7.2 PUTUS SATU, PUTUS SEMUA

405 60 4
                                    

Sowon seperti anak ilang sore ini. Bagaimana tidak? Para anggota teletabis yang lain sibuk berkegiatan. Dejun sibuk ngurusin anak TPQ yang nanti mau penampilan marching band, Taeil sibuk mengurusi panggung musik, Chaeryeong Ryujin Seungcheol sibuk bikin vlog, Ten sibuk dokumentasi kegiatan Wisata Desa, Mina Somi sibuk bantuin Ibunya Ryujin, Naeun Johnny sibuk di Camping Ground, Jennie sibuk bantuin anak Katar buat danusan, Wendy sama Doyoung sibuk prepare jadi MC.

"Hahhh, nasib apes banget jadi anak ga guna" Sowon bermonolog, ia duduk dipinggir pagar Balai Desa. Dia benar-benar bingung harus bagaimana, padahal sebenarnya pun banyak yang bisa ia kerjakan. Hari ini Sowon seolah enggan melakukan apapun. Sepertinya ini akibat semalam ia mendapat pesan dari mantan kekasihnya.

"Won, boleh gue temenin?" Tanya Kun yang kebetulan juga senggang kala itu. Kun menyodorkan es buah buatan maminya ke perempuan itu.

"Makasih Ko. Nggak ada kerjaan?" Tanya Sowon yang sekarang menyendokkan buah melon ke mulutnya.

"Tadi habis bantuin masang tenda sama masang kainnya juga. Aslinya disuruh ngambil seragam anak marching band, tapi udah dianter sama persewaannya. Jadinya gabut deh aku" kata Kun.

"Oh gituuu"

Kun menoleh kearah Sowon, tidak biasanya perempuan ini pendiam begini. "Lagi ada masalah ya?"

Sowon terdiam, tangannya berhenti menyendok es buah itu. Ia menarik nafas cukup lama, lalu menghembuskannya perlahan. "Keliatan banget ya, Ko?"

Kun tersenyum, "Yang kenal kamu pasti tau kalo sekarang kamu sedang tidak baik-baik saja"

"Benar. Aku lagi ada masalah"

Kun mendengarkan cerita Sowon, tentang masalahnya, tentang kesedihannya. Hingga mereka berdua tak sadar jika ada seseorang yang melihat mereka, dari kejauhan.

-







"Pi, gila ya. Kalo ada kedai kopi begini sih pasti rame ini Desa kita" ucap Chaeryeong yang sekarang sudah berlari masuk ke dalam kedai kopi. Ia melompat-lompat pelan saat melihat rak display penuh cake dan makanan pendamping kopi.

"Pesen udah pesen. Babeh yang traktir" tunjuk Ryujin ke kamera.

"Dihh gue lagi yang harus keluar duit" ucap babeh dibelakang kamera. Ryujin dan Chaeryeong tertawa.

Tadi mereka baru saja dari lokasi Photobox yang letaknya memang masih satu kompleks wisata dengan kebun jeruk dan gembok cinta. Mereka berdua berfoto bersama, dengan berbagai macam pose. Ryujin sih baru pertama kali foto begituan di Photobox, kalo Chaeryeong udah sering sama mantannya dulu. Jadi lebih pro Chaeryeong tentunya.

"Babeh mau apa?" Tanya Chaeryeong yang sedang berdiri di depan barista.

"Vodka dong" kata Seungcheol enteng. Tamparan di punggungnya sukses membuatnya mengaduh kesakitan. Perbuatan Yupi sih pasti.

"Minum Marimas aja radang. Belagu amat minum Vodka" oceh Ryujin sewot.

"Udah beh. Udah Chae pesenin" kata Chaeryeong menodongkan tangannya didepan Seungcheol, meminta kartu ATM laki-laki itu.

"Lo pesenin Vodka beneran???" Tanya Babeh memastikan. Chaeryeong menggeleng.

"Aku pesenin Aquaria kemasan gelas" kata Chaeryeong santai. Ryujin tergelak.

Seungcheol menerima struk bukti pembelian itu, membacanya dengan seksama. "APAAN NIH?! AMERICANO SEGALA?!! NGGAK BOLEH MINUM KOPI LO TUH!!" teriak Seungcheol yang bahkan membuat dua orang barista menutup telinga.

"Apaan sih orang itu bukan punya gue, punya Lo. Gue cuma pesen Korean Strawbery Milk" kata Ryujin jengah.

"Tau nih, babeh emosian kayak emak-emak ditagih kredit panci" imbuh Chaeryeong.

KKN DESA PENYANYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang