3.0 IKUT

431 73 6
                                    

Ryujin menyibukkan diri menjadi koordinator acara ultah Leo yang memang benar-benar megah hari ini. Bayangkan saja, venue nya sebesar nikahan Nagita Raffi. Orang kaya kalo buang uang emang suka bikin ketar-ketir.

"Oiyy mbak KKN yang rambutnya diiket satu pake turtle neck" panggil seseorang yang Ryujin tau dia anak Karang Taruna.

"Gu... S saya?" Ryujin nunjuk dirinya. Laki-laki itu mengangguk. Ryujin segera menghampiri laki-laki itu.

"Anak acara butuh daftar nama keluarga Koh Hang nggak?" Tanya laki-laki itu.

"Iya mas. Sampe sekarang saya nggak tau siapa aja nama anggota keluarga Lele"

"Oke. Aku kasih tau ya. Dicatet nihh. Yang pertama, ada papinya. Namanya Hangeng Adiguna Widjaja. Pake ejaan lama. Bukan gitu. Salah itu. Aelah, coret dulu. Nahh ganti ini diganti"

"Begini?"

"Nahh bener. Selanjutnya ada maminya. Namanya Victoria Definna Pramilawati. Double n. Nahh bener. Terus ada kakak pertamanya. Namanya Suho Yusuf Widjaja"

"Terus?"

"Kakak kedua Layden Xavier Widjaja. Kakak ketiga Kun Arsyid Widjaja. Kakak keempat Erwin Gamma Widjaja. Terus Yiyang Valerie Widjaja. Terus Leo Petra Widjaja. Anak terakhir Ningning Ameena Widjaja"

"Semua.... anak kandung Koh Hang nih mas?" Ryujin dengan polosnya nanya begitu.

"Ya iyalah. Dikira anak pungut?"

"Bener-bener kaya 7 turunan ya mas. Ini ntar cucunya Koh Hang gak bakal kaya raya pasti. Berhenti di Ningning kok"

"Nggak gitu konsepnya mbak. Udah ini butuh apalagi dari saya?" Tanya laki-laki itu. Ryujin heran, butuh apa emang?

"Saya Kun. Kakaknya Leo. Makanya saya juga mengawasi jalannya acara"

"Pantes wajahnya mirip!! Tapi kok gak secerewet Lele mas?"

Kun tertawa, memang sih adiknya itu terkenal cerewet dan tukang teriak.

"Ekhemm... Maaf mas. Temen saya dipanggil pak kadus buat rundingan acara lomba" sela Doyoung disaat dua insan muda itu bercengkrama. Kun pamit untuk kembali mengecek persiapan lain. Tersisa Ryujin yang hendak pergi dari situ, tapi ditahan Doyoung.

"Kira...."

"Gue Ryujin. R-Y-U-J-I-N. Bukan lagi Kirana"

Pegangan Doyoung di pergelangan tangan Ryujin perlahan mengendur. Ia menghembuskan nafasnya, menggigit bibir dalamnya.

"Pak Kadus mana yang manggil gue? Don't waste my time" Ryujin kembali menjadi wanita super dingin dan acuh.

"Ng..nggak ada. A-aku cuma mau ngobrol"

"Otak dipake. Anak lain sibuk prepare acara, Lo yang ketua KKN malah ngajak gue ngobrol. Situ sehat?"

"Kirana, aku hanya ingin memperbaiki semuanya"

"Gue harus bilang berapa kali lagi?! Ryujin!! Bukan Kirana!!" suara pelan namun penuh penekanan keluar dari mulut perempuan yupi itu. Raut wajah kesalnya jelas tercetak.

"Woaahh ternyata enggak sama Somi tapi sama Ryujin ya Lo pdkt nya. Pak ketua kita ini gercep juga ternyata, ahahahaha" Jennie yang tiba-tiba datang, membuat Doyoung sedikit terkejut.

"Kok gue? Gue sama Doyoung bespren doang anjayy" Somi membela diri.

"Tapi jeno Lo kemanain pi? Buat gue aja gimana si jeno?" Tanya Jennie sambil menggoda Ryujin.

"Ayo mbak. Saya juga milih mbak Jennie aja daripada mantan saya yang tukang selingkuh ini" suara yang Ryujin hafal sekali, suara Jeno. Dia datang kemari, tanpa memberitahu Ryujin.

KKN DESA PENYANYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang