daniel.

"Baik,papa." Ucap  Devan.

15 menit kemudian Jevin sudah tiba di kediaman mansion Zanxavier dan sekarang dia sedang memeriksa kondisi Viola yang belum siuman sedari tadi.

"Bagaimana kondisi anak ku, Jevin?" Tanya papa Daniel cemas.

"Viola hanya mengalami maag saja, apakah dia tadi pagi sarapan pagi dengan nasi?" Ucap Jevin.

"Iya,dia sarapan tadi pagi." Ucap papa Daniel.

"Aku tahu penyebab Viola bisa maag." Ucap Gevano.

"Apa penyebab nya?" Tanya Jevin dan papa Daniel bersamaan.

"Di sekolah Viola hanya makan salad buah yang dia bawa dari mansion,aku melihat nya di taman belakang sekolah. Saat itu dia sedang bersama Helena di sana." Ucap Gevano.

"Mungkin itu pemicunya,lain kali katakan padanya untuk makan nasi terlebih dahulu karena itu bisa memicu maag." Ucap Jevin.

"Hm, terima kasih." Ucap papa Daniel.

"Sama-sama, apalagi kita ini
sudah bersahabat sejak kecil." Ucap Jevin.

"Ini obat maag nya,makan sebelum makan. Kalau begitu aku permisi dulu." Lanjutnya.

"Dan satu lagi jangan pernah menyakiti hatinya, istri mu meninggal karena dia mempertaruhkan nyawanya demi Viola terlahir ke dunia. Apalagi kamu dan istri mu mendambakan anak perempuan."

Jevin meninggalkan tempat itu sedangkan papa Daniel dan ke 3 anaknya sedang berada di kamar milik Viola, bahkan mereka terdiam mendengar ucapan sang dokter.

Tak lama kemudian jari-jemari Viola mulai bergerak dan matanya pun perlahan terbuka.

"Air." Ucap Viola.

Allerick mengambil gelas kaca yang berisi air minum,dia pun memberikan kepada Viola.

Gluk...gluk...

"Ah mantap sekali." Ucap Viola lega.

"Ooo iya kenapa kalian berada di kamar ku?" Lanjutnya sambil menatap ke arah papa Daniel dan ke 3 kakaknya.

"Kamu tadi pingsan di ruangan milik mama mu,papa membawa mu ke sini. Kata dokter, kamu itu maag." Ucap papa Daniel.

'astaga maag ku kambuh lagi,Tidak di sana dan tidak di sini selalu terkena maag.' batin Viola.

"Hm,kalau begitu kalian pergi dari kamar ku karena aku ingin beristirahat dan jangan lupa suruh maid buat nasi goreng pedas dan kalau sudah selesai bawa ke sini." Ucap Viola.

"Tapi tidak baik untuk maag mu, Viola." Ucap papa Daniel.

"Pokoknya aku mau makan nasi goreng pedas." Ucap Viola.

"Baiklah kalau itu mau mu,papa akan menyuruh maid untuk membuat nasi goreng pedas untuk mu dan mengantar nya ke sini." Ucap papa Daniel.

"Kalau begitu kalian boleh pergi,aku ingin beristirahat." Ucap Viola.

Papa Daniel dan lainnya meninggalkan tempat itu sedangkan Viola sedang terkikik tertawa karena dia mengusir papanya dan ke 3 kakaknya.

Viola mengambil ponselnya dan gadis itu pun menelpon Helena sahabatnya.

"Hai Helena." Ucap Viola.

"Hai juga, Viola." Ucap Helena.

"Sekarang kau sedang apa?" Tanya Viola.

"Tidak ada,aku hanya sekarang sedang baring di kasur ku."ucap Helena.

"Sama dong,aku juga sekarang sedang baring di kasur ku. Ooo iya apakah kamu hari ini tidak les?" Ucap Viola.

"Hari ini aku tidak memiliki jadwal les makanya aku bisa santai sekarang." Ucap Helena.

"Ooo seperti itu." Ucap Viola.

"Ooo iya apakah hari sabtu ada jadwal les?" Lanjutnya.

"Tidak ada, memangnya kenapa?" Ucap Helena.

"Camping yuk,tapi di taman belakang mansion ku. Kau mau tidak?" Ucap Viola.

"Aku mau, Viola." Ucap Helena.

"Baiklah tapi kau harus minta ijin kepada keluarga mu,kalau pun kamu tidak minta ijin pun tidak apa-apa." Ucap Viola.

"Aku akan menjemputmu saat hari sabtu nanti." Lanjutnya.

"Iya, Viola." Ucap Helena

Setelah itu Viola memutuskan telepon sepihak dengan Helena,Viola pun melanjutkan istirahatnya sambil menunggu nasi goreng.

Bersambung...

MENJADI SAHABAT ANTAGONIS||HAPPY ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang