" assalamualaikum Rafu." sapaan Raihan terhadap diriku.
" walaikumsalam Raihan." jawaban Rafu terhadap sapaan Raihan terhadapnya.
" hey, disini masih ada orang loh, masa cuma nyapa Rafu aja dan apa gunanya diriku disini." ucapan Fia yang tidak disapaa oleh Raihan dan dia pun merasa kesel sama Raihan karena dia tidak anggap fia disini ada.
" oiya, sorry fia, aku gak lihat kamu soalnya aku cuma lihat Rafu aja." jawaban Raihan yang minta maaf kalau dia tidak melihat fia yang bersama Rafu.
" hmmm, iya deh, aku maafin soalnya kamu ganteng sih jadi aku gak tega lihat muka ganteng kamu itu buat minta mohon kepada ku ini." jawaban Fia yang sangat lebay bagiku dan buat Raihan pun tersenyum ketika dia dibilang gitu sama Fia.
* andai aja kamu yang muji diriku, Rafu. batin Raihan.
" hey, Raihan, kamu kenapa lamun gitu ?." ucapan aku ketika lihat Raihan yang tiba-tiba aja lamun gitu.
" oiya maaf tadi aku lagi mikirin pesanan bunda, kok lama yah .... " jawaban bohongnya Raihan kepada Rafu, padahal dia lagi mikirin Rafu.
" oh lagi mikirin pesanan bunda kamu toh, dikirain lagi mikirin siapa." ucapan Rafu dengan berikan senyumannya terhadap Raihan.
" emang dikirain kamu, aku lagi mikirin siapa ?." tiba-tiba Raihan bertanya seperti begitu terhadap diriku.
" hmmm mana aku tau, hehehehe....." jawaban rafu yang penuh ketawa.
tiba-tiba aja pesanan Raihan pun dipanggil oleh pelayan restoran tersebut dan Raihan pun langsung menuju tempat pesanan bundanya tersebut, terus langsung pamit ke Rafu sama Fia untuk ambil pesanan bundanya itu.
pesanan bundanya sudah diambil, tiba-tiba aja Raihan kembali lagi ke arah aku sama fia dan aku pun juga heran sama Raihan, kenapa dia gak langsung pulang aja pas ambil pesanan bundanya dan kenapa harus kesini lagi.
"boleh kan aku masih gabung sama kamu dan fia disini, soal nya lagi malas pulang tetapi tenang aja aku udah bilang sama bunda kalau aku lagi sama kamu." ucapan Raihan untuk minta izin sama Rafu buat bisa gabung bersamanya dan dia pun juga izin sama bundanya dengan diriku.
* apa, dia izin sama bundanya bersamaku, aduhhh kamu ini kenapa sih Raihan dan kamu kenapa harus buatku tambah jatuh cinta sama kamu terus.batinku.
" boleh kok Raihan ganteng." jawaban Fia yang begitu senang bisa kumpul bareng sama Raihan dan jarang bangat Raihan mau gabung sama perempuan.
"kok kamu yang jawab sih fia ???..." jawaban aku yang tiba-tiba kesel sama fia yang begitu mengiyakan mintaaan Raihan tersebut.
setelah berapa jam direstoran tersebut dan aku pun sudah begitu kenyang, kemudian aku telepon pak Joko untuk mempersiapkan dirinya jemput dia di depan pintu mall, tiba-tiba aja pak Joko bilang kalau dirinya udah sampai dirumahku yah katanya sih perutnya tiba-tiba sakit jadi Langsung pulang kerumahku deh.
" aduh gimana yah Fia, pak Joko udah pulang kerumahku katanya perutnya sakit dan kayanya aku bareng sama kamu yah." ucapan Rafu ke fia untuk pulang bareng.
"hmmmm gimana yah Rafu, soalnya tiba-tiba mama aku minta jemput ditempat arisan temannya, jadi maaf yah Rafu aku gak bisa bareng sama kamu." ucapan fia terhadap Rafu dan Fia pun sudah diberikan kode sama Raihan untuk nolak permintaan Rafu yang minta pulang bareng.
" yaudah deh nanti aku naik mobil online aja atau naik taksi aja deh, yaudah yah aku pamit pulang duluan yah, takut pulangnya malam, kalau pulang malam nanti dicariin Bapak ku, assalamualaikum Raihan, fia." pamitan diriku terhadap mereka berdua.
" tunggu dulu Rafu ..." panggilan Raihan terhadap diriku.
" ada apa Raihan ?." jawaban penasaranku yang tiba-tiba dipanggil sama Raihan.
" yaudah aku duluan yah, assalamualaikum Rafu , Raihan." pamitan fia yang tiba-tiba disenggol tangannya oleh Raihan untuk ninggalin mereka berdua.
" eh tunggu fia , aku ikut .... " teriakan aku untuk panggil Fia tetapi tiba-tiba aja tangan aku ditarik sama Raihan.
" Rafu, kamu pulangnya naik mobil aku aja yah , soal nya tadi aku suruh bunda bawa mobil jadi mumpu aku bawa mobil." ajakan Raihan untuk minta pulang bareng bersama Rafu.
" aduh gimana yah Raihan, soalnya aku gak biasa berduaan." ucapan aku yang kaget dengan ajakan Raihan terhadap dirinya.
" ayo sih Rafu, aku janji deh cuma anterin kamu aja kok dan aku gak mampir kok terus juga kalau sama aku pasti bapak kamu ngizinin soalnya kan bapak kamu kenal sama orang tua aku." permintaan mohonan Raihan yang dengan muka melasnya itu tetapi kenapa dia tetap ganteng yah kalau lagi mohon gini.
" yaudah deh kalau gitu, tapi janji yah cuma anterin aja dan jangan mampir, ok." aku pun mengiyakan ajakan Raihan karena udah mau magrib juga jadi terpaksa pulang sama dirinya yah walaupun hatiku senang.
" terima kasih Rafu." ucapan raihan yang begitu senang nya bisa pulang bareng bersama Rafu dan emang ini udah rencana Raihan karena dia yang minta pak Joko pulang biar dia bisa pulang bareng Rafu.
*hampir aja aku udah lihat kamu pas kamu masuk ke dalam Gramedia terus aku langsung samperin pak Joko yang sedang makan dan aku pun juga minta pak Joko untuk pulang dengan alasan sakit perut, batin Raihan.
setelah diperjalanan pulang dengan secara diam-diaman, akhirnya aku sampai dirumahku dan aku pun minta Raihan untuk shalat magrib dirumah kalau dia mau sih, ternyata dia mau.
"assalamualaikum bapak, ibu." salam Rafu ketika masuk ke dalam rumahnya.
" walaikumsalam dek, sini ke tempat ruang tamu." ajakan bapak yang sedang baca koran sambil minum kopi.
" bapak, lah ibu mana bapak ?." ucapaan ku yang kaget tiba-tiba ada bapak diruang tamu.
" assalamualaikum, om." salam Raihan terhadap bapaknya Rafu dan kemudian dia cium tangan bapak nya Rafu.
" walaikumsalam Raihan, aduh apa kabar kamu, oiya gimana kabar orang tua kamu dan kenapa gak bilang om kalau udah sampai di Jakarta." ucapan bapak Triyanto yang kaget tiba-tiba ada Raihan bersama Rafu.
" Alhamdulillah aku sama orang tuaku baik om, iya tadinya mau kesini tetapi bunda sama ayah tiba-tiba sibuk lagi jadi nanti kalau ada waktu main kesini kata bunda sama ayah." jawaban Raihan yang tadi dipertanyakan oleh bapak Triyanto tersebut.
Raihan pun langsung minta izin untuk shalat magrib disini kepada bapak Triyanto yaitu bapak nya Rafu, kemudian Raihan pun langsung shalat yang sudah ditunjukkan oleh bapak Triyanto.
"eh ada Raihan, baru kelar shalat yah, yaudah makan dulu yah nanti baru pulang, tenang aja Tante udah bilang sama bunda kamu kalau kamu makan dulu disini." ajakan ibu purnama kepada Raihan untuk makan malam.
Raihan pun langsung setuju dan langsung makan yang sudah disiapkan oleh ibunya Rafu.
*ihhh ibu ini kenapa sih suruh dia makan disini, tadi harusnya aku gak suruh dia shalat magrib disini tuh kalau jadinya kaya gini mah, batinku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Adalah Jodohku
Romancemenceritakan tentang Rafu Aryani Putri yang mempunyai seorang sahabat yaitu Ahmad Raihan Putra. Rafu dan Raihan adalah sahabat kecil, Rafu menyukai Raihan dari kecil karena Raihan adalah cinta pertama dia. Tak menduga dia dengan raihan berjodoh deng...