.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Aku berlari kecil menuju UKS ketika Gojo-sensei menghubungiku untuk kesana setelah sarapan. Di depan UKS, terlihat seorang lelaki sedang duduk di bangku panjang sambil memegangi tas berisi pedang miliknya.
"Kanemoto-san?"
Tidak berani menatap wajahnya, aku hanya melihat ke arah sepatuku lalu duduk di kursi yang sama namun dengan jarak yang jauh. Dia duduk di pojok bangku, dan aku di sisi pojok lainnya. Aku tidak bisa tidur karena memikirkan perlakuan lembutnya padaku kemarin. Semoga aku tidak ketahuan salah tingkah sendiri.
Lagian siapa coba yang tidak terbawa perasaan, digandeng, dibelikan makanan, segala ucapannya pun bikin hati berbunga-bunga. Apalagi untuk ku yang mudah rapuh dan mleyot ini.
Jangan-jangan sebenarnya dia adalah casanova tapi karena wajahnya tampak polos makanya tidak kentara.
Untung saja Gojo-sensei langsung muncul bersama dokter Shoko. Shoko-san membawa seorang bayi dalam gendongannya. Wajahku bersemu merah melihat betapa lucunya bayi tersebut, "Mau menggendongnya?"
"Boleh?" Tanyaku dan Shoko-san mengangguk. Perlahan-lahan ia memindahkan anak itu ke dalam dekapanku. Bayi ini manis sekali walaupun dia hanya tertidur. Ia dibalut kain membuatnya hanya terlihat bagian wajahnya saja.
"Ternyata memang keputusan tepat menyuruh Ka-chan membawa bayinya. Kugisaki dan Maki itu nggak kids friendly," ujar Gojo-sensei.
"Ini adalah misi hari ini. Kalian berdua harus membawa bayi ini ke SMA Jujutsu cabang Kyoto. Meskipun Yuta kuat, dia tidak akan bisa membawa bayi sendirian jadi kupikir Ka-chan adalah partner yang tepat."
"Kenapa bayi ini dibawa ke Kyoto?" Tanyaku.
"Bayi itu adalah salah satu janin terkutuk. Setelah kejadian penyerangan dan pencurian beberapa janin terkutuk maka untuk sementara akan disimpan di Kyoto karena mereka memilikii inkubator baru dan musuh tak akan curiga kalau janin ini disimpan di Kyoto."
Aku melebarkan mataku, menatap bayi imut dan Gojo-sensei bergantian, "MAKSUDNYA ANAK INI ADALAH BAYI SETAN?"
Tanganku bergetar dan bulu kudukku seketika naik semua. Gojo-sensei hanya tersenyum simpul seolah kepanikan ku ini malah menghiburnya, "Singkatnya sih begitu. Dia peranakan roh terkutuk dan manusia.""Hiii..." aku ingin melemparnya tapi yang ada aku malah dimarahin oleh sensei nanti. Meskipun anak setan, pasti bayi ini sangat penting sampai tugas pengawalannya diberikan kepada Okkotsu.
"Hari ini semua asisten sibuk, aku akan memberikan uang untuk kalian naik taksi."
"Tidak usah, sensei. Kami akan naik kereta saja," ujarku tidak enakan karena biaya taksi pasti akan mahal untuk ke Kyoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
Fanfiction"Aku harus bicara pakai bahasa apa supaya kak Yuta paham? Sudah kukatakan berulang kali pergilah sendiri," aku menginggit bibir bawahku supaya tidak mengatakan lebih dari ini. Perasaanku terlanjur sudah membesar, "Aku bisa bicara sama panda atau mem...