3. NCTXT

987 95 34
                                    

3. ngaji
.
.
.

eh ini sebenarnya gue udh bikin part yg mereka tarawihan, cmn ke delete asyuu. yaudah deh langsung ke hari pas mereka puasa aja, ntar next gue bikin yg part tarawihan.

okey, selamat membaca guyseuu~

    
***

    
"Bang? tumben nge-game di luar?" tanya Hueningkai ikut duduk disamping Haechan dan masukin Al-Qur'an ke dalam tas ngajinya.

"AC kamar gue mati, tukang nya lagi otw kesini," jawab Haechan tanpa ngelirik Hueningkai, Hueningkai cuman ngangguk paham dan lanjutin kegiatan beberes tas ngajinya.

Chenle turun dari tangga, sumpah ni orang kayak gak ada semangat hidupnya.

"Ngape lo?" tanya Jisung yang sudah siap, tinggal berangkat ngaji.

"Lemes bestie, gak sahur tadi subuh."

"Makannya kalau di bangunin tuh langsung bangun! ini malah tidur lagi, ya gue biarin aja, biar tau rasa!" ceramah Renjun sambil nyisir rambut Hueningkai lalu di pakein peci.

Chenle mendengus, "iya, gak lagi."

"Taehyun mana Taehyun? buru dong!" teriak Renjun takut adik-adiknya telat pergi ngaji.

"Gue udah di luar dari tadi," ujar Taehyun kalem sambil berdiri di pintu rumah.

"Beom—"

"Hadir," Beomgyu dateng sambil masang peci nya, "yok."

Keempatnya pun keluar rumah dan langsung menuju ke masjid, karena tiap pagi di bulan Ramadhan, komplek mereka selalu mengadakan ngaji untuk anak-anak.

"Heh!" Renjun nepuk bahu Haechan, "main game terosss, mandi sana!"

Haechan mendecak, "ntar lagi."

"Dari tadi lu jawab begitu, gabaik puasa-puasa begini!"

Haechan menghela nafas lalu mematikan ponselnya, nanti aja main gamenya, takut kena semprot Renjun lagi.

"Nanti lo rumah Kep1er bentar, Yujin bilang dia masak soto banyak buat buka puasa," ujar Renjun yang kini sedang melipat-lipat pakaian.

"Terus gue disuruh kesana ngapain?" tanya Haechan.

"Ya buat ngambil soto, Yujin gabisa nganter, sibuk. Adek-adeknya nanti gaada dirumah,"

"Okedeh."

   
***

   
"Kai!" Jungwhan manggil bestienya.

"Duluan ya," pamit Hueningkai dan langsung lari kearah Jungwhan.

Jisung celangak celinguk nyariin bestienya, "Jungwon sama Jeongwoo mana sih?"

"Tuh," Taehyun memutar kepala Jisung mengarah ke duo sejoli yang lagi main batu gunting kertas. Jisung langsung kesana, ikut nimbrung main batu gunting kertas.

Taehyun, Beomgyu sama Chenle pun langsung duduk di tempat yang masih kosong. Kalau di tanya soal bestie, semuanya yang ada disini temen mereka kok.

Taehyun sedikit mengernyit heran ketika Yeseo dari geng Kep1er dan Leeseo dari geng IVE tersenyum kepadanya. "Tuh bocil berdua kenapa dah."

Taehyun ini anti cewek, natap cewek aja dia gugup.

"Assalamualaikum guys, long time no see," sapa seseorang yang baru datang sambil dadah-dadah bak artis.

Namanya Yuna, si seleb komplek. Sebenarnya anak-anak itzy emang pada seleb semua, tapi Yuna lah yang paling terkenal.

"Waalaikumsalam, AAAA KAK YUNA YOU SO PRETTY," heboh cewek-cewek yang liat Yuna lewat.

"Kak Yuna sendirian kesini?" tanya Woonyoung.

Yuna terkekeh manja, "engga kok, di anter sama kaka aku barusan, pake mobiell."

Chenle langsung ngeluarin muka julidnya, tu bocah lagi pamer kan?

Beomgyu yang ada di sampingnya langsung ngedeket ke arah Chenle dan Taehyun, "gue hampir ngumpat barusan," bisik Beomgyu.

"Tahan, takut batal," peringat Taehyun.

                
Jisung masih liat-liat Yuna yang baru datang, Jisung ini penggemar berat geng itzy. Tapi yang paling dia suka udah pasti Ryujin!

"Enak banget ya jadi Yuna. Udah sultan, seleb, penggemarnya juga banyak," ujar Jeongwoo sambil natap Yuna yang masih pamer-pamer barang.

Jisung ngelirik Jeongwoo, "lo pengen jadi seleb?"

Jungwon yang duduk di depan mereka langsung balik, "Jeongwoo mau jadi seleb?" tanya Jungwon kaget.

"Kaga weh kaga, apaan dah."

"Yunaaa," panggil seseorang yang berhasil mengalihkan perhatian semua orang ke asal suara.

        
Itu Ni-ki, penggombal handal.

"Kenapa?" tanya Yuna merapikan hijabnya.

"Kalau di hitung dari satu sampe sepuluh, cinta aku ke kamu itu adanya di nomor dua," ujar Ni-ki sambil memasukkan tangannya kedalam saku.

"Kok nomor dua?" tanya Yuna mengernyit.

"DUALEM BANGET!"

"AAAAAKKKH" fans-fans Yuna pada teriak-teriak gajelas.

Yuna ketawa sambil nutup mulutnya, "bisa aja."

"Ada jamu di atas kuku, ternyata tawamu membekas di hatiku," gombal Ni-ki lagi sambil mengusap jambulnya ke belakang, gak pake peci nih bocah.

Satu masjid heboh lagi.

Sunoo sama IN langsung narik Ni-ki biar gak berulah lagi, kalau ketauan ustad kan berabe.

"Kalah bang Jeno," Jisung geleng-geleng kepala liat tingkahnya Ni-ki.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," salam seseorang.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu."

   
Itu ustad D.O.

    
Masya Allah, ciwi-ciwi langsung pada kesemsem liat ustad D.O. make baju koko warna hitam plus di tambah peci, kek ASHSTEGSG cakep banget gilaa.

"Maaf ya, ustad telat karena ada keperluan sedikit," ucap ustad D.O. dan langsung duduk di tempatnya.

"Gapapa ustad, Yeseo setia kok, mau ustad telat sampe setahun juga Yeseo bakal tetep nungguin," ujar Yeseo malu-malu.

Cewek-cewek langsung dorong-dorong bahu Yeseo, bisa-bisanya di anak.

Ustad D.O. terkekeh, udah biasa di gombalin.

"Yaudah, sekarang semuanya kita baca Al-Qur'an dulu, nanti baru ada sesi tanya jawab tentang tajwid," ujar ustad D.O. sambil buka Al-Qur'an nya.

Chenle langsung panas dingin, dia lebih suka ustadzah Wendy yang ngajar. Soalnya, ustadzah Wendy kalau ngajar tuh ngaji sebentar terus lanjut dengerin kisah-kisah Nabi. Beda sama ustadz D.O.

Chenle gak bisa tajwid, ya makannya dia lebih suka ustadzah Wendy. hehe.

"Yang gak bisa tajwid suruh berdiri di depan aja ustad,"

Chenle langsung natap Beomgyu, sialan emang tu bocah.

Beomgyu yang di tatap cuman meletin lidahnya. Mampus lu, pas di ajarin bang Mark gak di dengerin sih!

   
***

   
awas jangan pd minum air diem-diem!

ramadhan with NCTXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang