15. Jadi, siapakah yang mengaku kalah?

4 1 0
                                    

15. Jadi siapakah yang mengaku kalah?

Apakah ini sebuah tanda bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama
Atau hanya sebuah harapan yang berujung menjadi angan-angan?

......

BIRU pergi ke sebuah danau, tempat yang selalu membuat hatinya tenang disaat ia merasa kacau.
Berulang kali, Biru melemparkan batu ke dalam danau dan tanpa disadarinya sejak tadi ada seorang gadis yang menguntit kemana dirinya pergi.

Dalam hatinya, gadis itu bertanya. Ada apa dengan Biru? Mengapa lelaki itu terlihat seperti kacau?
Ia pernah bilang kan, ia tidak akan pernah membiarkan langitnya itu mendung.

Ya, gadis itu adalah Andromeda.
Andromeda berjalan menghampiri Biru dan duduk disampingnya, membuat cowok itu terkejut karena kedatangannya.

“Ngapain lo disini? Lo ngikutin gue?”
Andromeda menoleh, menatap Biru lalu mengangguk.

“Iya, daritadi aku ngikutin kamu.”
“Ngapain?”
“Andromeda liat kamu lagi kacau, ya?”

Biru tak menjawab, malah memalingkan wajah dan tatapannya lurus ke depan.

“Biru. Kalo Biru lagi ada masalah, ada Andromeda, Andromeda gak akan biarin Biru sendirian.”

Biru tetap diam, membisu.

“Andromeda gak akan pernah biarin langit Andromeda mendung, karena aku gak suka liat langit berubah menjadi mendung sama hal nya seperti aku yang tak suka melihat wajah indahmu itu mendung dan murung.”

Biru menoleh lalu tatapannya berserobok dengan mata hazel Andromeda. Mengapa kata-kata gadis itu seketika membuat hatinya sedikit nyaman namun juga ada getaran aneh.

“Biru kenapa?” tanya lembut, Andromeda seraya menangkup wajah Biru dan kali ini cowok itu tak menolak malah lelaki itu mengenggam kedua tangan Andromeda yang ada di pipinya, menahannya.

Rasanya begitu nyaman berada di samping gadis itu, ia juga tak mengerti dengan perasaannya.

“Gue.. gue gak papa.”

“Biru jangan bohong. Andromeda itu gak suka dibuat penasaran lho.”

Tak ada jawaban, Biru langsung memeluk Andromeda membuat gadis itu syok.

“Gue hanya butuh pelukan lo, An.”

Jantung Andromeda berpacu lebih cepat, bahkan suara detakannya hingga terdengar oleh telinganya dan ia juga merasakan ada yang berdetak lebih hebat seperti jantungnya saat memeluk Biru, apakah biru juga merasakan hal sama?

Andromeda balas memeluk Biru.

“Lo masih sayang sama gue, An?”
“Masih.”
“Tunggu, ya?”

Andromeda menyatukan kedua alisnya, tak mengerti dengan perkataan Biru.

“Tunggu gue.”
“Maksud Biru?”
“Tunggu gue sayang sama lo. Jangan pernah berpaling ke cowok lain, ya, An?”

Deg!

Jantung Andromeda berpacu lebih cepat. Apakah maksud dari perkataan Biru itu sebagai jawaban? Jawaban bahwa ia telah menang dalam pertaruhan perasaan dan itu tandanya, perasaannya akan terbalas?

Astrophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang