Pulang cepat. Dua kata yang membuat seluruh pelajar di Indonesia merasa sangat bangga.
Berhubung hari ini seluruh guru di SMA Lentera Bangsa ini akan ada rapat, jadi semua murid dipulangkan. Murid-murid di kelas XII IPS 2 itu langsung merapihkan semua alat tulisnya untuk segera pulang.
"Aaaa gue seneng banget sumpah! Akhirnya kita bisa pulang cepat." jerit Kanaya dengan bangganya.
"Coba aja setiap hari kayak gini terus, enak banget pasti." sahut Gissella.
"Mumpung pulang cepat, mending kita jalan aja dulu, gimana?" tanya Bianca.
"Boleh tuh, gue juga kemarin lihat ada cafe yang lagi viral banget. Kayaknya sih tempatnya asik." jawab Allana.
"Gaslah kesana."
"Allana."
Mendengar namanya dipanggil, Allana langsung menolehkan pandangannya pada suara itu.
"Iya, kenapa, Za?"
"Lo dipanggil sama Bu Diana suruh ke ruang guru." jelas laki-laki itu.
"Hah? Ada apaan anjir firasat gue nggak enak nih." ucap Allana.
"Ribet tuh guru, bikin lama aja." keluh Kanaya.
Allana mengucapkan terima kasih pada Reza, dan langsung menuju ruang guru.
"Lo pada duluan aja kesana. Nanti gue nyusul."
"Tapi kita nggak enaklah ninggalin lo."
"Tau, lagian kita juga nggak tahu tempatnya."
"Udah sana lo keruang guru dulu, kita nunggu disini."
Allana merasa tidak enak hati pada keempat sahabatnya itu, karena harus menunggu nya. Ia segera berjalan menuju ruang guru untuk bertemu Bu Diana. Sementara keempat sahabatnya itu menunggu Allana sampai kembali.
Setelah urusannya selesai, kelima gadis itu pergi meninggalkan sekolah dan langsung menuju ke cafe. Sesampainya di cafe mereka langsung memesan menu yang ada di cafe itu.
Mereka sangat kaget, ternyata ada cafe sebagus ini dan banyak spot foto yang keren-keren disini. Tak mau ketinggalan, kelima gadis itupun ikut berfoto. Karena sudah terlalu sore mereka berniat untuk segera pulang.
"Eh, Nay. Kita bertiga ikut nebeng di mobil lo ya." kata Alexa, Bianca, dan Gissella.
"Yaudah."
"Lo nggak mau ikut nebeng juga, Al?" tanya Kanaya."Nggak deh. Gue bisa pesan ojol aja."
"Serius, lo?"
"Iya Kanaya bawel."
"Nanti kalo udah sampai rumah kabarin gue ya, Al."
Allana tidak menjawab, ia hanya mengacungkan jempolnya. Keempat sahabat Allana pergi meninggalkannya. Sementara itu, ia harus menunggu ojol yang ia pesan.
Sudah beberapa kali ia tidak mendapat driver yang ia pesan, mungkin saja hari ini sangat ramai. Jadi ia terpaksa untuk pulang dengan jalan kaki, ia berharap diperempatan jalan nanti ia menemukan tukang ojek.
Sudah lumayan lama ia berjalan dari cafe tadi. Allana berniat untuk istirahat sejenak, tiba-tiba segerombolan geng motor datang mendekati Allana dengan wajah yang sangat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA [REVISI]
Teen FictionDarinya aku belajar cara menghargai seseorang. Cinta yang terpendam, namun banyak luka. Bolehkah aku mencintaimu? Devandra Wijaya Dirgantara. Cowok delapan belas tahun yang terkenal sebagai murid paling pintar di SMA Lentera Bangsa. Memiliki sifat d...