Malam harinya...
Sekarang Viola sedang berada di balkon kamarnya itu,gadis itu menatap ke arah langit malam yang bersinar terang oleh rembulan.
"Minggu depan adalah acara ulang tahun pangeran Gio yang ke 18 tahun, pas hari itu juga Helena akan membuat ulah di sana karena Gio lebih memilih berdansa dengan Ana." Monolog Viola.
"Sebaiknya aku harus mencegah hal itu,ooo iya di dalam novel kan sang kaisar akan datang ke kerajaan karena di undang oleh anggota kerajaan." Lanjutnya.
"Aku tidak sabar melihat kaisar yang tampan itu, apakah dia benar-benar tampan seperti lukisan di buku sejarah."
💠💠💠💠💠
Di sebuah rumah sakit...
Alroy sekarang sedang makan sebelum minum obat agar cepat pulih,pria itu juga di temani oleh Hery sang tangan kanan nya.
"Yang mulia, apakah gadis tadi siang yang menyelamatkan Anda?" Tanya Hery.
"Hm." Gumam Alroy.
"Saya sudah menemukan dalang penyebab kecelakaan anda,yang mulia." Ucap Hery.
"Apakah kamu sudah menangkap nya?" Tanya Alroy.
"Sudah,yang mulia." Ucap Hery.
"Baguslah kalau begitu, sesudah aku keluar dari rumah sakit ini. Aku akan mengurus orang itu." Ucap Alroy sambil mengeluarkan aura dinginnya itu.
💠💠💠💠💠
Keesokan harinya...
Sekarang Viola sedang sarapan pagi bersama keluarganya di ruang makan, mereka makan dengan tenang.
"Aku sudah selesai." Ucap Viola langsung berdiri.
Tak lama kemudian Verania membawa sebuah wadah bekal yang berisi salad buah dan sebuah botol yang berisi susu coklat.
"Ini nona muda." Ucap Verania.
"Terima kasih, Verania." Ucap Viola.
Setelah itu Viola menyodorkan tangannya kepada papa Daniel, seolah-olah mengerti yang di inginkan oleh Viola. Papa Daniel mengeluarkan uang 200 ribu.
"Aku berangkat." Ucap Viola.
"Hati-hati." Ucap papa Daniel.
"Hm." Gumam Viola.
"Kamu berangkat bersama ku saja." Ucap Allerick.
"Tidak perlu,aku bisa di antar paman sopir." Ucap Viola sambil meninggalkan tempat itu.
"Kau berubah,Viola." Ucap Allerick.
Viola langsung berhenti jalan,gadis itu pun membalikkan badannya dan menatap ke arah keluarga nya itu.
"Aku berubah? Tidak,aku tidak pernah berubah. Mungkin itu hanya perasaan kakak saja." Ucap Viola.
Setelah itu Viola membalikkan badannya dan meninggalkan tempat itu sedangkan orang-orang yang berada di sana hanya menatap kepergian Viola yang sudah tidak kelihatan lagi.
Sekarang Viola berada di halaman depan kediaman mansion Zanxavier,tak lama kemudian sebuah mobil menghampiri Viola dan gadis itu pun masuk kedalam mobil.
"Langsung ke Academy saja, paman." Ucap Viola.
"Baik,nona muda." Ucap paman sopir itu.
Mobil itu pun meninggalkan kediaman mansion Zanxavier,selama dalam perjalanan Viola terus menatap kearah luar jendela mobil tersebut.
Tak lama kemudian mereka pun tiba di parkiran Academy Diamond ,Viola keluar dari mobil.
"Terima kasih,paman.ooo iya nanti jangan lupa jemput ya." Ucap Viola.
"Baik, nona muda." Ucap paman sopir itu.
Setelah itu Viola menghampiri Helena yang sedang menunggu nya di parkiran sekolah.
"Hai Helena." Ucap Viola.
"Hai juga, Viola." Ucap Helena.
"Yuk ke kelas." Ucap Viola.
"Ayo." Ucap Helena.
Tapi tiba-tiba ...
Bruk ...
Seorang gadis yang terjatuh di hadapan Viola dan Helena dan gadis itu tidak lain adalah Annabelle,dia sengaja menjatuhkan dirinya di depan Helena
"HELENA." Teriak Gio sambil menghampiri ke 3 gadis itu.
Plak...
Gio menampar wajah Helena, sehingga gadis itu terjatuh. Viola langsung membantu sahabatnya berdiri dan melihat pipi Helena memerah akibat tamparan dari Gio.
"Kenapa kau datang-datang langsung menampar sahabat ku?apa kau tidak ingin dengan peringatan ku waktu itu, pangeran Gio?" Ucap Viola.
"Dia sudah mendorong Anabelle." Ucap Gio marah.
"Mendorong nya? sahabat mu Helena tidak mendorong nya tapi kekasih mu yang tiba-tiba terjatuh, pangeran Gio." Ucap Viola.
"Gio...hiks... sebenarnya si ...Viola yang mendorong ku." Ucap Ana sambil menangis.
"Dasar Boneka Anabel." Ucap Viola langsung menarik rambut panjang Ana.
"Akh...sakit Viola." Ucap Ana sambil menangis dan meringgis kesakitan.
"Kau tidak berhak menyebut nama ku dengan mulut mu yang kotor itu." Ucap Viola.
"Viola,hentikan." Ucap Devan.
"Aku tidak berhenti karena jalang ini sudah menuduh ku yang tidak-tidak." Ucap Viola sambil menarik rambut panjang Ana.
"Lanjutkan,Viola." Ucap Aurelia.
"VIOLA,LEPASKAN ANA." Ucap Gevano.
"Tidak akan, sebelum jalang ini minta maaf kepada ku." Ucap Viola.
"Pacar ku bukan seorang jalang tapi sahabat mu dan diri mu adalah seorang jalang." Ucap Gio.
"Jaga ucapan mu pangeran mahkota Giovanni Gaelendra William." Ucap Viola sambil menatap tajam kearah Gio.
Bruk...
Viola mendorong Ana dengan sangat kuat dan untung saja Athalla langsung menolong Ana.
"Aku dan Helena bukan seorang jalang, apalagi HELENA ITU TUNANGAN MU PANGERAN MAHKOTA GIO YANG TERHORMAT." Ucap Viola dengan murka.
"Hiks...hiks ...aku minta maaf Viola." Ucap Ana.
Viola memutar bola mata malasnya itu saat mendengar perkataan Ana.
"Aurelia, Helena,ayo ke kelas. Aku tidak sudi melihat jalang ini." Ucap Viola.
Ketiga gadis itu meninggalkan tempat itu sedangkan sedari tadi Ana mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya itu tanpa Ana sadari bahwa dari Athalla memperhatikan gerak-gerik Ana.
'mencurigakan.' batin Athalla.
"Gila sadis sekali adik mu itu,Devan." Ucap Richard Marx Jesanthon sahabat nya Gio.
"Tapi sepertinya Viola tampak begitu banyak berubah setelah dia keluar dari rumah sakit." Ucap Felix Ardenio Grerrix sahabat nya Gio.
"Kau benar sekali, Felix." Ucap Lucas Agustin Darwin sahabat nya Gio.
"Mungkin itu perasaan kalian." Ucap Devan.
Gevano dan Devan meninggalkan tempat itu tanpa mempedulikan ke 5 sahabatnya itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI SAHABAT ANTAGONIS||HAPPY ENDING
FanfictionViviana Leandra Chalondra adalah seorang gadis cantik yang tidak memiliki akhlak, barbar, bad girl,suka membuat ulah,penyuka cogan-cogan no 1, Menghalu bisa menikah dengan pria tampan, teriak-teriak gak jelas,dan tidak jarang juga Viviana ikut tawur...