The beginning (kafe)

0 0 0
                                    

❤ 9999999999 likes 💬 9999999999 comments ✉

𝓢𝓸𝓹𝓱𝓲𝓮_𝓛𝓲𝓿𝓲𝓪95 The Beginning
Papa dan Mama sudah pergi kerja, yang tersisa hanya kakakku, Abiela Eonni dan Junghan Oppa. Kedua kakakku ini memang sepakat mengajakku pergi bekerja, akan tetapi karena keluargaku baru saja pindah rumah, jadi mungkin agak sedikit ribet kalau mau cari kerja.

"Via!!!" Panggil Junghan Oppa. "Nee? Wae?" Tanyaku. "Via nggak pergi kerja?" Tanya Junghan Oppa. Dia baru saja abis mandi dan membangunkanku, karena tadi malam aku kelelahan setelah membereskan lemari pakaian dan meja belajar setelah pindahan. "Via ga tau mau kerja apa.." Kataku sedikit bingung. Tidak lama, Abiela Eonni masuk ke kamar dan membawa poster lamar kerja di kafe.

"Via, coba liat ini." Kata Abiela Eonni. "Apa itu?" Tanyaku dan Junghan Oppa.  "Abie kemarin lihat ada kafe buka lowongan kerja, nyari pramusaji. Via mau daftar disitu tidak?" Tanya Abiela Eonni. Aku terdiam, melihat poster itu. "Via, mau gak?" Tanya Junghan Oppa. "Kemaren Via udah diterima, Jung. Kemarin Nuna sudah masukkan fotonya Via sama kita dua orang ini pas fotonya untuk pembuatan ID CARD." Kata Abiela Eonni. "Owalah.. Via kenapa gak bilang?" kata Junghan Oppa. "Lho.. kemaren kan Via udah bilang kkkk~" Kataku terkekeh sambil mencubit pipinya Junghan Oppa. "Kkkk~ Oppa lupa, kkkk~" Kata Junghan Oppa mencubit pipiku kembali.

"Jam sembilan pagi kita sudah harus sampai di Senjatawa Cafe. Via, kamu bangun sekarang, kita persiapkan semuanya." Kata Abiela Eonni. "Neee.." Kataku. Aku bangun dan segera bersiap-siap untuk masuk kerja dan membawa surat elektronik sebagai bukti diterima kerja di Senjatawa Cafe.

Akupun segera turun dari kamar menuju ke ruang makan untuk sarapan. Pagi ini Abiela Eonni membuat Jajangmyeon atau dikenal dengan nama Mie Saus Kacang Hitam Korea dengan Macaroni Saus Keju untuk aku, Abiela Eonni, dan Junghan Oppa. Aku sarapan sambil mencetak bukti surat elektronik dari Senjatawa Cafe untuk diserahkan ke Pak Fendi sebagai bukti diterima di Senjatawa Cafe.

"Eon, Oppa, sudah benar?" Tanyaku sambil menunjukkan kertas itu. "Sudah, Via." Kata Junghan Oppa sambil mencubit kedua pipiku. "Kkkkk~ cubit mulu kkkk~" Kataku tertawa. "Kamu lucu soalnya, Via. Makanya Oppa cubit pipi kamu kkk~" Kata Junghan Oppa. Kita bertiga pun tertawa. "Ayo, kita berangkat sekarang. Jam 9 pagi kita sudah harus sampai di kafe, soalnya jauh dari rumah kita tau." Kata Abiela Eonni. "Ayo!!" Kataku dan Junghan Oppa bersamaan. Kita pun segera menuju mobil dan berangkat menuju Senjatawa Cafe Yogyakarta.

Kita sudah sampai di Senjatawa Cafe, Abiela Eonni yang turun dan masuk ke kafe itu. "Selamat datang, ada yang bisa dibantu?" Kata Kak Bajra, yang bekerja di kasir. "Permisi, Bang. Apakah benar kafenya ini?" Tanya Abiela Eonni. "Masih kok, ada keperluan apa, Abiela?" Tanya Pak Kevan. "Oh, ini adikku, Via, dia mau daftar. Tapi dia masih berada di mobil, katanya dia malu buat turun dari mobil." Kata Abiela Eonni. "Astaga, tidak usah malu, suruh dia turun aja. Oh iya, Papa sama Mama kalian tadi bilang kalau bisa kalian berdua tungguin Livia disini, soalnya Livia nanti sore mau mulai kerja." Kata Pak Kevan.

"Iya benar, Pak. Kami diminta sama Papa dan Mama kami buat temenin Via kerja disini. Lho, Via keterima?" Tanya Abiela Eonni. "Yup, benar, Livia keterima." Kata Pak Kevan, sambil menunjukkan bukti surat elektronik yang dikirimkan ke surat elektronik aku kemarin. "Tapi dia malu buat turun, dan ada jam shift kerjanya?" Tanya Abiela Eonni. "Makanya, kita itu mau kasi jam shift kerjanya, tapi Livianya malu ga mau turun. Minta Livia turun dulu saja." Kata Pak Fendi. "Oh oke, sebentar ya, Pak. Nuna panggil Livianya dulu." Kata Abiela Eonni. "Siap, Nuna." Kata Pak Fendi. Abiela Eonni segera membuka ponselnya dan menelponku.

Ponselku berdering dengan keras, Abiela Eonni menelponku. "Hallo, Eon?" Kataku. "Via, turun dulu, ga usah malu-malu. Junghan Oppa suruh turun juga temenin kamu." Kata Abiela Eonni. "HAH? Oke, sudah menuju ke kafe." Kataku menutup telepon. "Abiela Nuna bilang apa?" Tanya Junghan Oppa. "Disuruh turun, ke kafe. Katanya si Pak Fendi sama Pak Kevan mau ketemu kita." Kataku. "Yuk, Oppa temenin." Kata Junghan Oppa. Aku menganggukkan kepalaku dan segera turun dengan Junghan Oppa.

Changed 2nd SeriesWhere stories live. Discover now