16. Pertengkaran Zeline dan Cakrawala

4 1 0
                                    

Bagaimana bisa satu detik saja aku tak memikirkanmu? Bagaimana bisa aku berhenti mencintaimu? Dan bagaimana bisa hatiku berhenti memanggil namamu? Karena kini hidupku sudah terpaku padamu dan aku tidak bisa berhenti mencintaimu

"Makasih, ya, Biru udah nganterin aku." Kata Andromeda saat mereka telah sampai di depan rumah Andromeda.
Biru hanya mengangguk. "Sama-sama An."

"Harusnya jawabnya gini dong, iya sayanggg.." kata Andromeda terdengar lebay namun lucu jika yang mendengarnya adalah Biru.

Biru tertawa sambil mengacak-acak rambut Andromeda, tak mengabaikan protesan Andromeda.

"Lucu banget sih lo." Ucap Biru sambil menyolek hidung Andromeda membuat gadis itu menekukkan wajahnya.

Walau pun status mereka sudah berubah namun panggilannya tak berubah, tetap memakai panggilan gue-elo, namun walau begitu Andromeda tak protes, tidak seperti gadis lainnya.

"Yaudah, aku masuk dulu, ya?"
"He'em." Biru menganggukan kepalanya.

"Eh, iya, gak mau mampir?"
"Nanti deh, kapan-kapan gue mampir."

Andromeda mengangguk. "Yaudah, kamu ati-ati, ya?"
"Iya sayang."

Blush!

Pipi Andromeda langsung merah merona, cowok cuek jika berkata manis memang membahayakan bagi jantung, ya?

Andromeda keluar dari mobil Biru dan melambaikan tangan ke arah Biru.

"Ciee.. dianterin siapa lu?" kata Teressa yang tiba-tiba datang bersama Adilla, apakah sejak tadi mereka mengintip Andromeda?

"Apa sih kak, Bukan siapa-siapa."
"Masa sih? Mobilnya keren, ya? dan kayaknya yang nganterin lo cowok deh." Goda Adilla. "Kenalin dong." Lanjutnya sambil menyenggol bahu Andromeda.

"Iya, kenalin."
"Apaan sih kalian, ah?!" jawab Andromeda sambil memasuki gerbang rumahnya.

Diluar gerbang Teressa dan Adilla tertawa, karena telah berhasil membuat adiknya itu kesal.

"Kenapa lu?" tanya Jamil saat Andromeda datang dan duduk di sampingnya dengan wajah yang ditekuk.

"Kak Teressa tuh sama kak Adilla, ngeselin banget."

Jamil merangkul Andromeda. "Emang ngeselinnya kayak gimana sih An?"

"Ck, kamu tuh, panggil Andromeda kakak napa."

"Gak mau, lebih enak juga manggil Anna." Jamil memang selalu menyebut Andromeda dengan panggilan Anna, berawal saat dirinya masih kecil dan susah sekali menyebut nama Andromeda hingga Jamil kecil menyebut kakaknya itu Anna dan panggilan itu masih ia pakai hingga sekarang.

"Dasar ngeselin banget."
"Bodo amat, wle. Eh iya, na, malem gue mau pergi, dibolehin kok sama kak Teressa."
"Terus?"
"Gue minta anter sama lo, ya?"
"Kok gue?"

"Karena kak Teressa malem ini bakal kedatengan temen-temennya, jadi gak bisa."

"Terus kak Adilla?"
"Dia katanya mau jalan sama temennya."

"Terus kenapa harus gue?"
"Ya, karena gue tau, lo nganggur."

"Kenapa gak berani sendiri sih mil? Ah, males." Kata Andromeda, ketus sambil melepaskan tangan adiknya itu dari pundaknya dan berjalan ke kamarnya.

Astrophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang