Semua berawal dari bertemu.
Berlanjut menjadi bersama.
Lalu berakhir dengan berpisah.
Sesederhana itu hidup yang harus dijalani🍀🍀🍀
Pada dasarnya manusia selalu tahu bagaimana harus bersikap. Bagaimana harus mengerti situasi dan kondisi. Jika disederhanakan, manusia harus "peka". Satu kata sederhana yang bisa menjadi penyelamat bagi semua.
Jangan merasa angkuh dan tidak membutuhkan bantuan. Segeralah minta tolong jika memang tidak mampu mengatasinya. Tidak semua orang bisa peka dan langsung bertindak tanpa diminta.
Terkadang, manusia perlu meminta pada sesama supaya diberi. Termasuk sebuah pertolongan. Radit termasuk salah satu manusia peka yang bertindak tanpa perlu diminta.
Ia tidak segan untuk merangkul Birendra. Meskipun Radit tahu si bungsu tidak pernah memintanya. Kini ia berada di situasi yang menuntutnya lebih peka.
Si bungsu dan si sulung mulai mengikis sedikit egonya dan memberi perhatian. Birendra mendekati Ganesh yang berbaring di brankar. Meski sedikit canggung, ia bisa melihat sorot mata khawatir dari mata si bungsu.
"Bi, Abang urus administrasinya dulu, ya?" ujar Radit sambil mendekati Ganes. "Nesh, pinjam KTP. Kali aja dibutuhkan buat administrasi."
Pernyataan itu mendapat anggukan dari Ganesh. "Ambil aja. Sekalian minta tolong dijelasin kalau gue kecelakaan tunggal. Tadi ada polisi yang datang kata ners yang nangani gue."
"Lah, emang tadi nggak tahu disamperin polisi?"
Ganesh menggeleng. "Gue sempat nggak sadar, Dit. Nggak tau juga siapa yang bawa ke sini. Pas melek udah putih semua di sini."
Radit mengangguk. Setidaknya ia sudah memiliki gambaran apa yang harus dilakukannya. Menenangkan Mama Ajeng dan Bunda Karina, menemui bagian administrasi, menemui pihak berwajib jika ada, dan mencari tahu siapa yang membawa Ganesh ke rumah sakit.
"Ikut boleh?"
Suara itu menghentikan langkah Radit yang akan meninggalkan bilik perawatan Ganesh.
"Di sini saja, Bi. Nemenin Mas Ganesh."
Ganesh menatap wajah sang adik setelah mengucapkan permintaan tadi. Radit yang sempat berhenti hanya menoleh dan tersenyum sambil mengangguk tanda setuju dengan ucapan Ganesh.
🍀🍀🍀
Ganesh hanya butuh rawat jalan untuk lukanya. Ditambah beberapa hari lagi harus kontrol untuk mengecek retak di tangannya. Hanya berselang beberapa jam, ia sudah diperbolehkan pulang.
Sesampainya di rumah, Birendra sigap membantu kakaknya. Meski dalam diam, ia selalu bergerak cekatan ketika kakaknya merasa tidak nyaman saat duduk di ruang tengah setelah membersihkan badan sepulang dari rumah sakit.
Rumah keluarga Wardhana sedikit ramai karena Bunda Karina dan Radit turut bergabung kembali. Birendra melihat kesibukan di dapur dan enggan membantu. Akhirnya ia memilih menemani sang kakak di ruang tengah.
"Bi, minta tolong ambilkan minyak gosok, ya?"
Birendra langsung beranjak menuju kotak obat dan mengambil benda yang diminta oleh Ganesh. Ia langsung memberikannya setelah membukakan tutup botol minyak gosok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bráithreachas ✔
Aktuelle LiteraturRadit pernah pergi, tetapi ia kembali. Demi sebuah janji yang pernah ia ingkari, demi sebuah amanah yang pernah ia khianati. Semua terjadi begitu saja, bahkan ia baru menyadari kesalahannya di masa lalu memberikan luka yang teramat dalam pada Birend...