Half Of My Soul

226 14 15
                                    

"Ada apa, yesungie? Jangan menangis" orang itu menghapus buliran-buliran bening di pipi yesung, memeluknya dengan hangat. Yesung masih bergumam nama yang sama walau telah berada di pelukan orang ini, nafasnya tidak beraturan membuat orang ini prihatin.

______________________________________________________________________________

Yesung mendongak ke atas, menatap wajah orang yang memeluknya saat ini dengan tatapan penuh tanya.

"Dimana kyuhyun?"

"Yesungie, tenang ya"

"Cepat katakan padaku, lee donghae" mata yesung sudah kembali berair lagi, dia menangis terisak-isak saat donghae tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Kita harus mengikhlaskan kyuhyun, dia sudah tenang disana" yesung tertawa, melepaskan paksa tautannya dengan donghae. Terduduk di lantai dengan air mata yang membasahi pipinya namun bibir itu tetap tertawa seolah apa yang dia dengar adalah lelucon yang tidak masuk akal, yesung mengambil smartphone miliknya dan memandangi foto kyuhyun.

"Kyuhyun sangat tampan, dia juga baik, senyumnya sangat manis bahkan dia adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab" donghae hanya diam karena tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, pandangan matanya menjadi sendu tatkala melihat keadaan sang istri seperti ini.

"Aku jahat, aku jahat padanya, aku perempuan jahat, aku menyakitinya" yesung menjadi histeris ketika mengatakan kalimat ini, donghae berusaha memeluk tubuh istrinya dengan erat.
Dia sakit melihat yesung seperti ini.

Yesung meronta dalam pelukan ini hingga ketika donghae lengah maka yesung berlari ke meja rias, disana ada sebuah gunting yang siap untuk ditikam ke jantungnya.

"Jangan lakukan itu, kamu harus ingat ada janin di perutmu yang berhak untuk hidup" yesung masih histeris, memanggil nama kyuhyun yang tidak mungkin akan di dengar oleh si pemilik nama.
Perlahan tapi pasti donghae melangkah mendekat, hingga bisa meraih gunting tersebut. Dia membuangnya ke sembarang arah dan memeluk istrinya dengan erat, dia tidak ingin yesung melakukan hal bodoh lagi.

"Aku mau ikut kyuhyun, kyuhyun, kyuhyun, jangan tinggalkan aku" setelah itu yesung kembali pingsan.

***

Sudah tiga hari yesung tidak makan, yang dia lakukan hanya duduk termenung menghadap ke jendela, lebih tepatnya melihat indahnya cakrawala yang terbentang luas itu.

Donghae merasa gagal membuat istrinya bahagia, wanita itu masih betah di kamar dengan pandangan kosong menghadap ke jendela. Dia seperti mayat hidup yang sama sekali tidak punya gairah untuk menjalani hari-hari setelah kematian kyuhyun, lelaki itu diam-diam menangis karena tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan.
Pada akhirnya dia beranjak dari ambang pintu tersebut untuk pergi ke satu tempat yang setidaknya bisa mengurangi rasa bersalahnya pada seseorang.

Yesung tidak memperhatikan kesehatan dirinya sendiri, dia bahkan seakan melupakan bahwa kini ada seseorang yang seharusnya dia layani kebutuhannya. Setidaknya memasak sarapan, namun yang dia lakukan hanya mengurung diri di kamar. Tetes demi tetes air mata itu keluar dari pelupuk matanya, dia meratapi kesalahan yang mungkin sebenarnya bisa dia rubah dulu namun sekarang semuanya sudah terlambat dan yesung sangat menyesal.
Dia menangis lagi ketika mengingat sosok yang seharusnya kini sudah menjadi suaminya.

Kyuhyun

***

Donghae berjalan ke sebuah tanah lapang yang terdapat banyak batu nisan, dia tersenyum pedih saat sampai di satu nisan yang bertuliskan nama cho kyuhyun. Dia berjongkok dan meletakkan bunga yang dibawanya sebelum memanjatkan sebuah doa, hanya harapan sederhana untuk sahabatnya ini.

Love and Affair Game {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang