[SELESAI]
Berawal dari milih desa lokasi karena dateng ke nikahan salah seorang dosen LPPM, berakhir disuruh nyumbang lagu dan tanda tangan kontrak 45 hari jadi warga.
"Untungnya disawer, kalo enggak udah gue obrak-abrik itu acara resepsi"
"Pindah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udah jadi babunya Ryujin, eh sekarang gue jadi babunya kucing - Ten
"Buseettt, kalo gue jadi elu nih cup, sayang anjir mobil mahal dijadiin mobil angkut barang" Wendy mengelus-elus mobil Fortuner milik Scoups yang terparkir di depan gerbang kampus depan. Mereka memang janjian kumpul disana.
"Tau tuh. Sowon sama Doyoung gue suruh sewa pickup aja mereka gamau. Padahal kan kalo pake pickup bisa kebawa semua dan ketata gituloh. Kalo begini kan gue harus tekuk itu jok mobil" Scoups ngedumel, tapi hanya ditanggapi suara tawa Wendy yang sekarang beralih menepuk-nepuk pundak Scoups, menyuruhnya bersabar.
"Wuihh sape tuh?" Seru Ten yang tak sengaja melihat mobil XPander putih melintas di depan mereka, dan parkir di depan mobil Scoups. Tak berselang lama, penumpang mobil turun, disusul lelaki pengemudi mobil. Ten auto misuh, kalah 500 langkah dari lelaki itu.
"Yeee si anjir kirain siapa. Kalo begini saingan gue ya gue bisa apa" Ten berseloroh, Jennie melihatnya.
"Bisa nangis lah, bisa apa lagi kalo engga itu" seru Jennie yang kemudian ditertawai seluruh anggota KKN.
"Udah kumpul semua ini?" Tanya Ryujin yang menghampiri mereka. Sowon bilang masih kurang Somi dan Doyoung yang dari tadi belum tiba.
"Ekhemm, mas ganteng. Kenalin, saya Wendy mas" si biduan menggeser Ryujin dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Jeno. Si tampan hanya tersenyum dan menjabat uluran tangan Wendy.
"Saya Jeno, Mba"
"Fa bi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban" Wendy spontan membaca Surah Ar Rahman ayat 13, matanya tak lepas dari wajah Jeno.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan. MasyaAllah, Wendy kalo urusan cowok ganteng aja cepet banget. Gantian Wen, halo mas. Saya Jennie. Sahabatnya Yupi" Jennie kini mendorong pelan tubuh Wendy agar bergantian dengannya dalam berkenalan dengan Jeno.
"Dasar belatung nangka. Ada yang bening dikit aja gerak cepet" Ryujin menggeplak telapak tangan Jennie dan Wendy, menyembunyikan Jeno dibelakangnya.
"Loh kan kenalan. Gapapa dong sayang" Jeno bersuara, membuat Ryujin melotot.
Tak berselang lama, Doyoung dan Somi datang. Somi turun dari motor dan langsung menghampiri Taeil yang sedang asik berbincang dengan Dejun.
"Jadi gimana ini boncengannya?" Tanya Taeil ke Doyoung, si ketua hanya menghendikkan bahu.
Ryujin yang sedang asik menyeruput es matcha yang tadi ia beli, menanyai para teletabis "Motornya pada cukup kagak buat boncengan? Kalo kagak cukup ya masuk mobil Jeno atau mobil babeh gapapa"
"Ogah ah, jadi nyamuk ntar kalo di mobil Jeno" Naeun menolak, diangguki Mina juga.
"Motornya cukup kok, bensin nya aja yang nggak cukup ahahaha" Ten tertawa setelah berbicara.
