Pertemuan adalah takdir, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain.
Sehabis baca tinggalkan jejak ya bestie, berikan vote dan komennya🤗.SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU BARU BACA.
***
Dengan mengucap salam, Allana melangkah memasuki rumah. Melihat kedua sosok pasangan paruh baya ia pun menghampirinya.
"Ma, Pa, Allana pulang." ucap Allana sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Tumben, kamu baru pulang jam segini?" tanya Widia, Mama dari Allana.
"Iya Ma, tadi ada masalah sedikit di sekolah." kata Allana sambil menjelaskan.
"Itu dahi kamu, kenapa bisa sampai merah kayak gitu?" tanya Hermawan, Papanya Allana, Yang baru saja menyadarinya.
"Tadi Allana kena bola basket waktu Allana lagi jalan di lapangan, tapi ini udah gapapa kok, Pa." jelas Allana kepada Papanya, Khawatir Papanya akan marah.
"Benar nggak gapapa? Nggak ada luka parah kan?" tanya Widia dan Hermawan yang sangat khawatir dengan keadaan putri semata wayangnya.
"Nggak apa-apa Pa, Ma, ini juga udah diobatin tadi waktu di sekolah." ucap Allana.
"Yasudah, kalau gitu nanti jangan lupa diobatin lagi." kata Hermawan mengingatkan putrinya.
"Iya Pa, yasudah Allana ke kamar dulu ya Pa, Ma." ujar Allana langsung menaiki Anak tangga dan memasuki kamarnya.
Malam ini, Allana yang tengah menikmati udara dimalam hari dari balkon kamarnya. Melihat indahnya langit malam dengan hiasan bulan dan bintang, tak lupa juga ia mengambil gambar pemandangan indah itu.
Setelah mengambil gambar, tak lupa Allana untuk mengupload di instagram dengan caption 'malamku bersama bintang dan bulan.' Banyak sekali komentar dan like dari sahabat dan fansnya Allana tentang foto tersebut.
Allana hanya membaca komentar-komentar di fotonya itu. Sedang asik memainkan ponsel, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar. Mendengar itu Allana langsung masuk ke dalam.
"Allana ini mama, mama boleh masuk?" panggil Widia dari depan pintu kamar Allana.
"Masuk aja Ma, pintunya nggak Allana kunci kok." ucap Allana dari dalam kamar. Dan Widia pun segera masuk ke dalam kamar Allana.
"Ada apa, ma?"
"Nggak ada apa-apa, mama cuma buatin kamu susu, jangan lupa diminum." kata Widia langsung meletakkan susu di meja belajar Allana.
"Iya mama, makasih ya, Ma." jawab Allana.
"Sama-sama sayang, yasudah kalau gitu mama tinggal ya, kamu jangan tidur larut malam besok kan masih sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA [REVISI]
Teen FictionDarinya aku belajar cara menghargai seseorang. Cinta yang terpendam, namun banyak luka. Bolehkah aku mencintaimu? Devandra Wijaya Dirgantara. Cowok delapan belas tahun yang terkenal sebagai murid paling pintar di SMA Lentera Bangsa. Memiliki sifat d...