Girl Crush 2

1.4K 135 12
                                    

Brenda sedang memejamkan mata semenjak Jack kembali untuk memastikan dirinya. Lalu ketika pintu diketuk dua kali dan dibuka, Brenda membuka mata perlahan. Cassie datang membawakan senampan makanan untuknya. Gadis itu tersenyum kecil melihat kedatangannya. "Hey."

Cassie buru buru mendekati Brenda. "Oh my god, Brenda. Kau baik baik saja?"

"Apa yang terjadi?"

"Panjang ceritanya." Brenda menegakan badan dan mengambil sepotong roti yang dibawakan oleh Cassie. "Apa mereka melakukan sesuatu padamu?"

"Ya, seperti biasa." jawab Cassie. Tangannya terangkat untuk menyentuh bagian memar Brenda yang terdapat diwajahnya. "Aku bisa mengobatinya."

"Tidak perlu, aku gapapa." Brenda meringis dan menyingkirkan tangan Cassie lembut. "Bagaimana Jorge? Apa dia mendapatkan yang lebih buruk dariku?"

"Sepertinya." Cassie mengangguk. "Brenda sebaiknya kau tidak melawan Henry, kau tau dia tak pernah mau kalah. Dia orang yang menyebalkan."

"Aku tak bisa diam saja."

"Dan kau bisa mendapatkan yang lebih dari ini." Cassie menghela nafas. "Aku sudah terbiasa. Mau aku menyerahpun mereka tak akan pernah berhenti."

"Kalau begitu kau harus melawan."

"Mereka akan menyarang Dady, dan aku tak mau itu terjadi."

Brenda menggenggam tangan Cassie. "Kau tidak seharusnya diperlakukan seperti itu, Cassie. Kau bisa melawan mereka, buat mereka berhenti mengganggumu."

Cassie menunduk. "Lalu aku harus membiarkan Dad tersakiti?"

"Ayahmu akan lebih sakit melihat putrinya dilecehkan." Brenda menghela nafas. "Sejauh apa yang mereka lakukan padamu?"

Cassie menggeleng.

"Cassie."

"Aku tak mau mengingatnya." Cassie melihat Brenda dengan berkaca kaca. "Aku tak menginginkannya, Brenda. Aku tak pernah ingin.."

Brenda bergerak meraih tubuh Cassie, memeluknya. Ia tak bisa menahan tangisan rapuh dari gadis itu. Brenda seperti bisa merasakan perasaan Cassie selama ini. Terjebak diantara orang orang jahat yang melakukan hal buruk padanya. Cassie terlalu muda untuk menghadapi semua ini.

"Aku janji kita semua bisa keluar dari sini." Brenda mengelus rambut Cassie lembut. "Kita hanya perlu waktu."

***

Clara melangkah menuju basemen tua tempat peralatan dan mobil mobil disana. Ia dengan tangan yang membawa makanan, masuk seraya menyapa beberapa orang yang berada didalam. Sebenarnya Clara hampir mengenali teman teman Vince. Berlatih bersama pria itu membuat Clara hampir setiap hari bertemu dengan kawanan orang tua dan pria dewasa seperti Abi. Bukannya Clara sok tahu dengan menebak umur orang lewat wajah mereka. Tapi Clara yang pada dasarnya suka penasaran, ia akan bertanya pada Vince apa yang ingin ia tahu.

Bicara tentang Vince. Pria itu ternyata cukup tertutup. Clara pernah bertanya tentang bagaimana cerita hidup Vince. Dia tak menjawabnya dan memilih mengalihkan pembicaraan mereka. Clara mengerti dan tak memaksa. Namun setiap kali ia bertanya tentang yang lain, Vince baru mau menjawabnya. Pernah sekali ia bertanya tentang Abi, bagaimana ia bisa bertemu dengan Right Arm dan mengapa pria itu bersikap dingin dari pada orang orang disini. Vince menceritakan semuanya.

Nama aslinya adalah Abraham Haider. Dia pindahan beberapa bulan yang lalu dari Scroch utara sebelum bertemu Right Arm. Pada saat itu, Abi hanya bersama Ayahnya, Meizhar Haider. Satu satunya orang yang selamat dari penduduk Scorch disana. Keduanya menghabiskan waktu selama dua bulan mencari pertolongan hingga dia bertemu Vince. Abi terbukti immune karena pria itu yang berhasil melewati badai dan puluhan Cranks disana. Bukan hanya itu, pria itu sanggup menjaga ayahnya bertahan selama dua minggu hanya dengan tempat terpencil dari gedung dari reruntuhan.

GIRL CRUSH (Book 2 : The Scoch Trials)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang