09 - INSTAGRAM

42 39 21
                                    

spam comment dan vote yang banyak!!!💘

***

Melihat Allana yang tak kunjung bergerak, Devan berdecak kesal. Ia langsung menarik tangan Allana dengan begitu saja, dan berjalan menuju motornya. Ketika tangannya merasa sakit, ia menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya dari Devan.

"Apa-apaan lo tarik tangan gue. Sakit tau nggak."

"PULANG SAMA GUE." titah Devan dengan penekanan.

"NGGAK."

"PULANG!"

"NGGAK!"

"PULANG!"

"Gue bisa pulang sendiri, lagian yang sakit pipi gue bukan kaki gue!"

"Nggak ada penolakan! Lo pulang bareng gue!!!" Devan langsung memakaikan helm di kepala Allana.

Mau tidak mau, Allana langsung menuruti Devan. Ia menaiki motor besar itu dan duduk dibelakangnya. Hati kecil Allana mengatakan ia tidak ingin pulang bareng Devan, tetapi tidak ada pilihan lain.

Melihat Allana yang dari tadi diam saja, ia berusaha menyadarkan Allana.

"Pegangan." ucap Devan.

"Nggak!"

"Pegangan."

"Ih gue nggak mau!! Gue tau lo modus."

"Terserah lo kalo nggak mau pegangan."

Baru saja Devan menarik gas, Allana hampir saja terjatuh. Sejujurnya, ia sangat kaget dan benci situasi ini. Melihat dari kaca spionnya, Devan tertawa kecil dibalik helm nya saat melihat Allana ingin terjatuh.

"Makanya. Kalo dibilangin itu nurut..."
"Pegangan!" lanjutnya.

Dengan terpaksa ia memegang jaket hitam Devan, agar tidak jatuh. Melihat itu, semua anggota Karvendal menatapnya. Mereka saling bertanya-tanya lewat pandangan. Allana merasa sangat risih, ketika banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

Devan sangat greget dengan gadis satu ini. Ia langsung menarik tangan Allana cepat untuk memeluknya agar tidak jatuh. Ia segera pergi dari tempat itu, menuju rumah Allana.

"Gu-gue nggak salah liat kan?" tanya Raka memastikan.

"Anjirlah! Itu seriusan bos kita woi?!" Bastian yang masih tidak menyangka ikut bertanya.

"Gue masih nggak percaya! Ini Devan kan? Ketua Karvendal?!" pekik Bagas.

"Benar. Itu beneran Deven anjir." kata Guntur.

"Sejak kapan woi! Sejak kapan Devan kita care gitu sama cewek?"

Ditengah perjalanan, Allana menggerutu. Ia meminta Devan agar menurunkan. Sebenarnya, ia bisa saja untuk menolaknya dari awal dan langsung memesan ojol. Tetapi, dari pada urusannya makin panjang, Allana terpaksa menurutinya.

"Turunin gue."

"Lo dengar nggak sih? Gue bilang turunin gue. Woi!!!" pukul Allana pada Devan tepat dipunggung nya.
'Anjirlah nih orang nggak punya kuping kali ya?' batin Allana.

"Woi, lo tul―"

Baru saja Allana ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Devan menarik gas motornya dengan kencang. Membuat Allana kaget dan langsung memeluk tubuh Devan.

DEVANDRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang