Clara mengerjap, menyipitkan mata untuk menjelaskan retinanya. Dia tersadar dan menoleh melihat Newt yang masih terpejam. Clara bergerak menopang kepalanya sendiri, tersenyum kecil melihat Newt yang perlahan membuka mata. "Selamat pagi Mr. Newton!"
"Pagi." balas Newt masih dengan suara yang serak. Dia tersadar dan tertawa mendengar panggilan Clara untuknya. "Bagaimana tidurmu?"
Clara tersenyum malu, "Good."
Newt ikut tersenyum melihat Clara. Dia menatap gadis itu yang bergelung selimut dengan rambut yang jatuh dibahu telanjangnya. Wajah bangun tidur Clara terlihat sangat cantik pagi ini, Newt tidak bisa mengalihkan pandangnya sedetikpun dari dia. "Thank you."
"Untuk?"
"Menginginkan aku."
Clara kembali tersenyum malu. Dia berdehem kecil untuk menghilangkan gugupnya. "Bagaimana tidurmu?"
"Terlalu menyenangkan." jawab Newt membuat Clara tersedak sendiri. Newt merubah raut wajahnya panik, "You okay?"
Clara mengangguk, beranjak bangun untuk memakai pakaianya bersama Newt yang diam memperhatikan.
"Cantik."
"Hm?" tanya Clara tak mendengar.
"Cantik." ulang Newt lebih keras.
"Aku?"
Newt mendengkus. "Aku yang cantik."
Clara mencibir. "Tidak ada pria yang mengaku cantik."
"Jadi yang cantik hanya perempuan saja?" tanya Newt iseng.
"Iya dong!"
"Aku kira hanya kamu yang cantik."
Clara tertawa pelan, dia beranjak berdiri. "Aku segera kembali setelah mengambil sarapan. You stay here, okay?"
Newt mengangguk saja.
Clara tersenyum dan melangkah keluar dari kamar untuk mengambil sarapan. Kaki Clara melangkah menuju dapur. Sampai disana, ia bisa melihat seseorang tengah menyender di dinding, menghisap seputung rokok yang entah dari mana dia dapat. Clara tersenyum kecil menyapanya sebelum berjalan melewati Abi untuk mengambil segelas air.
"Bagaimana Newt?" tanya Abi berbasa basi.
"Dia baik." jawab Clara lalu menegak minumannya. "Ada kabar dari pencarian Brenda?"
Abi yang tengah memperhatikan Clara sontak menggeleng santai. "Tidak."
Clara mengangguk pelan. "Bagaimana rencananya?"
"Masih berjalan." Abi melangkah mendekat pada Clara, membuat sang empu mengernyit heran. Tak disangka, tangan Abi memindahkan sejumput rambut Clara kebelakang pundaknya. "Dia tidak buruk membuat tanda."
"Huh?"
Abi tersenyum tipis melihatnya sebelum melangkah pergi meninggalkan Clara yang masih berpikir apa maksud perkataanya.
***
"Aku sangat sangat menghargai bagaimana kau bekerja disini. Kau menanam lobak, mengumpulkan makanan, semua yang kau lakukan sangat membantu kami." Morgan tersenyum tengil seraya menduduki bokongnya dibangku. "Tapi tidak 'kah kau pikir bahwa semua ini adalah sebuah keuntungan? Kau bisa mendapatkan apa yang kau mau. Kau punya tempat tinggal, makanan, jauh dari apa yang kau punya."
"Lalu kau memilih lari dari sini? Girl! Kau membuang kesempatan emas!" Morgan tertawa sendiri. "Kau lihat wajah wajah pekerja itu? Mereka sangat bersyukur mendapati kehidupan. Aku menolong mereka, mengumpulkan mereka dan bekerja sama. Aku memimpin semua kondisi yang terjadi dan mereka bekerja memenuhi kebutuhan hidup mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL CRUSH (Book 2 : The Scoch Trials)
FanficSetelah keluar dari labirin, mereka diamankan oleh tentara dari Crank dan membawanya ke sebuah tempat yang aman. sebuah keanehan yang disadari oleh Thomas membuat pria itu mencari tahunya dibantu Aris. Clara kembali mengingat semuanya, WICKED memaks...