8 : Jealous

802 113 10
                                    

・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.


  Aku meregangkan badan setelah turun dari mobil sedan hitam yang membawaku selama misi. Hari ini adalah hari dimana untuk pertama kalinya aku bertugas bersama Inumaki-senpai. Sudah seminggu berturut-turut aku bersama Okkotsu jadi Gojo-sensei menyarankanku untuk ganti partner dahulu. Aku sih setuju-setuju saja.

   Di misi kali ini kami berhasil selamat tanpa kena luka gores sekalipun, bahkan kami sempat membeli banyak es krim di jalan pulang tadi. Misi pertama bersama Inumaki-senpai bisa dibilang menyenangkan walaupun agak susah juga berbincang dengannya akibat keterbatasan kata.

  "Okkotsu-senpai meneleponku tapi aku tidak sempat menjawab, dia kayak uring-uringan dari tadi. Kuharap es krim ini bisa membuatnya lebih baik."

  "Shake."

  Untuk menuju ke gedung asrama, kita harus menaiki tangga sebab mobil tidak bisa menjangkau bangunan sekolah yang letaknya di tengah hutan.

  Ketika menaiki tangga, sesuatu yang licin tidak sengaja kuinjak sehingga aku terpeleset. Aku menjerit begitu tahu yang kuinjak adalah katak hidup. Maksudku itu sangat menjijikkan, rasanya mau muntah melihat  organ dalam yang sudah penyet itu terburai kemana-mana.

  "Okaka!" Inumaki berusaha membantuku berdiri namun kakiku malah makin sakit.

  "Sepertinya terkilir," ujarku.

  Tanpa pikir panjang Inumaki berjongkok untuk menggendongku di punggungnya. Aku naik serta memegang pundak Inumaki akibat takut jatuh, "Maaf, senpai. Aku malah merepotkan."

  "Konbu."

  Ia menggendongku menaiki tangga batu yang mengarah ke sekolah bahkan hingga sampai asrama. Semoga dia tidak mengeluh sakit punggung setelah ini karena berat badanku.

  "Tadaima!" Ucapku yang membuat semuanya menoleh. Semua nya tidak kaget sih karena seseorang terluka di sini adalah hal biasa tapi Okkotsu langsung berdiri dari sofa dan menghampiri kami, "Senpai, aku bawa sesuatu---"

  "Apa yang terjadi? Sudah kubilangkan jangan misi selain bersamaku," ia nenarik tubuhku paksa lalu menggendongku bridal. Tentu saja itu membuatku kaget, tubuhku dipindah tangan seperti barang saja.

  "Aku tidak apa-apa! Turunkan aku!"

  "Kalau tidak apa-apa kenapa digendong Inumaki?" Tanya nya balik dengan nada ketus. Okkotsu tidak pernah marah sebelumnya. Kami semua jadi terdiam dan tidak berani menyela karena aura nya jadi tidak enak. Lagian kalau tidak digendong bagaimana? Ngesot? Kalau Inumaki yang kepleset pasti aku juga akan menggendongnya balik.

  "Aku baik-baik saja dan berhasil pulang dengan selamat tapi waktu naik tangga menuju kemari, aku tidak sengaja menginjak kodok dan terpeleset. Jadinya kakiku terkilir."

Tacenda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang