Sore hari menjelang, Harriet memberi satu tenda untuk kelompok Thomas. Para lelaki itu memilih tidur diluar menggunakan kursi sender, sedangkan Clara dan Teresa dibiarkan di dalam tenda. Clara sendiri belum melihat Teresa sejak ia meninggalkannya. Rasa bersalah memenuhi benak Clara sekarang. Kalau saja Teresa tak mengatakan itu, mungkin Clara tak semarah tadi.
Clara takut Teresa melakukan hal yang tidak tidak. Ia hanya mau dia dan Teresa benar benar pergi dari kota ini lalu menemukan kehidupan baru, bukan menetap disini untuk melanjutkan mencari pengobatan. Sebenarnya Clara mengerti tujuan baik gadis itu. Ia pun dulu sama terobsesinya menemukan obat Flare sebelum ia mengetahui rencana wckd sebenarnya.
Lamunan Clara buyar ketika tenda dibuka oleh seseorang. Gadis itu tersenyum kecil seraya melanjutkan kembali menyusun tasnya. "Kalian sungguhan tak apa tidur diluar?"
Newt menggeleng, membuka ranselnya mengambil sesuatu. "Kau dan dia lebih membutuhkan."
"Lelaki memang harus mengalah." ucap Clara mengangguk mantap.
Newt mendengkus membuat Clara yang melihatnya tertawa. Clara masih ingat sekali kalau Newt tak mau setuju dengan 'lelaki itu harus mengalah'. Nyatanya Newt sendiri melakukannya meski dia menunjukan raut tak setuju.
Newt yang tengah menatap Clara ikut tersenyum. Rasanya sudah lama sekali mereka tak sedekat ini. Ia rindu tawa lepas Clara dan bagaimana gadis itu yang tak mau jauh darinya. Kalau diperhatikan, Clara sudah mulai dewasa. Gadis itu tak banyak bicara seperti waktu dilabirin, juga cara bicaranya yang berbeda terkesan lebih santai. Bila diperhatikan, perubahan Clara terlihat sangat dominan dengan cara gadis itu berekspresi. Seperti sekarang, Newt merasa tertantang hanya dengan Clara yang menatapnya. Sepertinya berduaan bersama Clara tak baik untuk Newt.
Tangan Newt terangkat menutup kelopak mata Clara, "Lihatnya biasa saja."
"Ih, kenapa sih!?" Clara melepaskan tangan Newt dengan sebal.
Newt terkekeh kecil, mendekat untuk mengecup puncak kepala Clara. "Sebenarnya aku ingin tidur disini."
Clara menggeleng menolak, "Terakhir kali kau bilang begitu, kau menciumku lalu keluar."
Clara menunduk, kembali menyusun tasnya. "Habis dibuat terbang ditinggal. Gak tanggung jawab!" gumamnya sebal.
"Apa?" Newt mengernyit tak mendengar.
Clara menggeleng cepat seraya menyengir kuda, "Tidak."
"Newt!" Minho tiba tiba masuk menyembulkan kepalanya, "Hey, kita jadi berlatih?"
"Yap." Newt memberi tasnya pada Clara agar gadis itu kembali merapihkan isi tas Newt yang berantakan.
Minho sudah kembali keluar. Newt menoleh sebentar melihat Clara, "Kau mau tetap disini?"
Gadis itu mengangguk.
"Temukan aku kalau kau bosan," Newt keluar setelah mengusap puncak kepala Clara.
****
Clara menatap tebing yang dinaiki Thomas dan Teresa. Dua orang itu terlihat tengah bicara dari bawah sini, meski Clara tak tau apa yang mereka bicarakan. Hari hampir semakin gelap, Ia dan Frypan tengah memakan jagung bakar sambil menghangatkan tubuh mereka di api unggun kecil yang mereka buat. Kini Newt dan Minho bersama Vience, sedangkan Brenda masih didalam tenda yang sama.
Clara dan Frypan bergabung bersama Aris dan dua teman perempuannya. Ternyata Harriet dan Sonya memang sangat baik, mereka berdua juga menjadi perhatian Clara terus menerus karena dua gadis itu menurutnya sangat keren.
"Bagaimana kalian bertemu dengan Right Arm?" tanya Frypan.
Harriet tersenyum, "Seperti yang kubilang tadi, mereka menolong kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL CRUSH (Book 2 : The Scoch Trials)
FanficSetelah keluar dari labirin, mereka diamankan oleh tentara dari Crank dan membawanya ke sebuah tempat yang aman. sebuah keanehan yang disadari oleh Thomas membuat pria itu mencari tahunya dibantu Aris. Clara kembali mengingat semuanya, WICKED memaks...