One week later...
"Fokuskan panahnya pada target." Clara menyipitkan mata guna memperjelas penglihatannya pada papan lingkaran tak jauh didepannya.
"Angkat senapannya agar kau bisa leluasa bergerak." Newt lagi lagi memberitahu. Pemuda itu berdiri tepat disamping Clara, mengajari yang selama ini gadis itu inginkan.
"Jangan gugup." Newt menyentuh lengan Clara kala tangan gadis itu sedikit bergetar. "Kau tak harus memaksa dirimu."
"Aku tidak gugup." ucap Clara mengelak. Ia menghela nafas, menurunkan lagi posisi membidiknya seperti semula. "Senapan ini terlalu berat."
"Ya, sekarang kau tahu." Newt kembali mengangkat tangan Clara, mengajak gadisnya untuk kembali membidik. "Kau akan terbiasa."
Clara kembali bersikap seperti tadi. Memposisikan tubuhnya agar lebih mudah menembak panah pada papan yang sudah berdiri disana. Clara sebenarnya tak gugup karena orang orang yang memperhatikan mereka, tetapi Newt tau caranya bagaimana untuk membuat dia tak aman.
Newt mengerutkan kening. Dia bergerak memindahkan posisi Clara agar menyamping padanya. "Posisikan kekuatanmu pada kaki kanan, lalu tangan kiri menahan."
"Okey." bisik Clara hampir tak bersuara. Ia bisa merasakan betapa dekatnya wajah Newt disampingnya.
Newt menoleh, membiarkan bibirnya menyentuh pipi kiri gadis itu sebelum bergerak mengecup telinga Clara. "Lepaskan!"
Clara melepaskan pelatuknya hingga panah tersebut menancap pada lingkaran papan. Clara mendesah, padahal ia mengharapkan panahnya masuk pada lingkaran paling kecil itu.
"Tidak buruk." Newt memberi komentar.
Clara mendengkus seraya berjalan menghampiri tempat duduk. Disana sudah ada Frypan, Emily, dan Brenda. Mereka duduk berkumpul dibawah tepian sinar matahari.
"You're getting better!" seru Frypan.
Clara tersenyum kecil. "Thanks."
"Kau tahu, kau seharusnya tak perlu ragu, Clara." Brenda memberi tahu. "Jika tak seperti itu, mungkin kau tidak meleset."
"Iya seharusnya aku menyalahkan Newt." Clara duduk diantara Brenda dan Emily, "Ini perbuatannya."
"Kalian memang menjijikan," dengus Brenda membuat Clara dan Frypan tertawa.
Newt terlihat ingin menghampiri mereka, bersamaan itu Thomas dan Vience menghampiri Newt, membuat pemuda itu mengurungkan niatnya untuk bergabung bersama Clara.
"What's up?" tanya Newt.
"Kami sedang menggeledah mobil, aku perlu bantuanmu." ucap Vience.
"Sekarang?" tanya Newt kembali.
Vience mengangguk dan menoleh sekilas pada Thomas. "Thomas akan menyusul kita, dia harus istirahat sebentar."
Newt akhirnya mengangguk, mereka berdua melangkah pergi menajuah. Sedangkan Thomas memilih duduk bergabung bersama Frypan, dan kawan lainnya.
"Mau kemana dia?" tanya Clara pada Thomas.
"Memperbaiki mesin mobil." jawab Thomas, dia meneguk botol air miliknya hingga kandas.
Brenda tiba tiba berdiri. "Mereka menggeledah mobil?"
Thomas mengangguk saja.
"Oh, no!" Brenda segera berlari mengejar Vience dan Newt yang sudah jauh dari sana.
"Kenapa dia?" tanya Thomas pada Clara.
Clara menggeleng tak tau.
"Kalian lapar?" Emily bertanya pada ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL CRUSH (Book 2 : The Scoch Trials)
FanfictionSetelah keluar dari labirin, mereka diamankan oleh tentara dari Crank dan membawanya ke sebuah tempat yang aman. sebuah keanehan yang disadari oleh Thomas membuat pria itu mencari tahunya dibantu Aris. Clara kembali mengingat semuanya, WICKED memaks...