Sekarang Alroy makan apel yang sudah di kupaskan oleh Viola sedangkan Viola duduk di bangku sofa yang sudah tersedia di tempat.
"Apakah kau punya keluarga? Soalnya sejak dari tadi aku tidak melihat keluarga mu datang untuk menjenguk mu." Ucap Viola.
"Istri ku sudah meninggal dunia karena melahirkan anak ku sedangkan anak ku baru berusia 2 bulan." Ucap Alroy.
"Kalau begitu aku minta maaf karena aku tidak tahu apa-apa tentang mu." Ucap Viola.
"Hm." Gumam Alroy.
"Kamu belum mau pulang?" Tanya Alroy.
"Kau mengusir ku?" Ucap Viola.
"Tidak." Ucap Alroy.
"Aku belum mau pulang,di sana sangat membosankan." Ucap Viola.
"Kenapa kamu tidak berkunjung ke tempat teman mu?" Ucap Alroy.
"Aku tidak mau mengganggu teman ku, karena dia sedang berlatih sebagai calon ratu." Ucap Viola.
"Apalagi itu sangat membosankan." Lanjutnya.
"Tapi aku merasa kasihan kepada teman ku itu karena sang tunangannya itu sudah memiliki seorang kekasih. Aku ingin sekali membunuh tunangan sahabat ku tapi sayangnya tunangan sahabat ku itu seorang pangeran mahkota."
Alroy menatap kearah Viola yang sepertinya sedang kesal itu saat membicarakan tentang tunangan sahabat nya.
"Teman ku itu sangat bucin alias budak cinta kepada pangeran mahkota yang bernama Gio, padahal Gio itu tidak tampan seperti bright ataupun Haruto." Ucap Viola.
"Siapa mereka berdua itu?Kenapa saya baru mendengar namanya?" Ucap Alroy.
'astaga aku keceplosan,ini mulut suka benar keceplosan.' batin Viola.
"Mereka berdua itu hanya pria hayalan ku,kami hanya bertemu di alam mimpi saja." Ucap Viola.
Tak lama kemudian pintu kamar ruang rawat itu pun terbuka, terlihat Hery yang masuk ke ruangan itu sedangkan ke 2 bodyguard ada di luar pintu untuk menjaga ruang rawat sang kaisar.
"Kau berbohong ya kalau kau itu tidak memiliki keluarga lagi?" Ucap Viola.
"Dia hanya asisten saya,nona Viola." Ucap Alroy.
'sejak kapan yang mulia seperti ini.' batin Hery bingung.
'hery,saya tahu apa yang kamu katakan. Satu lagi jangan panggil saya dengan sebutan yang mulia'. Ucap Alroy melalui telepati
'baik,yang mulia'. Ucap Hery.
"Itu benar nona." Ucap Hery.
"Kalau begitu aku mau pamit pulang, semoga cepat pulih ya dan semoga kita bertemu lagi." Ucap Viola.
'sebenarnya aku belum ingin pergi dari sini,tapi apa boleh buat aku harus segera kembali.' batin Viola.
"Hati-hati di jalan,nona Viola." Ucap Alroy.
"Iya." Ucap Viola.
Viola pun meninggalkan tempat itu sambil menenteng tas ransel di bahunya itu sedangkan Alroy menatap kepergian Viola yang sudah tidak terlihat lagi.
"Apakah yang mulia menyukai gadis itu?" Ucap Hery.
"Tidak." Ucap Alroy.
Sekarang Viola sedang menelepon sang paman sopir sambil menuju ke parkiran rumah sakit.
"Paman tolong jemput aku sekarang." Ucap Viola.
"Baik,nona muda." Ucap paman sopir itu.
"Aku tunggu di parkiran,10 menit harus sudah sampai." Ucap Viola.
Setelah itu Viola memutuskan telepon sepihak dengan paman sopir itu. Gadis tersebut menghembuskan nafas secara perlahan.
"Jantung ku dari tadi terus berdegup kencang tapi sekarang kenapa tidak berdegup kencang lagi,apa jangan-jangan aku punya penyakit jantung?" Monolog Viola.
"Dari pada memikirkan hal itu sebaiknya aku langsung ke parkiran aja, takutnya paman supir sudah tiba." Lanjutnya.
💠💠💠💠💠
Di kediaman Marcello...
Terlihat Helena sedang berlatih cara makan dengan baik dan benar di keluarga kerajaan,gadis itu tidak kenal lelah untuk belajar. Helena juga salah satu kandidat calon ratu meskipun dia adalah tunangan Gio.
"Nona muda anda sudah cukup pandai sekarang." Ucap madam Elisa.
"Terimakasih atas pujiannya,madam Elisa." Ucap Helena.
"Sama-sama, dan saya berharap pangeran mahkota Gio memilih anda sebagai pasangan nya." Ucap madam Elisa.
"Iya,semoga saja." Ucap Helena.
"Kalau begitu pelajaran anda sudah selesai." Ucap madam Elisa.
💠💠💠💠💠
Sekarang Viola sudah tiba di kediaman mansion Zanxavier, para maid berjejeran rapi menyambut kedatangan sang nona muda.
"Selamat datang,nona muda." Ucap mereka.
"Terimakasih sudah menyambut kedatangan ku,tapi lain kali jangan menyambut kedatangan ku." Ucap Viola.
"Tapi nona muda..." Ucap kepala maid.
"Tidak ada yang boleh menolak permintaan ku atau kalian akan ku usir dari tempat ini." Ucap Viola.
"Baiklah,kami menerima perintah anda nona muda." Ucap mereka.
"Bagus, Kalau begitu buatkan aku salad buah dan tolong bawa ke kamar ku." Ucap Viola.
"Baik,nona muda." Ucap kepala maid itu.
Viola masuk ke dalam lift karena kamarnya itu di lantai 5 lantai bahkan lantai 5 itu milik Viola semua.
Ting...
Viola pun tiba di lantai 5 dan gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Viola langsung merebahkan diri nya di kasur kesayangannya.
"Huft...hari ini aku sangat lelah sekali." Monolog Viola.
Tok...tok...
"Masuk aja, Tidak di kunci kok." Ucap Viola.
Cklek...
Verania masuk kedalam kamar Viola sambil membawa nampan yang berisi salad buah yang dia bilang tadi.
"Ini nona muda salad buah anda." Ucap Verania.
"Apakah ini higenis dan tidak di racun?" Tanya Viola.
"Saya tidak berani memberi racun ke dalam salad buah anda,nona muda." Ucap Verania sambil bersimpuh di hadapan Viola.
"Ahahaha...aku hanya Bercanda, Verania." Ucap Viola sambil tertawa melihat reaksi ketakutan Verania.
"Sebaiknya kamu pergi dari sini,aku ingin beristirahat." Lanjutnya.
"Baik,nona muda." Ucap Viola.
Setelah itu Verania meninggalkan tempat itu sedangkan Viola melanjutkan menghalunya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI SAHABAT ANTAGONIS||HAPPY ENDING
FanfictionViviana Leandra Chalondra adalah seorang gadis cantik yang tidak memiliki akhlak, barbar, bad girl,suka membuat ulah,penyuka cogan-cogan no 1, Menghalu bisa menikah dengan pria tampan, teriak-teriak gak jelas,dan tidak jarang juga Viviana ikut tawur...