6.6 TANYA HATI

339 61 13
                                    

"Chat siapa ya? Gue kira Yupi sama Doy di posko. Hahhh, terlanjur gue tolak bantuan Taeil. Sekarang gue sendiri yang ribet bikin maket" oceh Mina yang sibuk merangkai maket Desa.

"Apa gue minta tolong Momo aja kali ya? Suruh kesini? Eh tapi dia pasti juga lagi ribet di tempat KKN nya" monolog Mina yang sekarang bingung harus berbuat apa.

"Lagian ini anak-anak pada kemana coba. Udah magrib belum pada pulang. Gue sendirian di posko, kagak ada makanan. Apes banget perasaan" oceh Mina lagi. Perutnya memang sudah berbunyi sedari tadi.




Suara deru mobil terdengar, Mina buru-buru pergi ke balkon, menengok ke halaman untuk mengetahui siapa yang datang.

"Yupiiii" panggil Mina pelan. Perempuan itu mendongak keatas, melambaikan tangannya ke Mina. Ryujin juga menggoyang-goyangkan bungkusan makanan, Mina memekik senang.

Tak berapa lama Ryujin dan Doyoung sudah tiba di lantai dua. "Huhuuu gue kira gue bakal mati kelaparan" cicit Mina yang menyambut bungkusan makanan itu. Alhamdulillah ada pecel lele kesukaannya.

"Gue tawarin KFC malah Lo mintanya Pecel Lele" omel Ryujin, Mina nyengir.

"Pengen makan Nila bakar gue tuh. Kan kalo di KFC nggak ada Nila bakar"

Ryujin meluruskan kakinya. Ia juga mengeluarkan plastik putih dari dalam tasnya. Mina melihatnya, Ryujin habis membeli obat. "Lo sakit, Pi?" tanya Mina yang sedikit khawatir dengan kondisi Ryujin.

"Kagak elah. Vitamin ini" Ryujin nunjukin merek obat itu. Mina mengangguk.

"Mandi Kirana"

"Males ih, besok aja mandinya"

Doyoung melotot kaget. Apa ini rahasia perempuan itu biar banyak yang suka? Jarang mandi??

"Gue juga kagak mandi, lagian air posko mati" kata Mina enteng. Kompak dua perempuan itu melakukan tos ala-ala.

"Diedit cepet. Biar besok bisa diupload" kata Ryujin semangat.

"Edit apaan? Kalian bikin video?" Tanya Mina kepo. Ryujin mengangguk.

"Tell me what you're doing today" celetuk Mina yang kini berhenti makan.

"Me and Doyoung went to the jazz music festival. But don't you know? I'm the one driving. This bastard just smirked because he didn't want to drive the car. And once again, the location is so far away in this city square"

Mina tertawa mendengar curhatan Ryujin yang menggebu-gebu. "But you're happy today, right? Your trouble is gone, your sadness is gone" kata Mina menambahi. Memang sih, Ryujin tidak bisa menampik jika kesedihannya hilang hari ini.

"Thanks ya Doy. Gue jadi happy lagi berkat Lo" kata Ryujin yang sekarang tersenyum manis ke lelaki yang sedang sibuk menyiapkan laptopnya untuk mengedit video. Doyoung tersenyum balik.

"Udahlah Lo sama Doy aja. Daripada hubungan Lo kagak jelas begitu" kata Mina yang sekarang melanjutkan makannya.

"Emang hubungan gue sama Doy jelas? Kagak anjir, ahahahaha. We just a friend" elak Ryujin yang memang sekarang sudah mulai berdamai dengan keadaan. Hatinya seolah sudah ringan sekarang.

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang masuk ke posko bersama Chaeryeong dan Lele. Ya. Lelaki itu Kun.

"Baru pulang? Dari mana?" Tanya Kun ke Ryujin yang enggan melihat wajahnya.

"Hangout. Quality time" kali ini Doyoung yang menjawab.

"Kata Chaeryeong kamu sakit. Kenapa malah keluar jalan-jalan?" Kun bertanya lagi.

"Dia butuh hiburan. Dia butuh obat buat nyembuhin luka hatinya" ucap Doyoung lagi.

Helaan nafas terdengar dari mulut Kun. "Aku minta maaf. Aku nggak bisa jantan mengakui hubungan diantara kita, dek" kata Kun menyesal.

"Tapi aku juga bingung sama kamu. Ketika aku mau maju buat memperjelas hubungan kita, kamu masih terjebak dalam bayang-bayang Taeyong dan Doyoung. Kamu belum jatuh cinta ke aku, dek" ucap Kun lembut. Sangat lembut sampai Lele pun merasakan jika Koko nya itu benar-benar sedih sekarang.

"Pi, kalo Lo bisa, perjelas sekarang aja. Biar semuanya jelas dan nggak samar lagi. Hati Lo sebenarnya Lo letakkan ke siapa? Lo jatuhkan ke siapa. Ungkapkan aja sekarang" kata Chaeryeong memberi nasihat.

"Kalo gue bilang apa yang gue rasain sekarang.... Kalian bakal berpikiran gue bajingan disini" kata Ryujin dengan suara sedikit bergetar menahan tangisnya.

"Buat move-on dari Taeyong yang udah gue sukai selama 3 tahun itu nggak mudah. Tapi gue nggak bisa menampik juga hadirnya Doyoung, hadirnya Ko Kun dihari-hari gue itu bikin gue merasa beruntung. Sangat. Kalian pasti tau, gue terlalu bergantung sama Jeno, karena setiap hari nggak pernah hidup gue nggak ada Jeno. Dia kayak pil penenang gue ketika gue kehilangan Bunda. Dan karena gue sekarang jauh dan kehilangan Jeno, kalian berdua hadir, seolah ngasih gue nyawa lagi" kata Ryujin mendeskripsikan perasaannya.

"Gue akui gue belum tau apa yang gue mau, apa yang hati gue mau buat sebuah status pacaran. Gue cuma mau.... Gue nggak kesepian, gue nggak sendirian. Ko Kun kayak kakak gue, lebih dewasa pemikirannya dari Mas Lucas, bisa bimbing gue dan lembut banget ke gue, sayang banget ke gue. Doyoung kayak partner segalanya disegala situasi, selalu bisa bikin gue naik lagi moodnya. Jujur, gue nyaman sama kalian berdua" kata Ryujin dengan mata basahnya.

"Kalo kalian maksa gue buat milih diantara kalian.... Jawabannya adalah mending gue nggak milih siapapun. Gue nggak bisa ngelukain hati kalian" kata Ryujin final.

"Tapi nggak jelas beginipun kasian mereka, Mbak" kata Lele yang udah hampir nangis juga.

"Luka yang aku pahat ke kamu lebih dalam. Aku percaya dan yakin... Kun lebih pantas mendapatkan posisi beruntung itu. It's okay, Kirana. Aku tidak apa-apa" kata Doyoung sambil mengusap air mata Ryujin.

"Doy tapi..." Ucapan Ryujin terputus karena Doyoung memeluknya.

"Kenang aku sebagai orang yang baik bagimu. Itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kita masih bisa saling mengingat. Kita tetap berteman baik" kata Doyoung yang benar-benar erat memeluk perempuan itu.

Bulir air mata Ryujin terus mengalir. Doyoung orang pertama yang mampu membuat dirinya teralih dari Taeyong untuk pertama kalinya.

Doyoung melepas pelukannya. Menangkup pipi Ryujin. Senyuman yang seolah dipaksakan itu terukir. Ia kembali menghapus bekas bulir bening dari pipi Ryujin. "Janji ya, bakal terus bahagia. Aku masih bisa jadi sahabat kamu kan? Boleh aku seperti Jeno di hidup kamu?" Tanya Doyoung yang diangguki Ryujin cepat.

Dalam hati Kun kini semakin yakin, bahwa perempuan itu sebenarnya memiliki rasa yang besar kepada ketuanya itu. Mata Ryujin tidak bisa berdusta. Ryujin sungguh hancur sekarang, kehilangan harapan untuk menjalin hal indah dengan Doyoung untuk kedua kalinya.






Haruskah Kun egois kali ini?







Atau haruskah Kun merelakan Ryujin bersama Doyoung yang pernah melukai hati Ryujin begitu dalam?





















Holaa reader's author tercintaaa ❤️
Huhu terharu banget yang baca dan vote tembus 1k 😭
Terima kasih buat dukungan kalian ke Story ini yaaa 😘

Anyway, author mau kasih pengumuman sedikit penting. Sebelumnya author mau minta maaf terlebih dahulu karena sepertinya Story KKN ini akan author akhiri sekitar 5 chapter lagi.

Ada banyak faktor kenapa author memutuskan menghentikan cerita ini, tapi yang jelas author berterima kasih sekali atas dukungan dan antusiasme kalian selama ini hingga author bisa semangat mengerjakan chapter demi chapter ❤️❤️❤️

Segitu dulu ya penjelasan dari author. Kalo ada yang mau ditanyakan atau dikeluhkesahkan silahkan kirim pesan saja ehehehe, author terbuka untuk segala usulan, pertanyaan dan saran kalian. Terima kasih reader's, I LOVE YOU 3000+++++ ❤️❤️❤️❤️❤️

KKN DESA PENYANYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang