••~~••
"Simple, gue suka Ayana. Udah itu aja"
-Jayden-
••~~••
Happy reading!
-
Jayden sedang berbaring dengan paha Ayana sebagai bantalan. Setelah pulang sekolah tadi, keduanya memutuskan untuk ke rumah Jayden. Dan Jayden minta di temani bobo oleh Ayana.
Sedangkan Ayana, mengelus rambut Jayden. Ayana pikir berdamai dengan keadaan mungkin tidak ada salah nya.
Ya setidaknya untuk kali ini. Benar kata Jayden, kita hanya perlu menjalani saat ini. Masalah kedepannya seperti apa, kita hanya perlu mengikuti garis takdir saja.
Di buat beban pun, rasanya hanya akan menguras emosi saja.
Ayana tersenyum saat sedotan dari mulut Jayden perlahan mulai memelan. Ayana menarik dengan lembut botol dot susu nya, tapi saat akan menarik mulut Jayden kembali bekerja untuk menyedot dot susu nya.
Ayana terkekeh geli. Setelah di pikir pikir, sudah lama ia tidak seperti ini. Mengurus bayi bison nya yang terlampau manja ini.
"Lo brengsek Jay. Tapi kenapa gue gak bisa benci sama lo?" tangan lentik Ayana berpindah dari yang mengelus rambut, kini mengelus pipi Jayden.
"Eunghhh" mungkin Jayden sedikit terusik dari tidur nya.
Ayana mengambil ponsel nya dan iseng memotret Jayden yang sedang meminum susu nya dengan dot. Ayana tersenyum gemas saat melihat hasilnya.
Dengan lembut Ayana kembali mengusap rambut Jayden.
Mau bagaimana pun, Ayana sudah jatuh terlalu dalam pada pesona seorang Jayden Arsenio.
Entah akan terjebak selamanya. Atau takdir yang memaksanya untuk keluar.
••~~••
"Bunaaaa" panggil Jayden riang.
Dan, hap.
Jayden memeluk Ayana dari belakang, Ayana yang sedang membuat makanan terkekeh geli saat Jayden mengusal di ceruk leher nya.
Ayana berbalik, menjadi Jayden yang mengukung tubuhnya di antara meja pantry.
"Udah bangun, hm?" Ayana mengusap pipi Jayden.
Jayden mengangguk lucu "Kenapa buna kabur? Kan Jayden minta temenin bobo"
Ayana terkekeh "Gue gabut, masa cuma liatin lo tidur doang?"
Jayden memanyunkan bibir nya "Padahal kan muka Jayden gak pernah bosenin. Malah ngangenin" dumel Jayden.
"Hm. Terserah bayi aja" pasrah Ayana, kemudian membalikan badannya, kembali pada aktivitas memotong bahan makanan.
"Tante Hera katanya pulang bentar lagi. Lo mending mandi deh" suruh Ayana.
"Nanti aja" Jayden kembali mengusal di ceruk leher Ayana.
Hera memang sedang pergi bersama Jefan, katanya ada perlu sama dosen nya Jefan.
"Adek, cinta tak selamanya indah adek" celetuk Jefan yang baru saja masuk ke area dapur.
Jayden mendengus. Ni jablay kenapa udah pulang sih?!
"Udah selesai tante?" tanya Ayana yang buru buru mencuci tangan nya, dan menyalami Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Gangster [END]
Romansa(17+) Follow dulu biar gak unprenn! Gangster sih gangster, tapi kalau manja ya manja aja. Lah ini, katanya gangster tapi manja nya nauzubilah. Di luar di panggil bos, di rumah di panggil baby. Di luar jadi panglima tempur, di rumah jadi panglima b...