4.3 LOGIN DULU

376 61 2
                                    


"Dek, kamu jadi minta seblak endak?" Tanya Chanyeol saat Wendy berkunjung ke rumahnya. Wendy mengangguk.

"Tapi beli bareng aja ayo. Keluar jalan-jalan sekalian" ajak Wendy yang juga diangguki Chanyeol. Mereka memang pasangan paling rapet diantara semua anggota KKN. Bahkan udah dapet restu keluarga besar Mas Chanyeol. Ajibbb emang.

"Kamu ndak ada ngerjain proker emang?" tanya Chanyeol lagi. Wendy menggeleng. Dia hanya bertugas di Balai Desa hari ini.


Itu seingatnya. Padahal di posko, Mina sudah menunggunya sedari tadi. Wendy berjanji akan mengantar Mina membeli keperluan membuat maket. Bahkan yang membawa uang pun Wendy. Jadi Mina tidak bisa pergi tanpa Wendy.

"Mondar-mandir melulu kayak setrikaan Lo. Kenapa sih?" Tanya Ten yang baru pulang dari salon di kota. Dia habis memanjakan dua majikannya. Begal dan Bandit.

"Lo tadi liat Wendy kagak Ten?"

Alis cowok kurus itu tertekuk, "Ya kagak lah. Kan gue ke salon"

"Duhh gimana nih. Keburu tutup toko-toko nya" Mina cemas, ia berulangkali melihat jam tangannya.

"Mau kemana sih Lo? Beli barang buat maket?" Tanya Ten. Mina mengangguk.

"Kenapa nggak minta bantuan anak teknik yang lain sih Min? Kenapa proker penting begitu Lo take hand sendiri?" Tanya Ten.

"Somi kan udah sibuk. Gue gamau bikin yang lain kerepotan"

"Hell !! Ini kan agenda KKN. Semua harus berperan. Nggak boleh ada yang merasa kerepotan atau apapun dong. Udah sewajarnya dan seharusnya begitu"

"Min, gue anter ayo" suara seorang laki-laki menginterupsi keduanya. Taeil sudah memakai jaket hitam dan menenteng helm berwarna merah.

"Tapi il, uangnya di Wendy" kata Mina. Taeil terdiam, susah juga kalau begini.

"Butuh berapa?" Tanya Scoups dengan suara seraknya, ia daritadi memang tidur di kamar. Kerjaannya memang cuma tidur dari kemaren malem sampai sore ini.

"3,5 juta beh" kata Mina, mata Scoups mendelik.

"Lahh gila banyak bener. Harus ke ATM kalo gitu njirr. Duit cash gue ada cuma 500 ribu" kata Scoups.

"Yaudah mana ATM Lo, biar gue ambilin ahahaha" Taeil menadahkan tangan, meminta kartu ATM Scoups. Satu tendangan mulus ke pantat Taeil.

"Gue transfer aja lewat mbanking. Ada kan Lo?" Tanya Scoups ke Mina, perempuan itu mengangguk.


"Permisi... Minggir minggir. Awas dulu jangan ngalangin jalan" kata seseorang dibelakang Mina yang kebetulan memang Mina berdiri memblokir tangga. Mata Scoups dan Ten membola. Apa-apaan yang mereka lihat ini?!!

"Jen!!! Lo kenapa anjirrr?!!!" Teriak Ten heboh.

"Jennie??? Jawab gue Lo kenapa??!!! Kenapa bisa lecet-lecet begini?!!!" Kali ini giliran Scoups yang bertanya dengan penuh kekhawatiran. Jennie bungkam. Bibirnya seolah diberi lem.

"Tadi Mbak Jennie jatuh dari motor Mas" kata Nana yang memang membawa pulang Jennie tadi.

"Kok bisa?!! Bentar. Lo nggak sama yupi??" Tanya Ten.

"Mbak Ryujin justru yang bikin Mbak Jennie jatuh" sambung Nana lagi.



Hahh?? Apa mereka tidak salah dengar???



"Ryujin ngehindarin uler di jalan. Karena dia baru pertama kali naik motor yaaa gatau harus apa. Dia trabas aja ke kanan, ke semak-semak. Ternyata itu parit kecil" kata Jennie sambil menunduk.

KKN DESA PENYANYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang