17. Andromeda diculik

8 1 0
                                    

Jika ada yang bertanya, apa yang paling
Aku takuti? Hal yang paling aku takuti adalah kehilanganmu, Andromeda ~ Biru Laksmana.

“An, maafin gue, ya?” ucap Fathur, merasa bersalah.

Biru yang tengah merangkul Andromeda, mengernyitkan dahinya, Maaf? Apa sahabatnya itu melakukan kesalahan pada gadisnya? Kesalahan apa?

“Maksudnya maafin?”

“Maaf, tadi gue sempet ngomong yang enggak-enggak sama dia. Gue kelepasan,”

“Ngomong apa?” Tanya Biru, dingin.

“Gue ngomong Andromeda gak punya harga diri. Gue kelepasan saat Zel..”

“Apa?! Beraninya lo ngomong kayak gitu sama cewek gue?!” seru Biru, emosi. Ia tak suka jika ada yang berkata macam-macam kepada gadisnya itu.

“Gue kelepasan, Bir. Gue gak tau, kalo kalian udah pacaran.”

“Meskipun lo kelepasan, gak usah bawa-bawa Andromeda. Lo cari mati?!”

Melihat Biru yang mulai emosi, Andromeda turut menenangkannya.

“Sayang, udah, gak papa.  Lagian Fathur gak sengaja ngomong kayak gitu, udah gak papa, kok.”

“Minta maaf lo sama dia!”

“An, maafin gue, ya?” Fathur mengulurkan tangannya, dengan cepat Andromeda membalas uluran tangannya sambil tersenyum.

“Udah, gak papa, Fathur.”
“Tetep aja gue gak enak.”

“Gak papa, santai aja. Mending kejar Syifa sana, dia kayaknya marah deh.”

Fathur mengangguk. “Makasih, ya?”

“Sekali lagi, lo ngatain Andromeda yang enggak-enggak, abis lo!”

“Hushh.. Biru udah, ah.” Ucap Andromeda.

“Iya, Bir, gue janji, gak akan ulangin lagi.” Setelah mengatakan itu, lalu Fathur berlari dari hadapan mereka.

“Udah latihannya?”
“Istirahat dulu. Cape aku.” Jawab Biru sambil membawa Andromeda duduk di kursi panjang.
“Apa? Tadi kamu, ngomong apa?” Tanya Andromeda, yang menyadari Biru mengubah panggilannya.
“Aku.” Sahut Biru, dengan nada yang sungguh menggemaskan, sembari membaringkan tubuhnya di atas kursi panjang dan menjadikan paha Andromeda sebagai bantal.

“Aku siapa?” Tanya Andromeda, usil sambil mengelap sisa keringat di wajah Biru dan menundukkan kepalanya untuk menatap wajah kekasihnya itu, mengabaikan tatapan orang-orang kepadanya.

Gadis itu menyadari, bahwa kini ia telah menjadi pusat perhatian di sekolah karena kabar ia berpacaran dengan Biru. Namun ia berusaha mengabaikannya, yang terpenting baginya, selama itu tidak merugikan dirinya dan orang lain, ia akan tetap santai.

“Aku, Biru Laksmana.”
“Kalo aku siapa?”
“Kamu pacar aku.” Jawab Biru.
Andromeda langsung bungkam, debaran jantungnya berpacu dengan begitu cepat, rona merah di pipinya terlihat jelas dan katanya jika mendengar cowok dingin berkata manis, entah mengapa rasanya menjadi begitu gugup dibandingkan dengan cowok pada umumnya dan itu memang benar terbukti adanya.

Astrophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang