1.2 SHOPPING DAY

658 100 1
                                    

Itu yang makan bulgogi tiap awal bulan, pasti akhir bulan makan bulgogi saset merek Indomie   — Tuan Muda Ucup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu yang makan bulgogi tiap awal bulan, pasti akhir bulan makan bulgogi saset merek Indomie   — Tuan Muda Ucup





Sudah tiga jam mereka berdebat mengenai banyak hal. Mulai dari barang bawaan apa saja yang perlu dibawa, mendebat proker KKN yang ujung-ujungnya balik lagi ke usulan awal, mendiskusikan bagaimana pemaparan proker nanti ke perangkat desa, bahkan mereka juga mendebatkan ada berapa lubang di sedotan. Sungguh pasukan ceribom ini kalo nggak ada yang rame tuh kayak kurang aja idupnya.

Semua tidak berjalan mulus memang. Ada yang tidak sependapat, ada yang ogah berpendapat. Tapi akhirnya semua disepakati bersama dan tidak ada keganjalan dihati mereka.

"Udah ya ini udah sepakat semua kan? Ada hal lain yang mau diusulin gak?" Tanya Doyoung selaku ketua kelompok. Dia terpilih bukan karena mufakat sih sebenernya. Tapi karena kalah hompimpa.

"Belom nunjuk pengurus kelompok Doy" sambar Jennie yang asik mengunyah mie lidi pedas milik Somi. Mina yang pendiam aja ikut nyomot.

"Oiya. Yaudah, wakilnya kan Sowon, yang lain kayak bendahara, sekretaris, humas, acara buruan dipilih aja. Atau mau gue pilih?" Tanya Doyoung.

"Hah? Butuh seksi acara? Lo kira BEM apa gimana?" Ten yang tidak habis pikir dengan usulan Doyoung.

"Ya ntar yang nanganin proker-proker kan anak acara" Doyoung kembali bersuara.

"Doy, ini gue berpendapat nih ya. Proker-proker itu pasti kan udah ada masing-masing penanggung jawabnya. Dan pastinya setiap proker dilaksanakan, si penanggung jawab pengen kita hadir semua dalam kegiatannya. Gak perlu ada seksi acara. Kan itu proker bersama, kita jalanin bareng atau ntar semisal bertubrukan dengan jadwal lain, kita bagi anggota kelompok kita. Jadi jangan semua dibebankan ke seksi acara" Taeil berpendapat dan disusul suara jentikkan jari Ten yang sekarang sedang mengangguk semangat.

"Nahhh, sependapat il. Kita butuh seksi acara kalo acaranya satu biji. Nah ini ada 8 proker bro. Pecah kepala seksi acaramu kalo disuruh handle 8 proker. Lebih baik bikin list kepanitiaan per proker aja. Biar adil siapa-siapa yang bisa berpartisipasi dalam kegiatan prokernya" Ten mengemukakan pendapatnya, tumben otaknya encer.

"Yaudah ini sekretaris, bendahara, humas dulu. Gak menutup kemungkinan mereka ikut di proker loh ya"

"Yaiyalah Doy. Lo ketua juga gak menutup kemungkinan jadi konsumsi di proker. Kepanitiaan buat proker jangan disamakan sama kepengurusan umum kelompok KKN" Wendy kali ini menyela.

"Sekretaris Lo aja ya Wen" Doyoung mencatat nama Wendy di buku notes nya. Mata Wendy membelalak.

"Kok gue?!"

"Biar Lo bisa bantuin gue bikin laporan. Ntar Lo minta bantuan siapa gitu buat jadi sekretaris 2"

"Satu aja elah sekretarisnya" Johnny menggoda Wendy yang membuat Punggung Johnny ditampar keras.

KKN DESA PENYANYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang